Melihat Dokter dan Prima berbicara serius menjauhi Shilla, membuat Shilla penasaran. ia pun langsung menghampiri.
Shilla : ada apa ini ? apa yang telah terjadi dok ?
Dokter : Saudara Doni terkena kangker stadium 4 dan saat ini penyakitnya sudah menjalar ke otak.
Shilla : apa ? kangker ? ngga dok ngga mungkin. Doni selama ini ngga pernah sakit
Prima : benar apa yang dikatakan dokter Shill, Doni memang sudah lama terkena kangker.
Shilla : loe tau tentang doni ? dan loe ngga ngasi tau ke gue ? (shilla membentak dan mendorong Prima)
Prima : maafin gue Shill
Shilla : gue benci sama loe gue benci !!
Ryan : Shill, tenang shill. sekarang kita harus fokus pada Doni.
Dokter : Doni akan kami pindahkan keruang ICU, Prima silahkan kamu mengurusnya di bagian Administrasi.
Shilla : kenapa harus dia dok ? saya akan menghubungi keluarganya.
Dokter : orang tua Doni sudah lama meninggal, dan selama beberapa bulam ini Prima lah yang mengurusnya.
Shilla terduduk terdiam menangis mengetahui kenyataan ini.
"Bagaimana mungkin aku sendiri tidak mengetahui kondisi Doni, bahkan tidak mengetahui bahwa orang tua Doni sudah tidak ada, bagaimana mungkin ?" lirih Shilla dalam batin"
Ryan mencoba menenangkan adiknya, ia ikut merasakan kesedihan dari binar mata adiknya itu. sementara Prima mengurus urusan Administrasi Doni. Setelah menunggu lama akhirnya Shilla pun diperbolehkan masuk ke dalam ruangan.
tangannya tiba-tiba melemah melihat doni yang sudah terbaring tak berdaya, tampak beberapa alat medis menempel di beberapa bagian tubuh kekasihnya itu."kenapa ? kenapa kamu nyembunyiin ini semua dari aku ? kenapa aku tak diberi sedikitpun penjelasan tentang kondisi kamu ? kenapa baru sekarang aku tau semuanya ? katakan sayang, kenapa ?" lirih Shilla sambil menangis. ucapannya sama sekali tak membuat Doni membuka mata karna doni sedang Koma.
Tak lama Prima pun memasuki ruangan, dan mencoba berbicara dengan Shilla.
Prima : sory shill, gue ngga bermaksut menyembunyikan hal ini. tapi Doni yang meminta gue untuk tidak menceritakannya pada siapapun termasuk loe. beberapa bulan yang lalu gue ngga sengaja ketemu Doni di rumah sakit ini. gue juga kaget ketika mendengar dia sakit. Doni takut jika loe tau dan loe bakal menghindar dari dia, atau bahkan buat loe jadi kepikiran. terlepas dari itu semua dia hanya ngga mau liat loe sedih. (prima menjelaskan secara perlahan agar dapat dimengerti oleh Shilla, sebab ia tau emosi Shilla sedang tidak stabil).
Shilla hanya terdiam mendengar penjelasan Prima dan tal henti-hentinya menangis. ia terus menggenggam tangan kekasihnya itu menunggu dan berharap Doni segera sadar dari komanya.
Ryan : prim, loe bisa temenin Shilla dulu ngga disini ? gue mau pulang kerumah dulu sebentar.
Prima : oke oke.
Melihat Shilla yang sangat sedih, Prima pun menelpon Raya dan Lisa untuk datang kerumah sakit menghibur dan menemani Shilla. dan tak menunggu waktu lama, Raya dan Lisa pun segera datang menemui sahabatnya itu. Shilla pun langsung memeluk erat kedua sahabatnya untuk membangkitkan semangatnya.
Raya : loe yang sabar Shil, kita semua berdo'a buat kesembuhan Doni
Shilla : gue ngga tahan ngeliat dia terbaring lemah begini ray, gue ngga kuat. (kembali menangis)
Raya : kita serahkan sama yang diatas. loe tenang ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Bawah Rintik Hujan itu
RomantizmTulisan Saya ini mengisahkan tentang percintaan Remaja yang bernama "Shilla Arista" seorang gadis cantik, gemar membaca novel, namun agak cuek dengan orang sekitarnya, dan "Doni Prasetya" adalah seorang cowok manis, berlesung pipi dikedua pipinya, c...