Aku minta maaf karna kemarin nggak bisa update 🙏
Aku sudah memberitahukan di Wall sebelumnya bahwa aku sangat-sangat-sangat sibuk kemarin 😒.Jujur aku sedikit kesal dengan respon kalian, disini aku hanya ingin kalian memaklumi kesibukan aku 😒. Perlu kalian tahu, aku nulis itu hanya untuk sekedar mengisi waktu luang. Bersyukur jika aku masih bisa update, tapi bukan berarti aku bisa update setiap hari dan selalu mengikuti kemauan kalian. Aku nulis karna aku ingin, ada yang baca Allhamdulillah, nggak ada nggak masalah 😏.
Sebelum aku nulis aku memang memasang target, tapi bukan berarti aku bisa update tiap hari. Aku juga punya kesibukan di dunia nyata, aku juga butuh istirahat karna pada dasarnya aku juga seorang manusia seperti kalian, dan fokusku tidak bisa sepenuhnya disini 😧. Aku hanya minta sedikit rasa maklum dari kalian, aku nggak minta banyak kok!! Aku nulis sesuai dengan kata hati, tolong jangan berkata kalian kecewa karna aku nggak update.
Mood aku kadang naik turun, aku nulis sesuai dengan mood aku. Bersyukur karna aku masih bisa update senin-sabtu, hari minggu aku hanya butuh perngertian kalian untuk beristirahat.
Ide buat nulis itu kadang tak selalu datang tiap hari, lagian kalau semisal waktu istirahatku juga tersita karna kemauan kalian yang memintaku update apakah kalian ingin bayar?
Finally, tolong hargai aku yang juga punya kesibukan lain selain disini. Aku nggak pernah nuntun banyak, hanya pergertian kalian 😔 tidak masalah setelah baca A/N ini kalian mulai enggan memberi support atau sebangsanya. Aku hanya ingin mengeluarkan keluhku agar tidak menjadi penyakit buat diriku sendiri.
Happy reading 💕
* * * * *
"Apa yang anda lakukan di sini? Maksudku disekitar sini yang mulia putri?" Tanya mentri DiWei menghampiri Mei Yin dan kaisar Ying yang nampak tengah mengobrol sesuatu yang menyenangkan.
Mei Yin menoleh dan menatap mentri DiWei "tentu saja ingin latihan perdana mentri DiWei" balas Mei Yin yang langsung membuat salah satu alis mentri DiWei terangkat.
"Latihan?"
"Iya, latihan. Aku bahkan sudah sangat terlambat" kata Mei Yin menunduk penuh sesal "apakah anda akan menghukumku?" Tanya Mei Yin mendongak dan memberinya tatapan memelas.
Mentri DiWei tertengun, ia tertengun dengan wajah manis yang nampak natural milik ponakannya. Hanya sesaat ia terpesona akan perbuatan mengemaskan MeiYin sebelum ia segera mengeleng dan mengenyahkan pikirannya yang sempat memuju ponakannya.
"Apakah anda lupa? Anda akan latihan sore hari hingga tengah malam. Latihan anda akan di khususkan dari yang lainnya" kata mentri DiWei mengingatkan.
Seketika Mei Yin memukul jidatnya "atagas, aku melupakannya" kata Mei Yin "kalau tau seperti ini aku tidak perlu terburu-buru" dumel Mei Yin.
Tersadar tingkahnya tengah di perhatikan oleh kaisar Ying dan mentri DiWei, Mei Yin lantas tersenyum kikuk dan mengubah sikapnya menjadi anggun dan bertata krama seperti seharusnya seorang putri kerajaan.
"Jika seperti itu, hamba pamit undur diri yang mulia kaisar juga perdana mentri DiWei" kata Mei Yin lantas meninggalkan kaisar Ying dan mentri DiWei yang tengah menatap punggungnya dengan kening yang berkerut.
"Yang mulia, sejak kapan putri anda selalu memberi kejutan?" Tanya mentri DiWei yang sangat terkejut dengan sikap Mei Yin yang tidak biasa.
"Sejak kebangkitannya dari kematian, ia memang selalu memberi kejutan!" Balas kaisar Ying.
"Sulit di percaya!"
* * * * *
Matahari semakin beranjak naik kepuncaknya. Mei Yin merasa sangat bosan hanya berdiam diri dalam kamarnya, ia bahkan telah menghabiskan membaca beberapa buku.
"Hahhh, bosannya!" Keluh Mei Yin.
Mei Yin terus saja berguling-guling di atas peraduannya, hingga tak sadar tubuh berisinya sudah berada di pinggir peraduan. Tubuhnya tiba-tiba jatuh kebelakan karna sebagian tubuhnya memang sudah melewati batas pinggir peraduan saat bergerak, dan naasnya Mei Yin jatuh mencium lantai.
Bukkk
"Aw" pekikan Mei Yin lantas membuat Qiao Xe yang berjaga di depan kamar Mei Yin berlari masuk, begitupun dengan Jiao Zhu yang baru saja sampai membawa beberapa cemilan di atas nampan yang di bawanya.
Qiao Xe dan Jiao Zhu tertengun diambang pintu, mereka melihat tubuh Mei Yin yang berada di bawah kaki peraduan. Qiao Xe segera bergegas membantu Mei Yin bangun disusul Jiao Zhu yang juga membantunya setelah menaruh nampan yang di bawanya.
"Yang mulia mengapa anda bisa berada di bawah?" Tanya pengawal pribadinya Qiao Xe yang terlalu fokus membantu Mei Yin bangun.
"Aku bosan, karna tidak punya kerjaan aku berbaring di atas peraduan dan terus berguling-guling dan akhirnya aku jatuh" jawab Mei Yin.
Mendengar penjelasan Mei Yin membuat Qiao Xe dan juga Jiao Zhu berusaha menahan tawa mereka dengan mengigit bibir bawah mereka agar pecah ketika membayangkan junjungan mereka jatuh.
"Yang mulia apakah ada yang sakit?" Tanya Jiao Zhu meneliti penampilan Mei Yin dari bawa hingga naik keatas dan seketika tawanya pecah saat menemukan benjolan besar yang masih memerah di kening sisi kiri Mei Yin.
Qiao Xe menatap Jiao Zhu dengan tatapan memperingati, tapi Jiao Zhu sama sekali tidak mempedulikan itu. Qiao Xe yang kesal menatap Mei Yin.
"Fugggchhttb"
Qiao Xe segera membungkam mulutnya saat tawanya ingin pecah melihat penampilan baru Mei Yin dengan satu buah benjolan di kening bagian kirinya yang membuatnya nampak amat lucu.
"Yakkk, apa yang kalian tertawakan?" Tanya Mei Yin kesal.
Qiao Xe dan Jiao Zhu tidak mampu menjawab sebab keduanya berusaha mengendalikan tawa mereka. Mei Yin yang merasa kesal dengan keduanya menghampiri cermin besar yang ada di sudut ruang dekat dengan pintu menuju permandian.
Mei Yin menatap pantulan dirinya di cermin dan seketika matanya membulat dan ia menjerit histeris.
"KYAAKKK JERAWAT BESAR APA YANG ADA DI KENINGKU?"
.
.
.
.
.
.TBC
Written on Apr 8th, 2019
Tolong tandai typonya 😄
Vote + komen bila suka 💕
Jangan lupa share pada teman-teman kalian kalau cerita ini layak di baca 😉Terimakasih 😘💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Xie [Sudah Di Ebookkan]
Fiksi SejarahWARNING ⚠ [CERITA TELAH DI HAPUS BEBERAPA PART. JIKA INGIN MEMBACA SECARA LENGKAP, SILAKAN BELI E-BOOKNYA DI GOOGLE PLAY] . . . Follow me 😉💕 Written on Mar 30th, 2019 * Bagaimana rasanya, jika tiba-tiba saja kau terbangun dari sebuah peti mati dan...