CHAPTER VI: The Fairy Tale

89 13 0
                                    

In a Hideout at Downtown...

Cahaya remang-remang menyinari ruangan gelap dan kecil. Sulit untuk melihat di dalamnya karena hanya ada satu lampu gantung redup yang menyinari ruangan itu. Meja panjang Oakwood tertata bawahnya. Sebelas orang dengan setelan jas sedang duduk melingkar di meja itu.

Pria-pria itu masing-masing memiliki setelan yang berbeda, ada yang hitam, putih, merah dan sebagiannya lagi abu-abu. Mereka mengenakan topi fedora dan ada juga mengenakan kaca mata hitam.

Lalu muncul sosok misterius lainnya dari kegelapan. Sosok itu menyulut cerutu di bibirnya dan berdiri di ujung meja Oakwood itu. Ketika cahaya lampu gantung berayun dan perlahan-lahan menyorot wajahnya, tampaklah rupa sosok itu. Ia satu-satunya pria di ruangan itu yang mengenakan penutup mata. Pria itu adalah Marcus Wolfbacker.

"Selamat malam, tuan tuan..." Sapanya halus dan dingin, "Izinkan aku mengucapkan terima kasih atas kehadiran anda dan selamat karena anda yang telah hadir di sini telah ambil bagian dalam peristiwa bersejarah yang diciptakan oleh The Infamous, R.I.C.L.I.I.

Pria-pria itu spontan terkejut ketika Wolf mengucapkan nama yang angker itu.

"Jadi kaulah si Prominent Terorrist (Teroris Ulung) itu!" Seru salah seorang pria yang duduk di sana.

"Tolong panggil aku, Mr.Wolf. Aku adalah salah satu orang kepercayaan R.I.C.L.I.I, Marcus Wolfbacker, The Black Joker." Wolf menanggalkan topinya dan membungkuk hormat.

"Kalau begitu di mana si Teroris Ulung? Siapakah dia sebenarnya?" Tanya seorang pria bertubuh besar.

"Sayang sekali, saya tidak dapat membongkar identitas R.I.C.L.I.I. dan anda tidak dapat melihat sosoknya." Wolf meletakkan topinya di atas meja dan turut duduk di sudut meja bersama pria-pria misterius itu.

"Biar kujelaskan, The Prominent adalah pemimpin dari kelompok mafia yang mengangkat pemimpinnya berdasarkan kelayakan. Bukan keturunan, bukan kekayaan, bukan ketenaran, tapi pantas tidaknya seseorang menjadi pemimpin. Hanya mereka yang mampu mengguncang dunia yang pantas menjadi pemimpin!"

Wolf berhenti sejenak untuk menarik nafas lalu menghisap cerutunya, "Perkumpulan itu adalah Band of The Beast King dan R.I.C.L.I.I adalah Rajanya yang Ketiga." Lanjut Wolf.

"Permisi, Mr. Wolf..." Seorang pria dengan kaca mata hitam menyela, "Cerita anda sangat menarik, namun kami belum paham apa tujuan anda sebenarnya. Bagaimana caranya kita menghadirkan R.I.C.L.I.I. ?"

"Kitalah yang akan menjadi R.I.C.L.I.I." Timpal Wolf spontan, "Begini, the Prominent memiliki empat orang kepercayaan yang dilatihnya sendiri. Mereka dijuluki The Four Lieutenant. Masing-masing dari mereka mewarisi kemampuan mematikan R.I.C.L.I.I."

Wolf menelentangkan tangannya penuh semangat dan tersenyum bengis," Bantulah aku mempersatukan mereka dan kita akan menjadi R.I.C.L.I.I yang baru!"

"Jadi kau menginginkan aku bekerja di bawahmu demi mengumpulkan the Fantastic Four dari kisah dongeng!" Pria berkaca mata hitam itu menyela lagi, sekaligus mengejek Wolf, "Aku tidak sudi melakukannya!"

Baru saja pria berkaca mata itu berhenti bicara, tiba-tiba sebilah belati berantai menyobek pipinya, dan rantainya mencekik leher pria itu. Wolf tiba-tiba muncul di belakang pria itu. Tersenyum, namun sama sekali tak terkesan ramah.

"Tolong jangan menyela!" Bisik Wolf halus namun mencekam ke telinga pria itu.

Nyaris serentak semua pria yang ada di ruangan itu mengacungkan pistol ke arah Wolf.

"Kusarankan anda sekalian untuk tidak melakukannya." Ucap Wolf sama tenangnya dengan yang sudah-sudah. Seolah-olah belasan senjata api yang membidik ke arahnya tidak berarti apa-apa.

[HIATUS]Deus Caritas Est (DCE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang