Gadis ini baru saja melangkah keluar dari kamar mandi dan suara deringan ponselnya menghiasi kamarnya saat ini, dengan langkah santai gadis ini mendekati ponselnya yang berada di nakas.
Nama seseorang tertera pada layar ponselnya, nama yang tadi sore sampai sekarang memenuhi pikirannya akan perkataannya tadi sore. Tidak ingin membuatnya menunggu lama, Naya langsung saja menekan tombol hijau dan mulai menempelkan ponselnya pada telinganya.
"Halo" suara lawan bicaranya
"Halo juga" setelah itu hanya hening, tak ada yang memulai pembicaraan lagi dan tak juga yang ingin memutuskan sambungan telfonnya
"Soal yang tadi sore gue serius" kata laki-laki itu
"Ha? Apa?" kata Naya yang sebenarnya tidak mendengar jelas ucapan Farul
"Gue suka sama lo" kalimat itu keluar begitu saja dari mulut Farul dan sontak itu membuat Naya terdiam, gadis ini benar-benar bingung harus menjawab apa
"Lo mau enggak jadi pacar gue?" pertanyaan yang diajukan Farul benar-benar membuat Naya tidak bisa mengatakan apapun
"Lo masih disana kan?" tanya Farul memastikan bahwa lawan bicaranya masih mendengar setiap apa yang dikatakan karna semenjak dari awal dia tidak memberikan respon apapun
"Iya, gue masih disini kok" akhirnya kalimat itu mampu diucapkan oleh Naya
"Bagaimana?" tanya Farul akan tawarannya tadi
Naya kembali diam, ia benar-benar bingung harus jawab apa. Bagaimana tidak, ini pertama kalinya gadis ini merasakan apa itu suka dan jatuh cinta, baru pertama kalinya seseorang menyatakan perasaan kepadanya yang membuatnya benar-benar bingung
"Gue belum bisa jawab" hanya itu yang mampu diucapkan gadis itu
"Kasih gue waktu" katanya lagi, Naya berpikir bahwa ia harus kembali berdiskusi dengan Gina dan Salsa
"Sampai kapan?" tanya Farul karna ia tak ingin digantung terlalu lama
"Gue usahin jawabannya sudah ada besok" jawab Naya
"Oke"
"Sudah dulu ya, gue matikan telfonnya" tanpa menunggu jawaban dari Farul, Naya langsung memutuskan sambungan secara sepihak. Naya terdiam cukup lama dan gadis ini mulai berbaring dan kembali meletakkan ponselnya di nakas.
Naya menatap langit-langit kamarnya tapi pikirannya entah lari kemana, gadis ini memikirkan banyak hal yang sebenarnya ia juga bingung harus bagaimana.
Gadis ini kembali menyambar ponselnya dan mengirimkan pesan kepada kedua temannya yang berisi bahwa ada suatu hal yang harus Naya bicarakan besok dengan mereka, setelah pesan itu terkirim, Naya mulai berusaha memejamkan matanya dan berharap besok akan baik-baik saja.
***
Seperti biasa, pagi ini koridor sekolah sudah diramaikan oleh beberapa siswa dan siswi. Waktu bel berbunyi masih lama membuat gadis ini memilih berjalan santai sambil sesekali memperhatikan sekitarnya
"Hai" suara itu mampu membuat Naya terdiam, bagaimana tidak karna gadis ini belum siap bertemu dengan pemilik suara ini
"Lo kenapa?" tanya Farul yang melihat perubahan ekspresi Naya
"Enggak papa kok" jawab Naya tidak lupa dengan senyumannya
"Gue belum bisa jawab" kata Naya yang langsung mengatakan hal tersebut sebelum dipertanyakan oleh Farul
"Hahaha" suara tawa Farul membuat Naya bingung, apa dirinya salah bicara barusan
"Santai saja, gue bakalan tunggu sampai pulang sekolah kok" kata Farul tersenyum lalu berlalu dari hadapan Naya dan Naya hanya diam memperhatikan punggung milik Farul sampai benar-benar hilang.
***
"Lo mau cerita apa?" tanya Gina saat mereka sudah duduk di salah satu bangku yang ada di taman sekolah, saat ini mereka memilih menghabiskan waktu istirahatnya di taman sekolah sambil mendengar cerita dari Naya
"Kemarin sore Farul bilang suka ke gue" sontak kalimat itu mengagetkan kedua temannya
"Serius?" kata Gina dan Salsa berbarengan dan Naya hanya mengangguk sebagai responnya
"Lalu?" tanya Salsa penuh penasaran
"Malamnya dia nelfon gue seperti biasa dan dia mengulang kembali perkataan kalau dia suka sama gue"
"Awalnya gue dan dia diam sampai akhirnya Farul nembak gue" lanjut Naya dan tentu kalimat itu kembali mengagetkan kedua temannya
"Farul nembak lo?" tanya Gina kaget dan Naya kembali mengangguk sebagai jawaban
"Dia bilang apa ke lo?" tanya Salsa
"Dan lo jawab apa ke dia?" tanya Gina
"Dia bilang, lo mau enggak jadi pacar gue dan gue diam karna gue gak tau mau jawab apa, gue kan belum pernah ditembak kayak gini sama cowo jadi gue cuman bilang kalau gue bakalan kasih jawabannya hari ini dan dia akan nunggu sampai pulang sekolah" jelas Naya panjang lebar
"Maka dari itu gue pengen diskusi sama kalian, gue harus gimana" kata Naya bergantian melihat kedua temannya
"Gue kembalikan ke lo" kata Gina
"Gue juga" kata Salsa
"Kalau memang lo suka sama Farul yaudah terima aja tawarannya tapi dengan catatan lo harus siap apapun yang terjadi nanti ke depannya termasuk kalau seandainya dia nyakitin lo tapi gue harap jangan sampai hal itu terjadi" kata Salsa menjelaskan dan Naya kembali bingung, jawaban dari kedua temannya benar-benar membuat Naya bingung harus bagaimana
"Intinya semua ada ditangan lo nay, kalau lo suka terima aja kalau lo belum siap mending lo tolak tapi jangan harap hubungan lo sama Farul bakalan baik-baik aja setelah lo nolak dia" sekarang giliran Gina yang menjelaskan
Naya hanya terdiam dan dia berharap apapun jawabannya nanti semoga itu jawaban yang terbaik.
Bel sekolah berbunyi dengan nyaring membuat beberapa siswa dan siswi berlarian menuju kelasnya masing-masing
"Kita tunggu cerita lo besok" kata Salsa dan mereka bertiga mulai berjalan menuju kelasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Monyet
Teen FictionHey, ayolah. Aku tahu, aku mulai merasakan cinta monyet. Tapi mengapa rasanya sedalam dan sesakit ini? Aku gadis 13 tahun menjalani pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Pertama kalinya, aku jatuh hati karenamu dan patah hati karena pengkhianatanmu...