Part 3

20 2 0
                                    

Selesai mereka makan. Lisa langsung membereskan meja makan yang mereka gunakan tadi. Keluarga Lisa memang tidak memiliki pembantu. Karena Laura tidak mau menggunakan jasa pembantu. Laura merasa masih kuat mengerjakan tugasnya sendiri. Apalagi Laura hanyalah seorang ibu rumah tangga

Gilang dan Laura langsung beristirahat.
Sementara Aganta dan Lisa duduk diruang tv sambil menonton.

"Kak!"

"Hum?"

"Kakak kok tiba2 pulang tanpa ngasi kabar dulu ke kita? Kakak di DO?"

"Sembarangan aja kalau ngomong. Enggak mungkinlah mahasiswa terbaiknya ini di DO"

"Trus kok tiba2 pulang?"

"Jadi gak suka kalau kakak pulang?"

"Bukan gitu kakak ku sayang. Sekarangkan belum saatnya kakak libur semester"

"Hum. Kakak dapat libur lebih awal. Karena kakak udah selesaikan semua tugas"

"Kakak ku ini memang jagonya belajar. Kakak libur berapa lama?"

"Kakak disini hanya tiga minggu. Setelah itu balik lagi untuk ujian semester. Kalau adik kakak ini jagonya tidur doang"

"Ih kakak! Aku walau tukang molor gini dapat sepuluh besar juga loh"

"Sepuluh besar?"
Aganta kaget mendengarnya

"Iya. Jago kan aku?"

Sontak Aganta tertawa sangat keras
"Kok kakak ketawa sih?"

"Adik ku sayang. Kalau kamu bilang kamu peringkat satu. Baru kakak salut sama kamu. Contoh kakak mu ini"

"Kakak kan emang gak tertandingi!"
Sungut Lisa

"Kamu aja sering molor sepuluh besar. Apalagi kalau kamu serius belajarnya. Pasti bisa"

"Kalau enggak molor dunia ini terasa hampa kak!"

"Harus diubah dong kebiasaannya"

"Biarin dong. Terus selama libur kakak gak bosen apa dirumah terus?"

"Kakak bakal bantu2 papa di kantor"

"Tambah bosen dong kak"

"Gak lah! Disanakan nanti kakak dapat banyak pelajaran baru"

"Padahal aku mau kakak ajak Lisa buat jalan2"

"Kapan2 ya. Sebagai gantinya besok kakak antar kamu ke sekolah"

"Bener ya kak!"

"Iya bawel. Udah sana tidur. Besok telat bangun kakak tinggal kamu"

"Siap bozzz"

Lisa langsung berlari ke kamarnya agar besok pagi dia bisa bangun lebih awal. Agar Aganta tidak meninggalkannya besok pagi.

Pagi yang begitu cerah jam sudah menunjukkan jam enam lewat dua puluh. Semua sudah mulai melakukan aktifitas masing2.
Ketika Laura ingin membangunkan Lisa alangka kagetnya Laura saat membuka pintu kamar Lisa dan melihat isi kamar itu.
Lisa sudah mengenakan seragamnya dan kamarnya sudah tertata sangat rapi.
Laura terpelongok.
Laura sempat berpikir apakah putrinya baik2 saja

"Mah kok melongok gitu?"

"Kamu sakit sayang? Apa kesambet setan baik?"

"Apaan sih mama"

"Kok kamu udah seger gini pagi2? Ini hari apa sih, mama gak lagi ngigo kan sayang?"

"Mama ku sayang, mama baik2 aja. Sekarang kita sarapan ya"

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang