Pekan Bakti Mahasiswa yang menyatukan

19 5 0
                                    

setelah swminggu pasca ospek, akhirnya para mahasiswa kembali kuliah seperti biasanya, namun hari ini masih belum memulai perkuliahan aktif. para mahasiswa baru kembali diberi tugas bersosialisasi kepada masyarakat. Ketua BEM dikampus mereka mengatur jadwal PBM (Pekan Bakti Mahasiswa) kegiatan ini adalah kegiatan yang mengirim para Maba  ke suatu daerah terpencil untuk menginap bersosialisasi selama 1 minggu. masing - masing kelompok diawasi oleh 4 orang mentor senior. Shilla, Raya, Lisa dan Doni kembali menjadi 1 regu. dan ternyata mentor mereka adalah Prima, Siska dan kedua kakak tingkat lainnya yaitu Putra dan Dinda.

"kenapa mesti dimentorin sama si nenek sihir ini lagi sih, dih ngga bisa banget gitu ya jauh-jauh dari dia". ucap shilla dalam batin"

"oke teman- teman semua, dikarenakan besok kita sudah akan memulai PBM, maka kalian semua harus membawa peralatan pribadi dan peralatan kelompok seperti yang sudah saya jelaskan tadi. besok pukul 05:00 subuh kita sudah harus siap di posko 3". tegas Prima memberi arahan".

Dan esok pun tiba, semua maba sudah berkumpul di grup masing-masing dan diawasi oleh para mentor. tiba saatnya mereka berangkat, perjalanan mereka ke suatu desa terpencil akam menggunakan bus kampus, dan dilanjutkan dengan menyebrangi sungai kecil dengan sebuah perahu. di dalam bus Shilla duduk bersampingan dengan Doni, Raya dengan Lisa, dan Prima dengan terpaksa harus duduk berduaan dengan Siska karena Siska yang kecentilan. bangku Prima dan Siska tepat bersebelahan dengan bangku Shilla dan Doni. tampak sesekali Prima melihat kearah Shilla dan memperhatikan wajah cantik Shilla saat shilla ketiduran di bus dikarenakan perjalanan mereka yang cukup jauh. tak lama kemudian mereka pun tiba ditempat penyebrangan yang menandakan mereka harus turun dari bus dan melanjutkan perjalanan dengan menaiki sebuah perahu yang cukup besar. ketika Shilla menginjakkan kakinya di perahu tersebut, shilla kehilangan keseimbangan saat perahunya bergerak terkena arus air. seketika Prima yang berada dibelakangnya pun dengan reflex meraih tangan shilla agar shilla tidak terjatuh kesungai. kejadian itu membuat Shilla dan Prima saling bertatap mata, beberapa saat Siska yang menyadari kejadian tersebut segera menarik Prima dan menyuruh Prima duduk disampingnya. jantung Prima berdetak kencang, ia tak pernah merasakan hal ini sebelumnya. terlebih saat ia masih menjadi kekasih Siska dulu.

"astaga perasaan apa ini ? apa aku mulai merasakan cinta ? ah bodo". prima menepis firasat batinnya tersebut".

disisi lain Shilla tampak biasa saja dan lebih memilih ngobrol bersama Raya, Lisa dan doni. tak lama merekapun sampai dirumah penduduk yang akan mereka huni selama seminggu ini. hari sudah mulai malam, merekapun memilih untuk beristirahat, dan akan melanjutkan breafing di keesokan harinya.

Adzan subuh pun berkumandang, tampak Prima yang baru saja bangun dan keluar dari kamar khusus cowok. dan seketika matanya tertuju kepada Shilla yang sedang berwudhu dan ingin pergi ke mushola terdekat. Prima pun berniat menghampiri Shilla, saat ingin melangkahkan kaki menghampiri Shilla, tiba* doni lebih dulu menghampiri Shilla. langkah Prima pun terhenti.

   Doni : hay shil, udah ?

   Shilla : iya udah

   Doni : yuk ke musholah

Prima pun tampak miris melihat kedekatan Shilla dan Doni. tiba-tiba datang Lisa dan Raya mengagetkannya.

   Lisa : uyy bang, loe ngapain melamun bae

   Raya : oh gue tau pasti lagi lihatin si sisil sama doni kan kak ? (canda raya setelah melihat arah tatapan mata Prima)

   Prima : eh kalian udah bangun, ngga sholat ?

   Lisa : kita lagi palang merah bang

   Prima : oh yaudah gue bangunin yang lain dulu (prima pergi menghindari lisa dan raya)

Di Bawah Rintik Hujan ituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang