CHAPTER IX: The Hunt

42 8 0
                                    

Thirteen years ago... Before the attack of Hawkins Bank Agency...

Sekitar lima kilometer dari gedung pencakar langit milik Hawkins, sebuah mobil minivan hitam sedang parkir di lorong yang gelap. Hari itu merupakan musim panas di mana tidak terdapat awan setitik pun di atas langit. Pusat kota ramai dan sibuk seperti biasa. Namun, sesuatu yang luar biasa akan terjadi, karena pada malam hari itu, kawanan singa memutuskan untuk berburu mangsa.

"Apakah anda yakin rencana ini akan berhasil Monsieur Sparrow?" Seorang pria muda berketurunan Perancis bertanya ragu. Bagaimana tidak? Pemuda itu adalah seorang anggota baru dan misi pertamanya adalah merampok salah satu bank internasional terbesar di dunia.

"Rookie, tugasmu hanya mengamat-ngamati dan belajar. Lagipula, tidak kau tahu siapa yang akan masuk menyerang gedung dengan sistem keamanan yang dahsyat itu?" Sparrow memandang pemuda itu remeh.

"N-no, monsieur!"

Sparrow mendengus gemas. Satu per satu ia menyalakan alat-alat meretasnya. Layar LED menyinari wajah Sparrow dan pemuda di sebelahnya, disusul dengan kipas angin kecil yang berputar dengan suara berdecing. Sparrow merogoh sakunya dan mengelurarkan sebuah ponsel.

"Today is your lucky day, Rookie..." Ucap Sparrow sambil tersenyum licik. Ia mengeluarkan Sim Card dari ponselnya dan memasukkan kartu itu ke ponselnya. Kartu itu berwarna hitam dengan simbol singa pada salah satu sisinya. Kartu itu adalah kartu khusus yang dibuat untuk berkomunikasi tanpa terdeteksi.

Sparrow menekan sebuah kombinasi angka, "Today, we are going to witness the Beast King himself on the hunt..." Ponsel Sparrow mengeluarkan suara dering,

"Alone..." Kata Sparrow dramatis mengakhiri kalimatnya

~~~~~~~~~

Tidak seperti biasanya, gedung Hawkins Bank Agency dijaga dengan ketat oleh kepolisian dan pengawal sewaan. Apakah mungkin mereka sudah mengetahui akan ada penyerangan hari itu? Satu hal yang pasti! Keamanan yang diterapkan Hawkins tidak cukup untuk menghalau sang raja rimba.

Raphael C. Leonsiege, ketua dari Band of the Beast King, pria penyebab diperketatnya penjagaan, dengan santai berjalan mendekati pintu masuk gedung itu sambil membawa tas punggung besar yang mencurigakan. Namun alih-alih berjalan masuk ke gedung itu, ia malah berbelok dan melewatinya.

"Uhm, master? Anda tidak ingin masuk lewat pintu?" Tanya Sparrow lewat Radio yang melekat di telinga Raphael, "Haruskah kuberikan Anda jalan masuk yang lain?"

Raphael terdiam

"Ehm-hm, master?" Tanya Sparrow sekali lagi sambil berdeham. Sparrow yang tadinya mengentengi pemuda di sampingnya  menjadi agak malu padanya. Ia menjanjikan aksi yang luar biasa dari Raphael. Tentu saja, Pemuda itu pun mengharapkan sesuatu yang hebat, ternyata Raphael bahkan tidak bisa menemukan jalan masuk.

"Tidap perlu..." Jawab Raphael dingin dan tidak bertele-tele.

Raphael membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah Gas Mask. Dikenakannya gas mask itu disusul dengan peralatan-peralatan lainnya. Sebuah sarung tangan besi yang janggal dan perisai persegi raksasa yang digantung dipunggungnya. Pakaiannya berwarna hitam dan meutupi seluruh tubuhnya. Di sana-sini terdapat mesin-mesin yang aneh. Tampangnya sekarang seperti manusia besi.

Raphael lalu merenggangkan tubuhnya, memutar bahunya dan meretakan jarinya. Ia menarik nafas dan menghembuskannya.

Sparrow dan si pemuda memperhatikannya dari kamera pengintai, "I see..." Ucap Sparrow, "Jadi itu senjata baru yang diciptakan master..."

[HIATUS]Deus Caritas Est (DCE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang