18

9 0 0
                                    

Beberapa bulan berlalu dan hari ini sekolah mereka memasuki tahun ajaran baru setelah libur berkepanjangan.

Naya baru saja tiba di depan gerbang sekolah, melihat pemandangan sekolah yang ramai dengan siswa dan siswi, ini yang dirindukan oleh gadis itu setelah lama libur dari aktivitas sekolah membuatnya bosan di rumah dan ingin cepat-cepat untuk kembali ke sekolah.

"Pagi Nay" sapa mereka berdua, siapa lagi kalau bukan Gina dan Salsa

"Pagi juga kalian berdua" katanya dengan senyumnya

"Bagaimana kabar hati? Udah move on?" tanya Salsa yang suka sekali menggodanya dengan pertanyaan itu semenjak mereka libur

"Apaan sih" kata Naya dan Naya akan terus menjawab seperti itu setiap kali di goda oleh Salsa

"Ngapain kalian di sini?" tanya Affan yang baru saja memasuki gerbang sekolah

"Gak ada" kata Naya sambil memperlihatkan deretan giginya

"Ke mading yuk, liat pembagian kelas" kata Affan yang langsung berlalu meninggalkan mereka bertiga. Seperti inilah hubungan mereka berempat, mereka tetap menjalin meski terhalang oleh libur beberapa bulan lalu, meski sekarang mereka tersisa empat orang karna Farul tak lagi pernah gabung bersama mereka, tetapi jangan salah, Affan dan Farul tetap berteman baik dan Affan juga tetap berteman baik dengan kita bertiga. Laki-laki itu pandai membagi dirinya dalam pertemanannya.

"Bagaimana?" tanya Gina saat melihat Affan yang baru saja keluar dari kerumunan para siswa dan mereka bertiga hanya menunggu laporan dari laki-laki itu

"Gue sama Salsa sekelas di kelas E sedangkan lo berdua sekelas di kelas A" kata Affan menjelaskan

"Lah kita beda kelas?" tanya Salsa yang tidak setuju

"Mau bagaimana lagi" kata Naya sambil mengangkat kedua bahunya

"Kalau Farul gimana?" tanya Salsa, mendengar Salsa mempertanyakan soal Farul cukup membuat Naya kaget tetapi ia berusaha menutupinya karna sebenarnya ia ingin sekali juga tahu dimana kelas laki-laki itu, apa salah jika Naya berharap ia sekelas lagi dengan Farul

"Dia sekelas dengan kita" jawaban dari Affan mampu membuat Naya kecewa dan tampak jelas dari raut mukanya

"Lo kenapa nay?" tanya Affan

"Enggak papa kok" kata Naya kembali tersenyum dan inilah keahlian dari Naya, tersenyum agar semuanya percaya kalau dia baik-baik saja

"Yaudah berarti kita pisah" kata Salsa dan mereka berempat berpisah karna ditempatkan di kelas yang berbeda

"Lo yakin enggak papa?" tanya Gina kepada Naya saat mereka dalam perjalanan menuju kelas barunya

"Enggak papa kok, tenang aja" kata Naya tetap tersenyum dan mereka melanjutkan langkahnya menuju kelas

Saat mereka berdua tiba di depan pintu kelas, sangat terlihat bahwa kelas mereka berbeda dengan kelas sebelumnya. Bagaimana tidak, dapat dilihat dari teman-teman mereka yang hanya fokus ke urusan masing-masing.

Naya dan Gina berjalan menuju bangku yang masih kosong dan mereka kembali duduk sebangku, karna mereka tak mengenal yang lainnya.

***

"Bagaimana kelas baru kalian?" tanya Salsa kepada Naya dan Gina. Saat ini seperti biasa mereka berempat sedang dikantin untuk menghabiskan waktu istirahat

"Terlalu tegang" jawab Gina

"Lohh kok gitu?" itu suara Affan

"Mungkin belum terbiasa kali" jelas Naya dan mereka membenarkan hal tersebut

Sepintas Affan melihat Farul yang sedang mencari meja kosong karna saat ini kantin sedang full-fullnya membuat jarang sekali ada meja kosong

"Rul" panggil Affan dan yang dipanggilpun menoleh dan berjalan mendekati temannya itu sedangkan Naya mulai menegang mendengar nama itu dipanggil apalagi saat mendengar langkah kaki yang mendekati meja mereka

Salsa merasakan perubahan dari ekspresi Naya tetapi dia tidak protes atau apapun itu, dia hanya ingin melihat bagaimana sikap Naya saat Farul gabung bersama mereka

"Lo ngapain sih?" tanya Affan saat Farul sudah ada di depannya sedangkan Naya berusaha fokus ke makanan yang ada di depannya, sebelum menjawab Farul sempat melirik ke gadis itu hanya sesaat kemudian kembali fokus ke lawan bicaranya

"Lagi cari tempat kosong" jawabnya

"Kenapa gak gabung aja di sini?" tanya Salsa yang matanya tidak lepas dari makanan di depannya

"Ha? Maksud lo?" tanya Farul bingung

"Sok gak ngerti lagi" kata Salsa mulai melihat lawan bicaranya

"Lo gabung aja di sini" kata Salsa lagi

"Emang boleh?" tanya Farul sambil melirik Naya yang masih saja fokus dengan makanannya sedangkan Affan melihat ketiga temannya, meminta persetujuan kepada teman-temannya

"Terserah aja sih" kata Gina dan sisa Naya yang belum memberikan responnya. Gina menyenggol lengan Naya membuat gadis itu melihat ke arahnya

"Terserah" kata Naya singkat kepada teman-temannya dan setelah mendengar jawaban dari Naya, Affan bergeser dengan tujuan memberi tempat untuk Farul. Setelah itu suasana diantara mereka menjadi sangat canggung dan tidak ada yang berniat untuk mencairkan suasana itu.

Suasana ini membuat Naya tidak nyaman, ingin sekali rasanya pergi dari tempat ini tetapi ia harus menahan diri, dia tak ingin Farul menjadi salah paham.

"Ehh Rul lo di kelas mana?" tanya Gina berusaha memecah keheningan diantara mereka

"Gue sekelas sama Salsa dan Affan, emang mereka gak bilang?" kata Farul sambil melirik ke arah dua temannya itu

"Ngapain juga gue harus bilang" kata Salsa dan Farul hanya mengangguk sebagai responnya dan suasana kembali hening membuat yang lain bingung harus bagaimana diantara Naya dan Farul sampai suara dari kursi Naya terdengar karna pemiliknya berdiri dari posisi duduknya

"Gue mau ke toilet" bohong Naya karna ia benar-benar tidak tahan dengan suasana ini. Sebelum mendapat izin dari teman-temannya, Naya langsung saja berlalu

"Dia kenapa?" tanya Farul

"Seperti yang lo dengar tadi, dia mau ke toilet" kata Gina

"Dia lagi gak menghindarkan dari gue" tebak Farul dan sontak membuat mereka bertiga terdiam sampai suara tawa Affan memecahkannya

"Jangan sok kepedean lo" katanya sambil menepuk bahu Farul sedangkan Farul hanya meliriknya sekilas dan mereka kembali fokus ke makanan yang ada di depannya masing-masing

Cinta MonyetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang