Empress Xie : 24

5.8K 478 3
                                    


Saat tiba di kediamannya, Jiao Zhu telah menyiapkan segala keperluan Mei Yin seperti air hangat untuknya membersihkan diri bahkan makan malam serta kudapan pun sudah ia siapkan.

Mei Yin yang mendapat sambutan oleh pelayan pribadinya jelas merasa senang juga merasa bersalah sebab Jiao Zhu harus menunggunya hingga selarut ini.

"Jiao Zhu" panggil Mei Yin yang baru saja duduk di pinggir peraduannya.

"Hamba yang mulia putri"

"Maaf membuatmu menunggu dan juga maaf telah merepotkanmu" kata Mei Yin menyesal.

Jiao Zhu yang mendapat permintaan maaf tersebut jelas terkejut, selama dua bulan mengabdikan dirinya pada putri Mei Yin yang selalu bergonta ganti pelayan pribadi baru kali ini Jiao Zhu melihat sisi lain putri Mei Yin yang ternyata peduli sesama.

Rumor yang beredar di dalam istana maupun luar istana yang mengatakan putri Mei Yin mengalami perubahan bukanlah hanya sebuah opini dalam kalangan rakyat yang beredar bak kabar burung.

Semua itu adalah sesuatu yang benar pasalnya putri Mei Yin bahkan dengan mudah mengucapkan maaf tanpa beban sama sekali, padahal dulu putri Mei Yin sama sekali enggan mengucapkan maaf walaupun ia jelas melakukan kesalahan.

"Kau boleh istirahat di kamarmu Jiao Zhu, aku bisa melakukannya sendiri" perintah Mei Yin yang menyentak Jiao Zhu dari lamunannya.

"Tapi yang mulia.."

"Aku tidak menerima bantahan, lekaslah kekamarmu. Aku tahu kau pasti lelah, jangan sampai aku berubah pikiran dan menyuruhmu berjaga di sini sepanjang malam!" Ancam Mei Yin yang jelas membuat Jiao Zhu membeku di tempat.

"Kalau begitu, hamba pamit undur diri yang mulia. Jika ada masalah anda tinggal memanggil hamba atau meminta bantuan pada Qiao Xe yang berjaga di pintu kamar anda"

"Yayayah, sekarang pergilah" kata Mei Yin setengah mengusir.

Sepeninggalan Jiao Zhu, Mei Yin mulai beranjak dari duduknya menuju meja yang ada di ruangan. Ia akan makan malam atau lebih tepatnya makan tengah malam untuk mengisi perutnya yang sedari tadi memberontak.

Makanan di depannya jelas sudah dingin, walaupun Mei Yin lebih menyukai makanan yang masih hangat ia tidak akan mengabaikan usaha para juru masak kerajaan yang bersusah payah membuatnya.

Mei Yin mulai menyuapi dirinya dengan nasi serta lauk yang ada, ia berusaha menelan makanannya sebab ia sadar membuang-buang makanan jeles tidak baik terlebih di luar sana masih banyak rakyat jelata yang kelaparan.

Dengan susah payah Mei Yin menelan makanannya walaupun butuh waktu lama untuk makanan yang ia kunyah ia telah, sembari makan Mei Yin kadang kala memukul pahanya yang masih nyeri juga sesekali memijit betisnya.

Setelah menyelesaikan makan tengah malamnya, Mei Yin pun beranjak menuju permandian yang ruangannya ada di sebelah kamarnya. Permandian yang ada dalam kamar Mei Yin merupakan tempat kedua yang paling ia sukai selain kamarnya, permandian miliknya terbentuk seperti kolam yang terbuat dari batu-batu langka kualitas terbaik yang ditempatkan di tengah-tengah ruangan. Disana juga ada mata air hangat yang terus mengalir, serta di sekeliling kolam permandiannya di kelilingi rerumputan hijau serta berbagai macam bunga.

Mei Yin melucuti pakaiannya satu pertsatu, saat tidak ada lagi kain atau sehelai benang pada tubuhnya yang polos. Mei Yin segera merendam dalam kolam tersebut dan merilekskan otot-otot tubuhnya. Aroma pewangi dari berbagai macam bunga begitu harum sehingga membuat Mei Yin memejamkan matanya, Mei Yin begitu menikmati berendam tengah malamnya hingga beberapa jam lamanya.

Mei Yin membuka matanya, dan mengerjap saat udara dingin berhembus masuk melaui cela-cela kecil fentilasi udara. Mei Yin beranjak dan menyambar jubah mandinya, setelah ia berada di kamarnya ia segera memakai jubah tidurnya dan beranjak naik ke peraduannya. Ia butuh mengisi tenaganya yang terkuras habis sebab besok Mei Yin tak yakin pamannya akan berbaik hati memberinya latihan yang mudah.

"Hari yang melelahkan untuk 3 bulan 29 hari kedepan" gumam Mei Yin sebelum ia terlelap tidur.

.
.
.
.
.

TBC

Written on Apr 6th, 2019

Tolong tandai typonya 😄
Vote + komen bila suka 💕
Jangan lupa share pada teman-teman kalian kalau cerita ini layak di baca 😉

Terimakasih 😘💕

Empress Xie [Sudah Di Ebookkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang