Naya dan Farul berjalan menuju tempat dimana mereka membuat janji bersama yang lainnya. Benar saja, mereka bertiga sudah ada di sana sedang menunggu mereka berdua.
"Maaf telat" kata Farul saat mereka sudah dihadapan mereka bertiga
"Nempel terus" goda Salsa dan itu sontak membuat pipi Naya memerah
"Bilang aja iri" kata Affan jutek
"Apaan sih" kata Salsa melirik Affan tak suka. Mereka berdua memang tidak bisa akur, selalu saja berantem karna hal kecil.
"Daripada lo berdua berantem, mending yuk masuk" kata Gina berjalan lebih dulu daripada yang lainnya.
Mereka berjalan memasuki mall tersebut dan tempat pertama yang mereka datangi yaitu tempat bermain, timezone
Mereka mencoba berbagai macam permainan, sesekali mereka tertawa karna hal lucu ataupun Salsa dan Affan yang berantem yang membuat yang lain menggelengkan kepala melihat tingkah dua temannya itu. Hari ini benar-benar membuat Naya bahagia, menikmati hari libur bersama teman-temannya dan tentu bersama pacarnya, orang yang selalu saja membuat Naya tersenyum.
Naya memperhatikan Farul yang sangat serius berusaha mengambil boneka pada salah satu mesin permainan yang ada disana dan sudah berulang kali laki-laki itu gagal, itu membuat Naya tersenyum sendiri melihatnya. Saat ini mereka berpisah dengan yang lain, katanya memberi ruang kepada mereka berdua dan itu tidak menjadi masalah buat Naya dan Farul. Naya senang memiliki teman yang mengerti dirinya.
"Nih" kata Farul memberikan boneka kecil yang akhirnya berhasil ia dapatnya
"Akhirnya" kata Naya tersenyum sambil menerima boneka itu
"Akhirnya?" tanya Farul bingung akan perkataan Naya
"Akhirnya kamu dapat juga setelah sekian kali gagal" kata Naya sambil tertawa
"Demi kamu" kata Farul dan itu membuat pipi Naya kembali memerah, entah sudah berapa kali pipinya hari ini memerah bagai kepiting rebus
"Cantik" kata Farul sambil tersenyum
"Ha?" kata Naya cukup kaget dan tentu salting
"Yaudah yuk" kata Farul menggenggam tangan Naya dan berjalan-jalan disekitar mesin permainan itu
"Kamu bahagia?" tanya Farul saat mereka masih memilih permainan mana lagi yang akan dimainkan
"Apa?" tanya Naya yang tidak mendengarnya dengan jelas
"Kamu bahagia?" kata Farul mengulang kembali pertanyaannya
"Tentu saja" kata Naya dengan senyum manisnya
"Aku bahagia kalau kamu bahagia" kata Farul dengan senyumnya
Ponsel Naya bergetar membuat gadis itu mengambilnya dari dalam tas yang ia pakai, pesan dari Gina muncul pada layar ponselnya yang memberitahukan bahwa mereka bertiga sedang nunggu mereka berdua pada permainan pertama yang ia mainkan tadi.
"Kenapa?" tanya Farul
"Kata Gina mereka tunggu kita di permainan pertama tadi" kata Naya menjelaskan
"Yaudah kalau gitu, yuk" kata Farul kembali menggenggam tangannya dan Naya kembali tersenyum melihatnya.
Mereka berjalan menuju tempat yang disebutkan oleh Gina tadi dan benar saja mereka bertiga sedang ada di sana.
"Jangan sampai lepas" kata Affan melirik ke arah genggaman Farul pada tangan Naya
"Iya dong, nanti ada yang ambil" kata Farul sambil tertawa
"Terserah" kata Affan
"Makan yuk, gue lapar" kata Salsa dan mereka berempat menyetujui tawaran dari Salsa karna setelah memainkan banyak permainan membuat mereka merasa lapar. Mereka memilih restoran yang tidak jauh dari tempat bermain mereka tadi.
Setelah menghabiskan makanan masing-masing, mereka memilih pulang karna hari sudah mulai sore terlihat dari jam terlihat dari layar ponsel Naya.
Mereka berpisah saat keluar dari pintu mall karna arah pulang mereka berbeda-beda.
"Kalian hati-hati ya" teriak Salsa sebelum mereka berpisah dan Naya hanya tersenyum sebagai responnya.
***
"Setelah ini istirahat ya" kata Farul setelah mereka turun dari bus
"Kamu juga" kata Naya tersenyum
"Yasudah sana pulang" kata Farul
"Makasih" kata Naya sebelum ia berbalik dan berjalan menjauhi Farul. Senyum Farul tidak berhenti merekah memandangi punggung gadis itu. Setelah mata Farul tidak lagi menjangkau punggung itu barulah Farul berbalik dan naik pada bus yang baru saja berhenti pada halte tersebut.
***
Bulan-bulan selanjutnya, hubungan mereka berlima makin erat termasuk hubungan antara Naya dan Farul. Mereka makin sering menghabiskan waktu berlima baik itu di sekolah ataupun di hari libur yang mereka gunakan untuk jalan-jalan kemana saja.
Hubungan antara Naya dan Farul tidak hanya tentang senang dan bahagia saja, tetapi sudah beberapa kali mereka bertengkar ataupun berdebat kecil yang terkadang berakhir saling mendiami atau langsung akur. Semua itu tidak membuat keduanya berpisah, tidak ada diantaranya yang mau berpisah satu sama lain karna perasaan yang tanpa disadari mulai makin sayang satu sama lain.
Farul selalu saja bahagia setiap melihat gadisnya tersenyum dan melihat Naya bahagia, tetapi hari ini gadis itu tidak terlihat. Hari ini Naya tidak masuk sekolah membuat mereka berempat yang saat ini sedang berada di kantin cukup khawatir. Farul dan yang lainnya sudah berulang kali mencoba menghubungi tetapi tidak mendapat respon dari yang punya nomor
"Tumben banget Naya hilang kabar" kata Salsa
"Kalian lagi gak berantem kan?" tanya Gina kepada Farul
"Enggak kok, tadi malam gue masih komunikasi dengan dia" kata Farul menjelaskan
"Coba telfon lagi" saran Affan
"Barusan gue udah telfon dan tetap saja gak diangkat" jelas Gina yang sangat khawatir
"Sepulang sekolah kenapa kita gak ke rumahnya aja" saran Salsa
"Lagipula Farul pasti tahu rumahnya" kata Affan menambahkan
"Gue tahu jalan ke rumahnya tapi gue gak tahu yang mana rumahnya" jelas Farul yang memang benar ia tidak pernah tahu yang mana rumah pacarnya, setelah beberapa bulan ia menjalin hubungan tetapi Naya tak pernah mau diantar sampai depan rumahnya.
"Gimana dong?" tanya Gina terlihat mulai pasrah
"Tetap berusaha hubungi aja, kalau sudah ada respon dari Naya saling kabari ya" kata Farul yang sangat khawatir, terlihat dari raut wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Monyet
Teen FictionHey, ayolah. Aku tahu, aku mulai merasakan cinta monyet. Tapi mengapa rasanya sedalam dan sesakit ini? Aku gadis 13 tahun menjalani pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Pertama kalinya, aku jatuh hati karenamu dan patah hati karena pengkhianatanmu...