20. Hari terburuk

7 0 0
                                    

Ashilla berjalan ke arah kantin dengan handphone ditangannya sedangkan dua sahabatnya mereka malah ke kantin duluan dengan alasan perut yang sudah lapar. Ashilla tak henti hentinya mendumel karna kesal ia menghentakkan kakinya dengan berjalan cepat.

"NAURA DINDA" teriak Ashilla keras membuat semua murid menoleh ke arah Ashilla. Dan bahkan ada yang tertawa melihat tingkah lucu Ashilla yang terus saja mendumel.

"Gua sumpahin kalian jomblo selamanya." Teriak Ashilla kesal.

"Masa sahabat sendiri lo sumpahin sih Shil." Ucap seseorang sambil terkekeh

Ashilla mendongak menatap ke arah Erpan yang sudah mendapatinya.

"Ngapain lo?" Tanya Ashilla

"Nungguin lo lewat." Erpan

Erpan mengekor dibelakang tubuh Ashilla

"Apa?" Tanya Ashilla berbalik badan

"Kantin bareng." Jawab Erpan

"Gak!" Ucap Ashilla yang terus saja berjalan dengan cepat.

Tiba dikantin ia langsung buruburu duduk dianatar ketiga sahabatnya itu. Olivia, Naura dan Dinda memperhatikan gelagat Ashilla yang sedikit agak aneh

"Lo kenapa ko ngosngossan?" Tanya Oliv

"Gue gpp tadi kesini lari ngejar kalian tapi gak ke kejar kejar." Jawab Ashilla

"Ohh." Guman Oliv mengangguk

Erpan menghembuskan napasnya lalu dia berjalan ke meja Ashilla dan para sahabatnya.

"Ngapain sih?!" Tanya Ashilla kesal dan bangkit dari duduknya.

"Gue boleh duduk disini?" Tanya Erpan pada mereka berempat

Spontak Ashilla menjawab
"Gak!" Ucap Ashilla tegas

"Ra? Boleh?" Tanya Erpan kepada Naura.

"Booo__leh." Ucap Naura tak enak.

Ashilla pindah duduk berada diitengah tengah diantar Oliv dan Dinda.

"Mau apa sih lo duduk disini?" Tanya Olivia sinis

"Udah gak kebagian kursi lagi." Jawab Erpan

"Tuh ada." Tunjuk Dinda kepojokan

"Gue males duduk sendirian. Kan kalo gabung sama kalian seru." Kata Erpan

"Modus. Bilang aja itu spik!" Ucap Ashilla kesal

Reyhan mencari cari Ashilla. Lakilaki itu berjalan kearah meja kantin tempat perempuan yang dia cari. Tapi tunggu, ko ada lakilaki ya? Siapa dia? Bingung Reyhan dalam hati.

Reyhan mendekat kearah Ashilla
"Shil?" Panggil Reyhan

Ashilla menatap Reyhan. Erpan ikut membalikan badan. Rupanya Reyhan kesal dengan keberadaan Erpan disini. Pikiran Reyhan sudah berkeliaran entah tak tau kemana? Namun lakilaki itu berusaha tenang bersikap biasa saja

"Rey gue bisa jelasin." Ucap Ashilla takut Reyhan salah paham

"Gpp ko." Jawab Reyhan mengusap pucuk kepala Ashilla

"Gue pinjem Ashilla bentar." Kata Reyhan kepada sahabat Ashilla

Ketiga sahabatnya ini bingung. Mereka takut Reyhan salah paham dan bisa merusak kedekatan hubunga Ashilla dan Reyhan.

"Lo sih pan kenapa pake duduk disini segala." Ucap Dinda

Erpan menaikan bahunya tak perduli

"Lo sih ra pake ijinin dia segala." Kata Dinda

"Maaf. Gue gak bermaksud." Jawab Naura merasa bersalah

"Udah udah gak usah saling menyalahkan." Sanggah Oliv.

Reyhan membawa Ashilla ketaman sekolah. Taman itu selalu ramai ketika jam istirahat, ya walaupun tak seramai kantin. Taman ini biasanya tempat para siswa untuk merileks kan otaknya dari penatnya pelajaran.

"Lo marah ya?" Tanya Ashilla

"Nggk ko."

"Bohong."

"Beneran Ashilla."

"Terus kenapa diem aja?"

"Pengen diem aja."

"Gue bisa jelasin semuanya."

"Apa?"

"Jadi tadi itu pas gue ngejar Naura dan Dinda yang udah lebih dulu ke kantin ditengah jalan Erpan halangin jalan gue. Udah gitu dia ikutin gue terus minta duduk dimeja yang gue tempatin. Gue udah nolak tapi dia keukeuh gak mau. Akhirnya ya gitu. Jangan marah yaa...pliss." Ucap Ashilla sedih

"Iya gue gak marah ko selagi lo bilang jujur."

"Makasih Rey." Ashilla tersenyum.

Memori BerkasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang