16. Terungkap

12 0 0
                                    

"Jangan datang dan pergi seenaknya, tidak ada hati yang bersedia jadi tempat persinggahan apalagi untuk ditertawakan." -Ashilla Candranaraya Irwana

____________

Hari ini Drian, Dimas, Fahmi, Reva, Dinda, dan Olivia sedang berkumpul disebuah Kaffe. Mereka semua akan bertemu dengan seseorang yang sedang mereka tunggu tunggu.

"Tuh orangnya!" Celinguk Dinda

Erpan datang menemui mereka semua yang sudah menunggu kedatangannya.

"Akhirnya yang ditunggu datang juga." Ucap Drian.

Erpan dipersilahkan duduk oleh Reva. Tampaknya ia bingung maksud dan tujuan pertemuan ini untuk apa? Erpan belum melihat ke arah Dimas karna Dimas sedari tadi sibuk memainkan gadgetnya lagi pula laki laki itu memakai topi yang menutupi wajahnya.

"Jadi ada apa kalian minta gue buat dateng ke sini?" Tanya Erpan.

"Ini emang sulit dijelasin Pan. Tapi sebelumnya gue minta maaf kalau lo gak percaya dengan apa yang dikatakan kita ini." Jawab Reva menghadap kearah Erpan

"Mending sekarang kalian kasih tau gue biar gue tau masalahnya apa." Ucap Erpan.

"Lo putusin Ashilla karna foto foto kemesraan Ashilla dengan laki laki lain kan? Dan foto itu didapat dari Gladis." Ucap Olivia sudah tak tahan

"Iyaa.." Ucap Erpan mengangguk.

"Lo salah! Lo bodoh! Lo udah ditipu sama tu orang!" Ucap Dinda berdiri dihadapan Erpan sambil menunjuk nunjuk mukanya.

"Jaga mulut lo!!!" Bentak Erpan.

"Aitsssss.. udah udah." Lerai Dimas berusaha memisahkan Dinda dan Erpan.

Saat Erpan melihat wajah Dimas, sontak ia sedikit kaget dan mengingat ngingat wajah itu.

"Lo selingkuhan Ashilla kan?! Brengsek!!!" Ucap Erpan.

Erpan menonjok sudut bibir Dimas dengan sekali tonjokan namun Dimas sama sekali tak melawan. Erpan ditahan tahan oleh Reva dan Fahmi.

"Lo yang brengsek! Laki laki macam apa dengan gampangnya percaya sama perempuan lain dibanding pacar sendiri!" Ucap Dimas kesal

Kemudian Reva berusaha mencairkan suasana agar tak terjadi keributan. Dia menunjukan sebuah video Gladis kepada Erpan agar ia dapat melihat kebenarannya.

"Jadiii... selama ini gue dibohongin Gladis?" Ucap Erpan tak menyangka

"Pan, laki laki yang lo barusan tonjok itu kakak kandung Ashilla. Dimas namanya. Dia bukan selingkuhan Ashilla apa yang dikatakan Gladis itu gak ada benernya sama sekali. Lo udah dibohongin Pan." Ucap Reva.

Sekarang raut wajah Erpan sudah tak bisa didefiniskan lagi. Antara sedih, kesal, bingung, dan kecewa. Sedih karna ia lebih percaya sama orang lain, kesal karna ia begitu bodoh dengan gampangnya dibohongin Gladis, bingung karna ia tak tau harus bagaimana lagi, dan kecewa pada dirinya sendiri yang sudah membuang berlian demi sebuah seng yang berkarat.

Laki laki itu menangis ia menutupi wajahnya. Ia menundukan kepala betapa bodoh dirinya dan betapa mudahnya ia dibohongi oleh Gladis, lebih parahnya lagi kenapa ia mau menjalin kasih dengan perempuan seperti itu.

"Lo tau pan? Yang lebih parahnya lagi Drian abang gue itu pacarnya Gladis. Abang gue diduain sama perempuan kedok itu!" Ucap Reva

Erpan melihat kearah Drian yang sedang menundukkan kepala

"Kenapa lo gak bilang?" Ucap Erpan sedih

"Gue ditahan sama abang gue."

Erpan menghampiri Drian. Laki laki itu memeluk tubuh Drian. Ia merasa bersalah sudah menyakiti hatinya walaupun Erpan sendiri tak mengetahui kalau Drian itu pacar Gladis.

Memori BerkasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang