Bel sudah berbunyi dari 15 menit yang lalu, tetapi sampai saat ini tak ada guru yang mengisi kelas mereka, membuat kelas menjadi riuh. Gadis ini hanya mengisi kekosongannya dengan memainkan smartphone miliknya, dia tidak memperdulikan teman kelasnya yang sendari tadi tertawa karena ulah dari salah satu temannya
"Main hp aja lo, mending perhatikan dia yang lagi melucu" kata Gina yang memperhatikan kelakuan Affan di depan kelas yang membuat seisi kelas tertawa terbahak-bahak. Yaps namanya Affan, dia ketua kelas di kelas Gina dan Naya, karena bosan dengan smartphone miliknya Naya meletakkannya dan mulai memperhatikan tingkah laku yang dilakukan oleh Affan, sesekali kelakuannya membuat Naya sekedar tersenyum.
Affan menarik seseorang ke depan kelas dan seseorang itu bernama Farul yang mampu membuat Naya terpaku melihatnya
"Manis" gumam Naya yang mampu didengar oleh Gina
"Lo bilang apa tadi?" tanya Gina yang mampu menyadarkan Naya
"Enggak bilang apa-apa"
"Lo bilang dia manis kan, lo gak usah bohong" goda Gina
"Enggak" teriak Naya yang mampu membuat seisi kelas memperhatikannya termasuk laki-laki itu dan Naya hanya tersenyum kepada teman kelasnya
"Lo bikin gue malu" bisik Naya kepada Gina sedangkan Gina hanya merespon dengan senyuman jailnya
Naya kembali memperhatikan tingkah laku keduanya di depan kelas, tanpa sadar Farul memperhatikannya dari tadi yang mambuat Naya salah tingkah
"Lo kenapa?" tanya Gina heran melihat tingkah sahabatnya, Naya hanya menggeleng sebagai responnya
Bel tanda istirahat bergema di seisi sekolah membuat seluruh siswa bersorak girang, termasuk siswa yang berada di kelas Naya
"Nay ke kantin yuk" ajak Gina
"Enggak deh" kata Naya mengeluarkan telfon cerdas miliknya
"Main hp aja kerjaan lo" kata Gina sambil berlalu meninggalkan Naya
Naya yang terlalu serius memainkan smartphone miliknya tanpa sadar ada yang memperhatikannya dari jauh
"Lucu" gumam laki-laki itu
***
Naya sedang membereskan seluruh peralatan sekolahnya karena bel pulang sudah berbunyi dari 5 menit yang lalu dan tanpa sadar ada yang memperhatikan gerak geriknya dari jauh dan itu semua tanpa sepengetahuan Naya
"Woi Farul" teriak Affan dari balik pintu dan itu mampu mengagetkan Farul dan Naya yang berada dalam kelas
Naya memperhatikan Affan yang berjalan menuju bangku belakang dan dia baru sadar kalau masih ada siswa lain selain dirinya di dalam kelas
"Bikin kaget aja" gumam Naya sambil mengelus dadanya dan kembali membereskan barang-barangnya. Naya buru-buru membereskan barang-barangnya dan langsung meninggalkan kelas dan saat itu juga Farul terus memperhatikan Naya
"Lo ngapain liatin gadis itu?" tanya Affan dan dia tidak mendapatkan respon sama sekali dari Farul
"Woi" teriak Affan tepat di telinga Farul sambil menepuk pundaknya
"Lo bikin gue kaget" kata Farul mengelus dadanya
"Lo juga dari tadi di ajak ngomong malah melamun" kata Affan
"Terserah, yaudah yuk pulang" kata Farul menggendong tas ranselnya dan berjalan keluar sedangkan Affan hanya geleng-geleng melihat tingkah temannya itu
Farul dan Affan berjalan di koridor sekolah yang mulai sepi, mereka berbincang sambil sesekali tertawa. Dari jauh mereka melihat seorang gadis sedang menunggu di pos satpam
"Bukannya itu teman kelas kita" kata Affan sambil menunjuk ke arah gadis tersebut. Mereka mendekati gadis tersebut dan benar dia adalah Naya, teman kelas mereka
"Lo belum pulang?" tanya Affan sedangkan Naya terkaget
"Sorry kalau lo kaget" lanjut Affan
"Enggak papa" kata Naya sambil sesekali melirik ke arah Farul yang hanya sibuk memainkan smartphonenya
"Kenapa lo belum pulang?" Affan mengulang pertanyaannya
"Masih nunggu jemputan" kata Naya
"Kalau gitu kita berdua duluan ya" kata Affan berpamitan dan mereka berdua meninggalkan Naya sendirian menunggu jemputan, sebelum pergi Farul sempat melirik ke arah Naya dan berlalu pergi meninggalkannya
***
"Cuek banget sih" kata Naya yang saat ini berbaring di dalam kamarnya
"Tapi dia manis"
"Tunggu dulu" katanya sambil bangun dari posisi berbaring
"Ngapain gue mikirin dia, apa gue suka sama dia"
"Apa ini di bilang cinta"
"Ahh tau ahh" katanya kembali berbaring dan berusaha untuk tidur
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Monyet
Teen FictionHey, ayolah. Aku tahu, aku mulai merasakan cinta monyet. Tapi mengapa rasanya sedalam dan sesakit ini? Aku gadis 13 tahun menjalani pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Pertama kalinya, aku jatuh hati karenamu dan patah hati karena pengkhianatanmu...