[13] Confession

1.1K 221 83
                                    

so this is very short chapter tapi aku tetep pengen apdet gimana dong

 (  ̄^ ̄)

vomment yes.



-----------------------------------------



-----------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tunggu dulu, jangan lari-larian,"


Doyoung terengah-engah, mulai kehabisan tenaga, (υ'Д`)

Gila, kalau setiap perempuan marah selalu mengajak lari-larian, pasti belum sebulan bisa-bisa dia kurus mendadak.


Lagipula kenapa rasanya tenaga perempuan ini berlipat-lipat waktu marah? Dia sama sekali tidak terlihat berkeringat.


Bahkan pipi Doyoung rasanya masih panas membekas telapak tangan Sejeong ( ̄ε(# ̄) 

Ugh, sial sekali.


Bahkan ini sudah keluar dari Gedung Fakultasnya, dan dia masih berlari.


Doyoung mempercepat larinya. Dia meraih pergelangan tangan Sejeong cepat. Menariknya ke belakang.


"Kamu, marah?" Doyoung masih berusaha mengatur napasnya. Sedangkan perempuan itu masih diam, memalingkan muka. Dia menatap danau fakultas yang berada tidak jauh di sampingnya sambil mengerutkan alis. Jelas sekali dia kesal. (  ̄^ ̄)


Doyoung mengeratkan genggamannya. Jangan sampai lepas lagi. Nanti bisa-bisa perempuan itu kabur lalu terjun ke danau berenang ke tepian. Kan Doyoung nggak bisa ngejarnya.


Doyoung nggak bisa berenang.


"Kamu . . . . marah, ya?" tanya Doyoung lagi, hati-hati.


"Kenapa sih? Dasar orang aneh," Sejeong bersungut-sungut >:(


Doyoung menarik napas panjang. "iya, iya, aku salah, tapi kan aku ---- "


"Apa? Nyebelin,"


Laki-laki itu terlihat menghela napas lagi. "Jangan dipotong," Doyoung menggenggam kedua sisi bahu Sejeong. Menatap di kedua mata perempuan itu dalam-dalam. Membuat Sejeong perlahan membeku dalam tatapannya.

Sejujurnya Sejeong juga tidak tahu kenapa dia tadi meledak marah dan tiba-tiba menampar Doyoung. Dia hanya terlalu kaget dengan kedatangan Doyoung yang mendadak di tengah-tengah adu argumennya dengan Kang Daniel.

Baby's Day OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang