9

3 1 0
                                    

Pagi ini koridor sekolah sudah mulai diramaikan oleh beberapa siswa dan siswi sedangkan jam masih menunjukkan pukul 07:00 dimana masih ada waktu 30 menit sebelum bel sekolah berbunyi, itu membuat gadis ini memilih berjalan santai daripada berlari menuju kelasnya.

"Sendiri aja neng" kata orang itu yang ikut berjalan di samping Naya

"Lo ngapain di sini?" tanpa sadar pertanyaan aneh dilontarkan oleh Naya

"Yah mau jalan ke kelas"

"Aneh banget sih lo" lanjut Farul dan Naya terlihat salah tingkah akan pertanyaannya tadi

"Bodoh" katanya dalam hati

"Lo kenapa?" tanya Farul saat melihat Naya memukul dahinya sendiri

"Ehh enggak papa kok" kata Naya tersenyum kikuk

"Lo lagi gak sakit kan?" kata Farul sambil menempelkan punggung tangannya pada dahi Naya seolah ingin mengecek suhu tubuh gadis itu

"Yah enggaklah" kata Naya menepis tangan Farul dari dahinya

"Lo salting ya sama gue" sontak kalimat itu membuat Naya terkaget

"Sok tahu lo" kata Naya dan langsung berlari meninggalkan Farul

"Ehh lo kok ninggalin gue sih" kata Farul yang ikut berlari


*** 

"Capek juga" katanya dengan nafas yang tidak beraturan

"Ngapain lo di depan kelas?"

"Menghalangi jalan aja" lanjut orang itu

"Ehh gina" kata Naya saat melihat Gina yang berada di belakangnya

"Lo ngapain lari?" tanya Gina saat mereka berjalan masuk ke kelas

"Pengen olahraga aja" kata Naya sambil memperlihatkan deretan giginya

"Apaan sih" kata Gina yang langsung duduk di bangkunya

Selang beberapa menit Farul baru saja memasuki kelas, tentu itu membuat Naya menegang

"Lo kenapa?" tanya Gina yang merasakan perubahan Naya

"Enggak papa kok"

"Gue mau ke toilet dulu" katanya yang langsung berlari

"Aneh" kata Gina menggelengkan kepalanya melihat tingkah temannya itu

"Naya kenapa?" suara itu tentu mengagetkan Gina

"Lo bikin gue kaget" kata Gina marah-marah

"Santai dong" katanya

"Naya kenapa?" ia mengulang pertanyaannya lagi

"Katanya mau ke toilet" jawab Gina seadanya

"Ohhh" jawab lebih singkat diberikan oleh Farul


***

Bel pulang sudah berbunyi dari 5 menit yang lalu dan Naya masih di kelas, gadis ini lebih memilih menunggu jemputan di kelas saat ini.

Seseorang yang berlari memasuki kelasnya membuat gadis itu cukup terkaget, ia memperhatikan gerak gerik orang itu sampai mata mereka berdua bertemu

"Lo belum pulang?" tanya orang itu sambil berjalan mendekati Naya

"Masih nunggu jemputan"

"Lo ngapain lari-lari?" tanya Naya yang terheran melihat Farul tadi berlari

"Hp gue tadi ketinggalan makanya gue lari ke sini" katanya sambil menarik bangku untuk ia duduki

"Lo ngapain?" tanya Naya saat melihat Farul memilih duduk tidak jauh darinya

"Lo mau menunggu sendirian di sini?" Farul malah balik bertanya dan itu tentu membuat Naya terheran

"Gue mau nemenin lo di sini, boleh?" jelas Farul

"Kalau lo gak keberatan ya gak masalah juga" kata Naya dan Farul hanya tersenyum. Cukup lama mereka terdiam dan Farul memilih memecah keheningan diantara mereka

"Kok tumben penjemput lo telat?"

"Enggak tau juga, biasanya tepat waktu sih" jawab Naya yang mulai gelisah

"Atau lo mau pulang naik bus lagi?" Farul menawarkan sarannya

"Nanti gue temenin deh" lanjutnya setelah melihat ekspresi ketakutan dari Naya. Cukup lama berpikir yang akhirnya Naya mengirimkan pesan ke ibu dan supir pribadinya untuk memberitahukan jika ia akan pulang dengan bus.

"Yuk" kata Naya setelah mengirim pesannya

"Kemana?" tanya Farul terheran

"Temani gue pulang naik bus" kata Naya tersenyum

"Oke siap tuan putri" kata Farul spontan berdiri sambil hormat kepada Naya

"Apaan sih" kata Naya tertawa dan berjalan meninggalkan kelas


*** 

"Tumben kok busnya lama ya" kata Naya yang sudah menunggu dari tadi

"Sabar aja" kata Farul sambil tersenyum

"Duduk sini aja dulu" lanjut Farul sambil menepuk tempat kosong di sampingnya dan Naya berjalan menuju tempat itu dan memilih duduk karna kakinya yang mulai terasa pegal

"Kok lo di jemput terus sih?" tanya Farul

"Maksudnya, kenapa gak pulang naik bus aja gitu" lanjutnya

"Kan lo tau sendiri gue itu takut naik bus" jawab Naya

"Mau gak setiap jam pulang kita pulang bareng?" Farul menawarkan hal tersebut dan Naya cukup kaget mendengar tawaran dari Farul

"Kalau alasan lo cuman takut pulang sendiri, mending gue temani" katanya lagi

"Bagaimana?" lanjutnya. Baru saja Naya ingin menjawab tawaran dari Farul tiba-tiba bus yang mereka tunggu berhenti tepat didepan mereka

"Ehh busnya udah datang"

"Yuk naik" lanjut Farul dengan spontan menarik pergelangan tangan Naya untuk naik ke bus dan hal itu tentu membuat Naya salting akan perilaku dari Farul

"Ehh sorry" kata Farul saat mereka sudah berada di dalam bus dan Farul baru menyadari akan hal itu

"Iya, enggak papa" kata Naya yang masih salah tingkah

"Sebenarnya rumah lo di mana?" tanya Naya saat mereka sudah duduk dengan nyaman di bangku penumpang

"Lo masih bertanya aja" kata Farul tertawa kecil

"Soalnya lo belum jawab dan gue belum tau" kata Naya cemberut dan sontak itu membuat Farul tertawa terbahak-bahak

"Lo kok ketawa sih?" kata Naya kesal melihat Farul tertawa

"Soalnya lo lucu kalau cemberut gitu" kata Farul yang masih saja tertawa

"Ihh kesal" kata Naya yang tidak menghiraukan Farul

"Yaudah maaf" kata Farul membujuk Naya dan Naya masih saja diam

"Enggak mau dimaafin nih?" kata Farul dan Naya tetap saja diam sampai mereka tiba di halte pemberhentian dan turun dari halte, Naya tetap masih memilih diam dan tidak memperdulikan Farul

"Hati-hati" teriak Farul saat melihat Naya yang langsung saja pergi tanpa berpamitan dengannya, Farul hanya geleng-geleng melihat tingkah lucu dari Naya. Setelah memastikan Naya sudah tidak terlihat dari jangkaunnya, seperti biasa Farul kembali mengambil bus yang menuju arah rumahnya.


Cinta MonyetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang