"Kini hujan begitu menyesakkan. Memaksa pikiran mengingat kenangan. Genangan terasa berserakan. Menahan rindu tak terungkapkan."-Ashilla Candranaraya Irwana.
Malam ini hujan sangat deras. Gemericik air turun dari atas langit. Semilir angin begitu terasa dikulit. Udara yang dingin seperti berada diatas hamparan ladang es.
Ashilla menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebal bahkan ia sudah memakai jaket dan syal agar tubuhnya terasa lebih hangat. Ia duduk bersandar ditempat tidurnya. Ia menekukkan kedua lututnya dan kedua tangannya menutupi telinga agar tak mendengar suara guntur langit yang begitu keras membuat gadis cantik ini semakin ketakutan.
Pintu kamarnya sengaja tak ia kunci. Seorang laki laki muda berlari memeluk tubuh Ashilla, mendekapnya.
Ashilla mendongakkan wajahnya
"Ka Dimas."
"Gak usah takut ada gue disini." Ucap Dimas, kakaknya Shilla yang berusaha menenangkan adiknya yang sedang meringis ketakutan.
Ashilla menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Dimas.
"Jangan pergi ka gue takut." Pinta Shilla yang semakin mengeratkan pelukannya.
"Nggk akan." Jawab Dimas
"Gue rindu sama lo Pan." Lirih Shilla.
Dimas tau maksud dari perkataan Shilla.
"Gue putus sama Erpan ka." Adu Shilla.
"Gue tau." Jawab Dimas.
"Maafin gue gak cerita sama lo de. Gue tau penyebab berakhir hubungan lo sama Erpan yaitu Gladis. Gladis beserta teman temannya bersekongkol untuk mencuci otak Erpan. Dia malah fitnah lo selingkuh sama gue dengan foto foto kedekatan kita yang dia berikan ke Erpan. Awalnya gue mau jelasin ke Erpan kalau gue adalah kakak kandung lo, tapi setelah gue tanya Reva kalau Erpan dengan sangat gampangnya percaya sama Gladis niat gue gak jadi, gue urungkan. Maafin gue. Gue gak bermaksud buat lo terpuruk. Tapi setelah gue pikir pikir Erpan bukan lelaki sejati. Hanya karna sebuah foto yang ia dapatkan dari perempuan yang tak begitu ia dekat langsung saja mempercayainya. Kemudian dengan mudahnya Erpan malah jadian sama orang yang jelas jelas udah bikin kebahagiaannya hancur." Ucap Dimas dalam hati.
Kaos yang melekat pada tubuh kekar Dimas sudah sangat basah karna air mata Ashilla.
"Gak usah nangis." Dimas menghapus air mata Shilla.
Shilla diam.
"Gue boleh minta tolong sama lo de?" Tanya Dimas.
Shilla mengangguk.
"Apa pun yang lo lakuin jangan pernah kembali pada sesuatu yang pernah bikin lo sakit hati, janji?" Ucap Dimas.
"Janji." Jawab Shilla tersenyum.
Hujan sudah reda dan petir pun tak berbunyi lagi.
"Yaudah gue masuk kamar gue dulu ya. Ada tugas kuliah yang belum gue selesaiin." Kata Dimas
"Iya ka. Thanks." Jawab Shilla.
"Hanya karna gue belum bisa lupain lo bukan berarti gue gak bisa bahagia tanpa lo. Bagaimana pun caranya gue harus bisa melupakan orang yang udah bikin gue hancur. Gue gak boleh turutin kata hati gue. Gue harus mikir pake logika." Ucap Shilla bersikeras.
******
"Gimana, Bang? Sukses batalin rencana tu cewek?"
"Sukses."
KAMU SEDANG MEMBACA
Memori Berkasih
Teen FictionAshilla Candranaraya Irwana sangat mencintai Erpan Prasetyo namun Erpan malah meminta putus secara tiba2 dan pergi meninggalkan Ashilla. Disaat Ashilla sudah melupakannya berkat Reyhan Avero Wijaya tiba2 Erpan kembali hadir dikehidupan Ashilla. Dan...