CHAPTER VIII: The Woman and The Letter

33 7 0
                                    

Dahulu kala, sekitar abad ke 19 di Italy, terdapat pulau Sicily yang dikuasai oleh penjajah asing. Akibat penindasan yang mereka terima dari penjajah asing, para penduduk Sicily mempersatukan kekuasaannya untuk melindungi diri dan menegakkan keadilan dengan cara yang mereka yakini. Lama-kelamaan, persatuan itu membentuk sebuah perkumpulan kecil. Kekuatan mereka terus menerus membesar, lalu para penduduk Silicy itu mulai menjadi sebuah klan dan membentuk hukum-hukumnya sendiri. Dalam menegakkan keadilan, mereka melakukan gerakan di bawah tanah dengan pasukan khususnya sendiri yang disebut Mafia. Kelompok mafia itu mengambil kesempatan dari situasi kacau Sicily untuk memeras uang perlindungan dari rakyat, dan dari situlah klan kriminal atau mafia pertama lahir, The Sicilians.

Beberapa tahun setelahnya, muncullah kelompok-kelompok mafia lainnya yang berakar dari Sicily; pertama di Amerika, lalu menyebar ke seluruh Eropa, kemudian ke Jepang, Cina, dan seluruh Asia hingga ke seluruh dunia. Namun, seiring dengan semakin banyaknya jumlah kelompok mafia, peperangan antar mafia pun terus meledak di mana-mana. Akibatnya, korban berjatuhan di mana-mana, baik dari pihak warga sipil, petugas keamanan, maupun anggota mafia itu sendiri.

La Cosa Nostra, Yakuza, The Russian Mafia, Albanian Mob, The Rizutos, para ketua kelompok-kelompok mafia paling bejat di dunia lalu berunding dan memutuskan untuk memperdamaikan sekaligus mempersatukan kekuatan sekali lagi. Kelompok persatuan itulah yang disebut, Band of The Beast King. Hanya ada satu masalah untuk mempersatukan segerombolan kelompok kriminal kelas kepala: Siapakah yang akan memimpin?

Setiap kelompok mafia ingin menjadi menguasai Band of the Beast King. Maka, Semion Mogilevich, salah satu mafia paling ulung, mengusulkan untuk mengangkat seorang pemimpin bukan dari salah satu dari kelompok mafia, demi menjaga kesetaraan. Semua kelompok mafia pun setuju dengan satu syarat, sang pemimpin akan dipilih, disetujui, dilatih dan dijadikan pantas oleh mereka sendiri. Seorang muda yang pantas memimpin mereka, akan diangkat untuk menjadi pemimpin kelompok mafia paling ditakuti. 

Mereka mengangkat seorang pemuda gagah-perkasa dan tak kenal takut, menghapus identitasnya, melatihnya, dan menjadikannya pemimpin yang disegani lagi berkuasa. Pemuda itu diberi nama Richard C. Leonsiege, dan dijuluki The First King. Richard adalah seorang ahli taktik yang handal, yang dapat menjatuhkan ribuan musuh hanya dengan sepuluh orang.

Lima puluh tujuh tahun Band of the Beast King ada di bawah pimpinan RIchard hingga akhirnya ia meninggal lalu dimakamkan. Tidak ada yang tahu di mana makam Sang Raja Pertama. Konon, makamnya ditandai dengan inisial: "R.C.L.I." 

Lalu, seorang wanita diangkat menjadi pengganti Raja Pertama. Ia juga diberi inisial yang sama dengan pendahulunya, "Reanne C. Leonsiege, The Lioness."  Reanne adalah wanita bengis yang tak kenal ampun, seorang ahli senjata yang mengerikan bahkan para pria paling tangguh pun ditaklukannya. Terlepas dari usianya yang masih muda dan penampilannya yang mempesona, Reanne sangat disegani oleh para pengikutnya. Namun, di tengah-tengah masa berkuasanya, ia tiba-tiba menghilang tanpa jejak

Tidak ada yang tahu apa yang terjadi kepadanya saat ia meninggalkan tahkta Beast King. Kehilangannya adalah sebuah misteri. Baik berita kematian, maupun keberadaanya tidak pernah terungkap sampai sekarang.

Sesudah Reanne, maka diangkatlah sosok yang paling mengerikan yang pernah tercatat dalam sejarah. Ia memiliki banyak julukan. Di antara para mafia ia dikenal sebagai The Prominent Terorist, bagi anggota Band of the Beast King ia adalah The Legendary Lion King, namun julukannya yang paling terkenal adalah R.I.C.L.I.I. , yang sebenarnya adalah inisial kekuasaannya sebagai raja ketiga. R.C.L.III... Raphael C. Leonsiege, the Third.

[HIATUS]Deus Caritas Est (DCE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang