Part 2

11 2 0
                                    

Lisa segera bergegas untuk mencari Tria untuk menyerahkan tanda tangan yang dia dapat.
Diapun menemukan Tria berada di depan ruang guru.
Ia segera menghampiri Tria

"Kak. Ini saya udah mendapatkan lima tanda tangan serta nama ketos"

"Oh bagus. Kamu keliatan pucet!"

"Ini mungkin karena lari2 terus kak"
Lisa lupa bahwa ia belum sarapan pagi. Dia terlalu sibuk hingga akhirnya tidak merasa lapar lagi

"Karena kamu sepertinya kurang enak badan. Jadi saya suruh kamu buat bersihkan ruangan osis"

"Ini yang terakhirkan kak?"

"Iya"

"Iya kak. Tapi saya tidak tau letak ruangan osis"

"Dari sini kamu lurus, ketemu pertigaan belok kanan, dari situ keliatan kok nama ruangannya"

Lisa berjalan menuju ruangan osis. Dia sudah merasakan kepalanya agak sakit, namun ia menghiraukannya. Karena dia ingin cepat menyelesaikan hukumannya.

Selang beberapa menit Lisapun sampai di ruangan osis.
Dia masuk dan membulatkan matanya, karena ruangan osis sangat berantakan seperti kapal pecah.
Lisa mulai membersihkannya, dia mulai menyapu dan menggeseri kursi untuk menyapu kolongnya.
Namun dia tidak tau kalau di kursi sebelahnya ada orang yang sedang tertidur. Karena posisi Lisa sedang agak menunduk dan orang yang tidur itu di tutupi oleh meja dan beberapa tumpukan buku yang menjulang tinggi. Lisa mendorong kursi itu dengan kuat menggunakan sapu.
Lisa kaget karena suara jatuh kursi itu seperti ada yang terpental dari atas kursi, samar2 Lisa mendengar ada yang meringis kesakitan.
Hingga Lisa langsung berjongkok untuk bersembunyi.

"Aduh pantat gue! Shit! Siapa sih yang ganggu tidur gue!?"
Alam langsung mengedarkan pandangannya namun dia tidak menemukan orang disekitar situ. Tetapi dia yakin kalau orang yang menjatuhkannya tadi berada dibalik meja dihadapannya itu.
Alam mengeluarkan senyum evilnya.

"Sebaiknya gue bergegas keluar. Mungkin dia belum jauh"
Alam membuka dan menutup kembali pintu ruangan osis.
Tetapi Alam tidak pergi. Alam malah berdiri sambil bersandar dipintu dan memasukkan kedua tanganya kedalam saku celananya.

"Ahh selamat gue"
Ucap Lisa sambil mengelus dadanya

"Siapa yang Selamat?"

"Aaaaaa HANTU!"
Teriak Lisa

"Enak aja! Gue ganteng gini malah dibilang Hantu!"

"Eh! Lo kenapa bisa ada disini? Lo ngikuti gue ya?"

"Siapa juga yang ngikuti lo! Lo gak bisa baca ya? Ini kan ruangan osis. Jadi gue punya hak disini. Kalau ngomong sama senior itu yang sopan!"

"Gue gak perlu sopan sama lo. Karena urusan gue sama lo udah selesai. Dan asal lo tau! Gue gak takut sama gelar ketos lo itu! Jadi gue minta lo keluar. Jangan gangu gue"

"Bukannya minta maaf malah ngomel!"

"Buat apa gue minta maaf sama lo?"

"Lo yang udah buat gue jatuh dari kursi"

"Oh jadi itu lo! Bagus deh, gue gak perlu minta maaf"

"Lo itu kalau salah harus tanggung jawab"

"Gak! Gue malah berharap kalau tulang lo patah semua"

"Nyolot yah!"

"Kita impas dong. Lo kan udah ngerampas...
Lisa menggantung kalimatnya dan mengucapkan dengan sekali tarikan napas
Ciuman pertama gue!"

"Hahaha... Lebay lo. Di jaman sekarang ciuman itu udah biasa"

"Buat lo! Buat gue itu gak biasa sama sekali!"

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang