[15] Om wwo

983 244 119
                                    

belum 1K tapi meri tetep apdet karena Meri sayang kakak nno (✿╹◡╹)

jangan ada sider diantara kitaa ❤

------------------------------------------------------------------




Seumur hidup, seingat Doyoung dia tidak pernah sama sekali terlibat dengan anak kecil. Eomma-Appa nya anak tunggal, jadi dia tidak punya sepupu. Dia juga anak terakhir dari dua bersaudara. Kakaknya juga belum menikah -– yah, setidaknya kakaknya punya Pacar, tidak seperti dirinya.


Dia tidak ingat kapan terakhir kali berinteraksi dengan makhluk yang suka menyemburkan suatu lendir dari mulutnya ini.

Jadi dia hanya takjub melihat Sejeong bisa se-terbiasa itu memangku Baby Bi. Dan anak itu juga terlihat sangat nyaman berada di pangkuan Sejeong.


"Ini siapa namanya?" Sejeong menekan-nekan telunjuknya ke boneka kudanil putih yang sedang dimainkan Bi.


Bi memamerkan deretan giginya yang masih kecil-kecil. "Moomin,"

"Moominnya punya siapa?"

"Puna Bi,"

Sejeong mencubiti pipi Balita itu gemas, anak itu terlalu fokus dengan kudanil putihnya jadi tidak menoleh ke Sejeong sama sekali. "Bi suka moomin?"


"dikathih njun," oke, ini jawabannya nggak nyambung,

Tapi suka-suka dia, deh. Yang penting unyu.


Sejeong hanya tertawa kecil, "Suka moominnya?" tanya dia lagi.

Bi terlihat berpikir, alisnya mengerut, ". . . . Engga,"


Sejeong menahan gemas. Aduh, ini sangat lucu!


"Bi kan suka nya sama buzz lightyear, iya kan?" Jeno yang dari tadi diam menekuri pizza-nya mulai menggoda Balita itu.


Bi mengangguk angguk semangat sampai rambut ikalnya bergoyang-goyang "Bzzzz," dia mengeram sampai ludahnya keluar semua. Sejeong tertawa sambil membersihkan ludah Bi di sekitar mulut dengan sapu tangannya.


"Moominnya buat kakak, ya?"

Bi mulai cemberut, "nggaak,"

"Katanya nggak suka, buat kakak yaa?" Jeno menunjukkan gestur untuk bersiap merebut boneka yang sekarang di peluk erat oleh Bi.


"nggaa, , " Sejeong tertawa melihat Bi sudah memutar badan ke arahnya, memeluk perutnya sambil memegangi bonekanya erat. "Aaaaaa Mamaa nggaaak,"


"adiknya jangan diusilin, nanti nangis," Sejeong terkekeh sambil mengelus rambut Bi – yang sekarang menyembunyikan wajahnya di perut Sejeong.


"Mamaa," Jeno terkekeh melihat Bi yang mulai merengek gara-gara ulahnya. Dia terus mencoba mengambil boneka moomin yang jadi di sembuyikan Bi di tengah-tengah antara dia dan Sejeong dan memeluknya erat agar tidak direbut.


Rasanya Doyoung sudah overdosis uwu.

Rasanya Doyoung sudah overdosis uwu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baby's Day OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang