Master sudah tidak bisa diandalkan lagi...
Putranya, Ryan, yang seharusnya menjadi pelanjut takhta juga menjadi lunak...
Ia sudah membuang inisial agung, yang seharusnya membawa kehormatan baginya...
What did he call himself again? Edward, isn't?
Menyedihkan!!! Bocah itu berpikir bisa menghapus masa lalunya dan menghindari takdir hanya dengan mengganti namanya...
Dan semua ini terjadi karena wanita sialan itu!
Aku tidak bisa membiarkan nama baik kita dirusak lebih lagi...
Aku akan mengambil alih takhta...
When the king of the jungle has lost its teeth. And his legacy is not formidable...
Let the Wolf takeover!
Edward melayangkan pandangannya ke sana dan kemari. Ia terlihat bingung sekaligus kesal. Dalam hati, ia tidak henti-hentinya mengutuki dan menyalahkan dirinya. Siraman air hujan malam yang dingin memperburuk rasa sakit di kepalanya. Edward jatuh-berlutut dan menghantam trotoar dengan kedua tangannya tanpa menghiraukan rasa sakit yang timbul.
"Aku sungguh bodoh! Kenapa aku mempercayai perkataan Wolf?..." Nafas Edward berat dan tidak beraturan, "Tidak! Aku tidak boleh membiarkan kekalahan ini membuatku terpuruk! I'll live to fight another day..."Bocah berambut pirang itu bercakap-cakap pada dirinya sendiri. Untungnya kota sudah tertidur saat itu, dan Edward tengah sendirian di sana. Jika ada orang yang melihat tingkahnya, pasti mereka akan mengira Edward sudah tidak waras.
Dengan sisa tenaganya, Edward bangkit berdiri. Meski telah ditipu dan menderita kekalahan telak, ia bangkit lagi. Kegigigannya yang sudah timbul sejak kecil menandakan bahwa ia memang dipersiapkan untuk menjadi seorang pemimpin yang perkasa; dididik untuk menjadi orang hebat.
Namun, baru saja Edward mengambil dua langkah, tiba-tiba, seolah-olah ada sebuah jarum yang menancap di leher Edward.
"What the... " Edward setengah memekik. Ia meraih ke arah tengkuknya dan mendapati sebuah jarum menancap. Sebuah tranquilizer bullet.
Pemuda berambut pirang itu berjalan dengan lesu sebelum akhirnya terjatuh ke tanah.
"Singa muda sudah dilumpuhkan, master Wolf. " Seorang pria dengan scope lense menyusul sesaat setelah Edward tak sadarkan diri, "Apa yang harus kulakukan padanya? " Cakapnya melalui sebuah walkie talkie.
"Bawa bocah itu kembali pada ayahnya! Dia sama tidak bergunanya dengan ayahnya. "
"Segera saya laksanakan, Master! ". Jawab penembak jitu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS]Deus Caritas Est (DCE)
Action"You see Ryan, when you put the word 'God' and 'Love' together, You'll find the true meaning of life." He smiles at him and said, "That is what you called 'Deus Caritas Est'." Ryan dan Edward adalah kakak-beradik yatim-piatu namun menikmati kehidu...