Hai nama gue Naya, gue baru duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Ya.. Kira-kira umur gue baru sekitar 13 tahun. Hari ini, hari pertama masuk sekolah dan gue harus kembali beradaptasi dengan lingkungan baru, hal yang membuat gue cukup risih
Gue berjalan menelusuri koridor sekolah yang sudah diramaikan oleh beberapa siswa siswi. Sembari gue berjalan menuju kelas, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dan itu sontak membuat gue terkaget
“Hay” sapanya
“Astaga lo bikin gue kaget” dan dia hanya tertawa melihat ekspresi gue. Dia adalah sahabat gue yang kebetulan kita kembali satu sekolah, namanya Gina
“Ke kelas yuk” ajaknya dan kami berdua berjalan menuju kelas
Suasana kelas sudah terlihat ramai, terlihat dari beberapa tas yang sudah mengisi beberapa bangku kelas. Ketika gue memasuki kelas, seseorang menarik perhatian gue yang membuat gue tidak berhenti memandanginya
“Hey lo liatin siapa sih?” tanya Gina
“Gak liat siapa-siapa” kata gue sambil duduk di bangku gue
“Alasan, lo pasti lagi liatin seseorang kan” katanya yang tidak mau kalah
“Gue gak liatin siapa-siapa gina”
“Iya deh tapi awas aja lo jatuh cinta sama seseorang” katanya menggoda
“Jatuh cinta?” dan gue hanya mendapat respon anggukan kepala darinya
“Enggaklah, gue aja gak pernah tau apa itu cinta” kata gue sambil memainkan telpon cerdas gue
“Serius?” kata Gina sambil berteriak
“Lo berisik banget sih” kata gue terganggu dengan suara cemprengnya
Dan pembicaran kami berdua harus terhenti karena guru mata pelajaran sudah mulai memasuki kelas yang membuat seisi kelas menjadi tenang
***
“Lo mau ke kantin?” tanya Gina ketika bel tanda istirahat telah berbunyi
“Enggak deh, lo aja” kata gue dengan malas
“Yaudah” katanya berlalu meninggalkan gue sendirian dalam kelas
Gue terlalu fokus dengan benda canggih di depan gue yang membuat gue tidak memperdulikan sekeliling gue
“Lo gak ke kantin?” suara itu tentunya mengagetkan gue dan gue melihat seorang perempuan berdiri di depan bangku gue sambil tersenyum kepada gue
“Hai nama gue Salsa” katanya memperkenalkan diri dan gue menerima uluran tangannya
“Nama gue Naya” gue gak akan mengira bahwa awal dari perkenalan ini akan membawa gue bersahabat dengannya
“Lo gak ke kantin?” dia mengulang pertanyaannya
“Enggak, lagi malas” gue menjawab sambil tersenyum dengannya. Seketika perhatian gue teralihkan ke arah pintu karena seseorang itu kembali menarik perhatian gue, laki-laki yang belum gue tau jelas namanya
“Lo liatin siapa?” tanyanya sambil mengikuti arah pandang gue
“Enggak liatin siapa-siapa” kata gue kembali berusaha normal
“Lo liatin dia” katanya sambil menunjuk laki-laki itu
“Lo gak usah tunjuk” kata gue menurunkan lengannya
“Lo tau gak namanya?” tanyanya kepada gue dan gue hanya menggeleng sebagai jawaban
Pembicaraan kami terus mengalir dengan dia yang terus memulai pembahasan topik baru sampai Gina kembali dari kantin sambil membawa beberapa cemilan
“Hay” Sapa Gina kepada kami
“Lo pasti mau duduk” kata Salsa sambil berdiri dari bangku yang dia duduki yang merupakan bangku milik Gina
“Lo duduk aja, gue bisa duduk di sini aja” kata Gina menarik bangku tersebut dan Salsa kembali duduk, kami bertiga memulai pembicaraan perihal apapun yang sesekali membuat kami tertawa.
***
“Gue duluan ya” kata Gina pamit pulang duluan sedangkan gue masih membereskan barang-barang gue
“Naya” panggil Salsa yang berada di pintu masuk kelas
“Kenapa?” kata gue yang masih membereskan barang-barang
“Gue tau siapa namanya” katanya kegirangan, gue berjalan mendekatinya dengan wajah terheran
“Maksud lo?” kata gue bingung
“Namanya Farul” katanya
“Farul siapa?” kata gue yang masih bingung dengan arah pembicaraannya
“Itu, cowo yang lo liatin tadi” katanya menjelaskan dan gue baru mengerti arah pembicaraannya
“Lo tanya orangnya langsung” kata gue cukup panik
“Iya, tapi lo tenang aja gue gak sebut nama lo kok” dan seketika itu cukup membuat gue tenang
“Lo kok jadi panik?” pertanyaan itu sontak membuat gue kaget
“Enggak kok”
“Ehh gue duluan ya, gue udah di jemput” kata gue buru-buru menghindar dan langsung meninggalkan Salsa
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Monyet
Teen FictionHey, ayolah. Aku tahu, aku mulai merasakan cinta monyet. Tapi mengapa rasanya sedalam dan sesakit ini? Aku gadis 13 tahun menjalani pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Pertama kalinya, aku jatuh hati karenamu dan patah hati karena pengkhianatanmu...