Hari-hari berikutnya, Naya tidak begitu dekat lagi dengan Gina. Sudah mulai ada jarak yang terbentang di antara mereka berdua. Naya berharap suatu saat nanti Gina jujur padanya dan jika hari itu telah tiba sudah Naya pastikan ia akan jujur pada Gina dan akan memaafkan kesalahan sahabatnya itu
Naya dan Salsa begitupun dengan Affan, mereka sudah jarang ke kantin bersama karna sibuk dengan tugas masing-masing meski demikian komunikasi mereka tetap jalan. Naya terus mendapatkan informasi hubungan Farul dan Gina dari mereka berdua. Naya tak pernah mencari tahu atau meminta info kepada mereka, tetapi mereka berdua berinisiatif untuk memberikan info itu pada Naya
Saat ini yang Naya tahu hubungan antara Farul dan Gina semakin dekat, bahkan terkadang mereka sering pulang bersama atau sekedar jalan berdua dan itu semua tidak di ceritakan oleh Gina kepada siapapun, mau itu kepada Naya, Salsa ataupun kepada Affan. Naya sudah mulai mempersiapkan dirinya jika suatu hari nanti mendengar info bahwa mereka telah resmi berpacaran, Naya harus siap akan hal itu. Rasanya pasti lebih sakit dari dugaannya tetapi siap ataupun tidak tetap saja ia harus melewatinya
Saat ini Naya berusaha menjalin kedekatan dengan teman kelasnya yang lain, Naya berusaha berteman dekat dengan Rani dan Inna. Mereka bertiga mulai akrab dari beberapa hari yang lalu. Mereka sering bercengkrama di kelas, ke kantin sama-sama bahkan mereka sudah pernah jalan bertiga. Naya mulai kembali merasakan kebahagiaan bersama mereka berdua. Naya mengikuti saran yang diberikan oleh Salsa dan Affan, yaitu mencari kebahagiaannya sendiri dan Naya mulai menemukannya
"Nay bagi tugas dong" kata Rani
"Kerja sendiri sono" kata Inna yang suka sekali mengganggu Rani
"Ahh gue mana bisa, kalau ada teman yang pintar kenapa tidak dipergunakan" kata Rani sambil terkekeh dan Naya hanya menggeleng melihat tingkah dua temannya itu
"Nih" kata Naya memberikan bukunya pada Rani
"Teman gue baik banget, gak kayak itu tuhh" kata Rani sambil melirik ke arah Inna
"Apa" kata Inna nyolot sedangkan Rani langsung pergi ke bangkunya untuk menyalin tugas Naya
"Nay" panggil Inna
"Hmm" jawab Naya
"Lo ada rasa aneh gak sama Syahrul?" tanya Inna dan itu mampu membuat dahi Naya berkerut karna bingung
"Yahh lo gak sadar kalau dia sering liatin lo" kata Inna lagi sambil melirik ke arah Syahrul yang sedang memperhatikan mereka berdua, lebih tepatnya arah tatapannya kepada Naya
"Inna gini yaa, dia itu liatin gue atau siapapun itu karna punya mata" jelas Naya
"Tapi tatapannya dia ke lo itu beda Nay" kata Inna yang tidak mau kalah
"Terserahlah" kata Naya pasrah
"Buka hati lo untuk cowo lain, jangan soal Farul melulu" kata Inna. Mereka berdua memang sudah tahu jalan cerita kisah Farul dan Naya, Naya sudah menceritakan semuanya pada keduanya tetapi Naya belum siap menceritakan perihal kedekatan Farul dan Gina saat ini, Naya berencana akan menceritakannya nanti, saat info tentang hubungan mereka yang mungkin akan resmi sudah sampai di telinga Naya.
"Lagi berusaha" jawab Naya singkat dan Inna hanya bisa menggelengkan kepala setiap kali melihat respon Naya perihal untuk membuka hati
"Selesai" kata Rani sambil memberikan kembali bukunya pada pemiliknya
"Bilang apa?" kata Naya menggoda
"Makasih Naya yang cantik dan baik hati" kata Rani dengan ekspresi lucu yang dibuatnya sedangkan Inna bersikap seolah ingin muntah mendengar ucapan dari Rani
"Napa sih lo? Iri banget" kata Rani melihat ke arah Inna sedangkan yang diajak bicara malah fokus pada ponselnya
"Ehh nay" panggil Rani
"Apa?" kata Naya tidak lepas dari ponselnya
"Syahrul suka deh sama lo" sontak itu membuat Naya membelalakkan kedua matanya
"Gosip aja terus" kata Inna
"Bukan gosip tapi pendapat gue sih" kata Rani
"Nahh kan" kata Inna
"Apasih?" tanya Rani yang heran dengan sikap Inna
"Gue barusan bilang gitu juga sama Naya tapi lo tahu sendiri ini anak hatinya kayak es yang ada dikutub utara" jelas Inna panjang lebar
"Nay buka mata lo lebar-lebar deh, ada yang lagi suka sama lo" kata Rani
"Enggak ahh" kata Naya dengan tidak minat
"Ehh Syahrul ganteng lohh" kata Rani menggodanya
"Farul manis" jawab Naya asal
"Farul aja terus, kapan move onnya?" kata Inna
"Udah move on" kata Naya yang masih fokus dengan ponselnya
"Katanya udah move on tapi masih bahas soal dia aja, masih muji dia aja" kata Rani
"Gak ada salahnya kan muji makhluk ciptaan Tuhan" jelas Naya
"Iyaa sihh tapi gak gitu juga" kata Inna
"Gue capek dengar ocehan kalian berdua" kata Naya mulai memasukkan ponselnya pada saku roknya
"Gue lapar, mau ke kantin" kata Naya berlalu
"Ehh gue ikut" kata Rani berlari mengikuti Naya
"Ehh kok gue di tinggal" kata Inna yang ikut berlari
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Monyet
Ficção AdolescenteHey, ayolah. Aku tahu, aku mulai merasakan cinta monyet. Tapi mengapa rasanya sedalam dan sesakit ini? Aku gadis 13 tahun menjalani pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Pertama kalinya, aku jatuh hati karenamu dan patah hati karena pengkhianatanmu...