Ibukota kerajaan MingWu masih nampak ramai walaupun malam telah menyapa, langit biru cerah dengan hiasan awan kini telah di gantikan langit gelap dengan bertaburan bintang.Lampu-lampu lampion yang menyinari sepanjang jalan memberi akses pencahayaan terang juga indah secara bersamaan, dari balik jendela kereta yang ia buka sedikit. Mei Yin dapat melihat para penduduk kerajaan MingWu berlalu lalang sepanjang jalan, aktivitas yang mereka lakukan seakan tidak ada jeda dan hentinya.
Suasana ini bahkan tidaklah beda jauh dari masa depan dimana semua orang masih saja sibuk bahkan disaat hari mulai gelap sekalipun masih banyak orang-orang yang berkeliaran, perbedaannya hanya terletak dari latar, waktu dan budaya. Jika saat ini Mei Yin merasakan keributan dari hasil percakapan dan teriakan para pedagang sepanjang jalan, serta kesan kebudayaan yang langka, dan unik yang masih kental, berbeda dengan dimasa depan dimana keributan terjadi karna bisingnya transportasi yang berlalu lalang sepanjang jalan raya, kebudayaan yang perlahan mulai kurang peminat karna perubahan global dan masuknya budaya-budaya asing.
Dalam keretanya yang sedang membelah jalan yang sedikit lenggan, Mei Yin tersenyum. Disini ia merasakan sebuah ketenangan yang selama hidupnya jarang ia dapatkan, disini pula Mei Yin mampu menghirup udara segar sepuasnya tanpa harus naik kepuncak atau pergi kepedesaan demi menghindari kebiasaan menghirup udara yang telah bercampur polusi di kota di masa depan.
"Yang mulia anda menyukainya?" Tanya Jiao Zhu yang menemaninya di dalam kereta yang akan mengantarnya menuju manor pamannya.
"Mengapa kau berpikir demikian?" Kata Mei Yin melempar pertanyaan balik pada pelayan pribadinya itu.
"Hamba sedari tadi memperhatikan anda yang terus tersenyum yang mulia, maafkan kelancangan hamba" jawab Jiao Zhu.
"Tak masalah, apa yang kau katakan benar namun aku tak ingin menjelaskannya secara rinci sebab aku tak bisa menjabarkan perasaanku saat ini" kata Mei Yin tersenyum lembut pada Jiao Zhu.
"Syukurlah jika anda menyukainya yang mulia, sebab yang ku tahu dulu anda tidak akan pernah ingin berlama-lama diluar istana karna jijik berbaur dengan para penduduk dari kasta yang rendah" kata Jiao Zhu.
Menyadari ucapannya, Jiao Zhu memukul mulutnya yang tengah berbicara secara terang-terangan dan jelas perbuatannya adalah hal yang lancang.
Mei Yin bukannya marah ia hanya menanggapi dengan kalimat tanya bernada antusias "benarkah?"
"Coba katakan apa saja yang kau tau dan dengar mengenai diriku" kata Mei Yin sedikit bersemangat.
"Tapi hamba tidak berani yang mulia" kata Jiao Zhu menunduk dalam
"Tenang saja, aku tidak akan marah" kata Mei Yin meyakinkan Jiao Zhu.
Jiao Zhu mendongak menatap Mei Yin cukup lama, ia tertengun saat menemukan pancaran kesugguhan dari ucapan junjungannya.
"Baiklah, hamba akan ceritakan dari sudut pandang hamba dan juga dari sudut pandang beberapa dayang istana" kata Jiao Zhu akhirnya.
"Yang hamba tahu, yang mulia tidak akan bisa bertahan lama berbaur dengan rakyat kerajaan MingWu karna rasa sombong dan angkuh yang anda miliki. Anda akan selalu menampilkan raut wajah jijik jika yang mulia membawa serta anda menghadiri sebuah pesta, atau mendatangi desa atau beberapa rakyat yang menjadi korban kekerasan atau bencana untuk di beri bantuan. Anda hanya akan bertahan selama dua jam dan setelahnya anda akan selalu merengek meminta pulang"
"Sikap anda sangat berbeda apabila menghadiri acara atau pesta yang akan mengundang kerajaan-kerajaan lain dalam naungan kekaisaran Ming, anda akan selalu bersemangat dan akan selalu betah berlama-lama dalam acara tersebut sebab anda beranggapan derajat dan kasta anda sama atau setara. Hal yang membuat sikap anda berbanding terbalik dari biasannya adalah saat anda bersikap lemah lembut saat pesta berlangsung demi mencari perhatian pangeran Lang ----" Jiao Zhu terus melanjutkan ceritanya tanpa disela oleh Mei Yin yang terus menyimak hingga Jiao Zhu mengakhiri ceritanya.
"Ternyata dulu aku adalah gadis yang belum dewasa juga sangat memalukan" kata Mei Yin mengambil kesimpulan.
"Benarkah anda tidak tahu apa-apa mengenai masa lalu anda?" Tanya Jiao Zhu
Mei Yin mengangguk sebagai jawaban "aku sama sekali tidak tahu!"
"Tapi menurut orang-orang terdahulu, seseorang yang kembali bangkit dari kematiannya akan melupakan masa lalunya. Ia seperti kembali dilahirkan dan ingat apa-apa dan anda mungkin tengah mengalami hal tersebut" kata Jiao Zhu.
"Ku harap seperti itu" kata Mei Yin tersenyum lembut pada pelayannya, ia mengalihkan pandangannya keluar jendela kereta dan memandang langit malam yang nampak cerah karna sinar rembulan.
"Karna jika ingatan masalalu itu kembali, aku tak yakin mampu melewati hariku kedepannya" gumam Mei Yin lirih.
Kuharap langit, dewa dan juga waktu tak bersekongkol mengembalikan ingatan masalalu itu padaku, sebab aku sangat malu untuk mengangkat kembali kepalaku tinggi-tinggi karna semua perbuatanku~~ batin Mei Yin
.
.
.
.
.TBC
Written on Apr 10th, 2019
Tolong tandai typonya 😄
Vote + komen bila suka 💕
Jangan lupa share pada teman-teman kalian kalau cerita ini layak di baca 😉Terimakasih 😘💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Xie [Sudah Di Ebookkan]
Narrativa StoricaWARNING ⚠ [CERITA TELAH DI HAPUS BEBERAPA PART. JIKA INGIN MEMBACA SECARA LENGKAP, SILAKAN BELI E-BOOKNYA DI GOOGLE PLAY] . . . Follow me 😉💕 Written on Mar 30th, 2019 * Bagaimana rasanya, jika tiba-tiba saja kau terbangun dari sebuah peti mati dan...