Di dunia ini pasti kita semua akan mengalami yang namanya pahit manis kehidupan, karena kita hidup layaknya sebuah roda yang berputar, kadang dibawah dan kadang berada diatas. Dan salah satu pahitnya kehidupan adalah kehilangan seseorang yang mungkin sangat berarti bagi kita. Kehilangan seseorang yang sangat kita cinta dan sayangi memang seringkali meninggalkan kesedihan yang mendalam, dan biasanya akan berdampak langsung terhadap kelangsungan keseharian yang kita jalani, misalnya kita akan jauh lebih murung dan tertutup, trauma, bahkan bisa juga membuat kondisi kita menjadi drop atau sakit. Namun yang perlu kita ketahui bahwa semua bentuk kehilangan adalah takdir dari Yang Maha Kuasa. Jodoh, Rezeki, dan Maut telah diatur Tuhan. Jika dianalogikan, dunia ibarat ruang tunggu. Kehidupan hanya sementara. Cepat atau lambat, kematian akan menghampiri tiap makhluk yang bernyawa. memang Tak mudah merelakan kematian orang yang dicintai dan disayangi. Jalan satu-satunya adalah ikhlas, Agar jalan mereka di alam kubur tak terhalangi dan mereka bisa beristirahat dengan tenang.
Kehilangan...
ya, itulah yang dirasakan Shilla saat ini. Mengalami kehilangan memang bukanlah hal yang mudah. Disini ada tangisan, ada perjuangan, ada luka, ada tawa, bahagia dan rindu. Dan itu semualah yang memberatkan ketika harus berpisah. Orang-orang yang biasa bersama dan mengiringi kita tiba-tiba pergi meninggalkan kita. Kini kesedihan telah mengalir kesekujur tubuh Shilla. Shilla masih tidak mampu menerima kenyataan pahit ini, ia hanya terus berharap bahwa ini semua hanya sekedar mimpi buruk.Pagi itu tepat dihari ke-5 Doni meninggal dunia, Ryan terkaget melihat Shilla tak ada didalam kamarnya. entah kapan Shilla keluar rumah sehingga Ryan tidak menyadarinya. Ryan pun panik dan mencoba menelpon Prima untuk menemaninya mencari Shilla.
Ryan : hallo prim, loe dimana ?
Prima : dirumah, ada apa pagi-pagi begini nelpon gue ?
Ryan : gue jemput loe, buruan siap-siap
Prima : ya tapi mau kemana ?
Ryan : nyari Shilla, dia ngga ada dirumah
Prima : Astaga, ok ok gue siap-siap.
Ryan dan Prima pun mencari Shilla ketempat biasa Shilla pergi dan mereka sama sekali tak menemukan Shilla.
Prima : loe pulang aja, biar gue yang lanjut cari Shilla.
Ryan : oke gue jemput nyokap dulu dibandara. kebetulan nyokap pulang hari ini mau ngeliatin keadaan Shilla. gue minta tolong loe ya cariin Shilla.
Prima : oke oke.
setelah lama menyetir melihat sekeliling jalan tiba-tiba prima terpikir untuk mencari Shilla ke pemakaman Doni. ia pun segera menuju ke arah pemakaman. sesampainya dipemakaman, ia tidak menemukan Shilla. namun ia melihat sebuah jepit rambut yang biasa Shilla kenakan dirambutnya.
"ya, Shilla pasti kesini, tapi dia kemana sekarang"? (ucap Prima dalam hati).
tiba-tiba ada seorang bapak-bapak paruh baya sedang membersihkan rumput di area pemakaman. Prima pun langsung menghampirinya.
Prima : pak, maaf saya mau nanya. bapak pernah ngelihat cewek ini ngga ? (sambil melihatkan poto Shilla yang memang pernah disave di hpnya saat selesai ospek dulu)
"oh iya dek saya melihatnya sejak subuh tadi saya melihatnya tapi baru beberapa menit yang lalu dia pergi menuju arah sana" ucap bapak tersebut sambil menunjuk ke arah tempat Shilla berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Bawah Rintik Hujan itu
RomanceTulisan Saya ini mengisahkan tentang percintaan Remaja yang bernama "Shilla Arista" seorang gadis cantik, gemar membaca novel, namun agak cuek dengan orang sekitarnya, dan "Doni Prasetya" adalah seorang cowok manis, berlesung pipi dikedua pipinya, c...