Rain - du

11 2 0
                                    


"Sebab langit-Nya adalah candu. Terang membawa riang, dan hujan membawa rindu yang tak berkesudahan"

"Jika ikhlas itu mudah, maka perpisahan tak akan terasa menyakitkan"

Shilla pun menatap hujan dari balik jendela sambil mendengarkan lagu "Merindunya" yang dipopuperkan oleh Pinkan Mambo.

"Tuhan kembalikan dia padaku, karna ku tak sanggup berada jauh darinya. kirimkan malaikat cinta untukku. sampaikan pesan dariku yang slalu merindunya"

Sore ini Hujan turun dengan derasnya, hujan kali ini sangat berbaik hati. rintikannya datang menemani kesedihanku, memelukku dalam setiap tetesannya, dan menghiburku dalam setiap percikannya. aku titipkan rindu ini pada langit untuk disampaikan padanya lewat Hujan. Sebercanda itukah hujan dengan segala kuasanya untuk menampakkan kenangan manis dengan nuansa kesedihan? Shilla mulai perlahan membuka pikirannya, ia teringat pesan terakhir dari Almarhum kekasihnya. Doni akan bahagia dan tenang disana jika Shilla juga bisa kembali bahagia. namun ia masih belum bisa mengerti kenapa mesti Prima orangnya, kenapa Prima yang harus menggantikan posisi Doni ? dan jelas Shilla  tak percaya bahwa Prima memang menyukainya. sebab selama ini dia tak pernah sedikitpun memperhatikan sosok Prima. Shilla pun berniat menemui Prima dan ingin mempertanyakan kejelasan Surat dari Doni tersebut. ia pun mengambil ponselnya untuk menelpon Prima. saat no prima sedang menyambungkan, Shilla mendadak mematikan telpon itu sebelum Prima mengangkatnya. Shilla masih belum mempunyai keberanian untuk menanyakan hal tersebut.

Disisi lain, Prima memasuki kamar setelah mandi. ia melihat 1 panggilan tak terjawab dari Shilla. Prima pun kaget, sebab Shilla selama ini tak pernah menghubunginya sekalipun. untuk memperjelas rasa penasarannya, ia pun segera menelpon balik. takut ada hal penting yang ingin Shilla sampaikan.

Drrttttt....drttttt....
"OMG.... dia nelpon balik. ucap Shilla kaget. akhirnya Shilla pun mengangkatnya.

    Shilla : hallo kak

    Prima : Hallo

    Shilla : iya, kenapa kak ?

    Prima : loh kan tadi loe yang nelfon duluan, ada apa ?

    Shilla : oh... emmmm... anu... emmm..
(shilla bingung akan berkata apa)

    Prima : hmmm kenapa ? ada yang bisa gue bantu ?

    Shilla : emmm iya kak, bisa temenin gue ke..... (shilla kembali bingung)

    Prima : iya bisa, mau kemana ?

    Shilla : serius bisa ? padahal gue belum bilang mau kemana

    Prima : ya udah tunggu ya bentar lagi gue jemput.

    Shilla : o.. oke kak

Shilla pun mematikan telfonnya, ia dibuat bingung tak karuan. akhirnya dia pun bergegas berganti baju dan merias dirinya. kali ini Shilla tampak fresh sebab ia sudah kembali merias dirinya. Setelah siap, Shilla pun menunggu Prima sambil menonton tv. jelas saja Ryan kebingungan melihat Shilla yang sudah rapi dan tampil cantik kembali.

    Ryan : Sil, loe mau kemana ? mau pergi ?

    Shilla : iya bang, kenapa ? loe mau ikut ?

Di Bawah Rintik Hujan ituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang