Salsa sangat bingung saat melihat Naya yang tiba-tiba menangis. Di sinilah mereka sekarang, dikamar Naya, setelah mengunci rapat kamarnya mereka langsung duduk diatas tempat tidur dan Naya langsung saja menangis tanpa mengatakan apapun lebih dulu.
"Lo kenapa?" tanya Salsa
"Gue sakit hati sal, sakit banget" katanya dengan tetap menangis
"Lo sakit hati karna apa? Karna belum move on dari Farul? Atau Farul nyakitin lo lagi? Atau karna apa?" Salsa benar-benar dibuat penasaran dan bingung dengan temannya itu
"Farul suka sama Gina" kalimat itu sontak membuat Salsa kaget
"Lo dapat info itu darimana? Siapa tahu hoax" kata Salsa yang berusaha tidak percaya akan hal itu
"Gue dengar sendiri dari mulut Farul" kata Naya dan itu kembali membuat Salsa kaget. Akhirnya Naya menceritakan kejadiannya, dari awal dia yang berniat ke toilet lalu mendengarkan pembicaraan antara Farul dan Affan sampai dia menangis di toilet tadi. Salsa memang pendengar yang baik, buktinya dia tidak memotong cerita Naya dan terus mendengarnya dengan seksama sampai Naya betul-betul selesai bercerita, barulah dia akan bicara atau menanggapinya.
"Jadi hubungan lo sama Gina gimana?" tanya Salsa
"Gak tahu, gue ingin berusaha biasa aja tapi enggak bisa sal"
"Susah banget" katanya
"Ingat Gina gak salah, kan Farul yang suka Gina" kata Salsa
"Gimana kalau seandainya Gina juga suka Farul" kalimat yang keluar dari bibir Naya mampu membuat Salsa terdiam
"Lo gak bisa jawabkan" kata Naya lagi dan kembali menangis
"Lo jangan nangis dong" katanya mencoba menenangkan
"Sakit rasanya sal, sakit saat lo tahu orang yang masih ada di hati lo ternyata lebih milih teman lo sendiri" katanya
"Kan apa gue bilang, lo belum bisa move on dari Farul kan" apa yang dikatakan oleh Salsa membuat Naya terdiam, dia tidak bisa menjawab seperti biasa jika ia disuguhkan pertanyaan itu
"Diam lo gue artikan kalau benar lo belum bisa move on" kata Salsa lagi
"Farul aja udah suka sama yang lain, masa gue belum bisa move on" kata Naya
"Nay hati itu enggak bisa di bohongi, biarpun mulut lo berbohong tetapi hati lo gak akan bisa bohong" jelas Salsa
"Jadi gue harus gimana?" tanya Naya bingung
"Lo tenang aja dulu, coba deh buka hati lo untuk cowo lain" kata Salsa memberi saran
"Gue gak bisa sal" kata Naya
"Belum lo coba tapi lo udah bilang gak bisa, payah" kata Salsa
"Iya deh" kata Naya pasrah
"Gitu dong" Salsa tersenyum mendengar ucapan Naya meski dengan nada pasrah tetapi tidak masalah baginya
"Terus gimana dengan Farul dan Gina?" tanya Naya
"Nanti gue yang cari tahu, lo tinggal bersikap seperti biasa ke Gina. Oke?" jelas Salsa
"Gak janji" kata Naya lesu
"Loh kok gitu?" Salsa heran melihat Naya seperti ini
"Gue mana bisa bersikap seolah-olah gak tahu, sakit tau sal ih" kata Naya mulai kesal
"Gue tau, gue kekanak-kanakkan kalau kayak gini tetapi gue gak tahu harus apa kalau bukan seperti itu" jelasnya lagi
"Terserah lo, mana buat lo senang dan nyaman" kata Salsa dan Naya hanya tersenyum mendengar itu
***
Hari ini Naya berangkat ke sekolah lebih awal dari biasanya, diapun juga bingung kenapa hari ini berangkat lebih awal.
Gadis itu menelusuri koridor sekolah yang terlihat masih sepi, hanya beberapa siswa dan siswi yang berlalu lalang. Sesampainya di kelas, ia hanya menemukan beberapa teman kelasnya. Naya berjalan menuju bangkunya dan duduk disana. Ia mulai mengeluarkan ponselnya dan memasang earphone pada kedua telingannya
Kehadiran Gina tidak disadari oleh Naya, karna dirinya yang terlalu nyaman dengan dunia yang dia buat. Dengan keisengan Gina, ia mencabut earphone yang menempel pada telinga kanan Naya membuat gadis itu cukup marah dan seketika ia menampilkan ekspresi datarnya setelah melihat siapa orang yang mengganggunya
"Maapin ya" kata Gina dan Naya hanya terdiam, dia tidak mengubris apa yang dikatakan oleh Gina
"Gak dimaafin nih?" tanya Gina lagi dan tetap saja Naya hanya diam membuat Gina cemberut dan mulai memainkan ponselnya
"Iya, dimaafin" kata Naya singkat tetapi mampu membuat Gina senang
"Makasih" kata Gina langsung memeluk Naya sedangkan Naya merasa risih dan berusaha melepas pelukan dari Gina
"Loh kok gitu sih?" tanya Gina setelah melepas pelukannya
"Gak papa" kata Naya
Gina benar-benar bingung dibuatnya, sikap Naya padanya sangat beda dari biasanya. Naya lebih banyak diam di banding berbincang dengannya, gadis itu memilih ponselnya dibanding dirinya ditambah tadi untuk pertama kalinya Naya menolak di peluk oleh dirinya. Gina ingin sekali menanyakan apa yang salah dari dirinya tetapi melihat Naya seperti itu membuatnya mengurungkan niat.
Naya cukup merasa bersalah bersikap demikian kepada Gina, tetapi dia tidak bisa menyembunyikan rasa sakitnya setiap kali melihat Gina. Bilang saja Naya sangat kekanak-kanakkan karna hal itu juga ia rasakan, otaknya tidak bisa berpikir jernih.
Deringan singkat dari ponselnya dan itu pesan dari Salsa. Naya membuka pesan yang baru saja diterimanya, gadis itu cukup kaget melihat isi pesan dari temannya itu
Salsa
Semalam Farul dan Gina telfonan sampai berjam-jam
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Monyet
Teen FictionHey, ayolah. Aku tahu, aku mulai merasakan cinta monyet. Tapi mengapa rasanya sedalam dan sesakit ini? Aku gadis 13 tahun menjalani pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Pertama kalinya, aku jatuh hati karenamu dan patah hati karena pengkhianatanmu...