Maaf, Aku Mencintaimu

13 1 0
                                    

Shilla, Prima, Lisa, Raya dan Dimas pun berlibur ke salah satu villa ternama di dekat puncak. di Villa, mereka selalu menghabiskan waktu bersama. hal ini juga membuat Prima lebih mempunyai banyak waktu untuk berada di dekat Shilla, memperhatikan gerak gerik Shilla adalah suatu hal yang membuat Prima tersenyum kecil. sesederhana itu prima sudah merasa bahagia. mereka bermain games bersama, jalan-jalan ke perkebunan dan pergi ke air terjun bersama. malam pun tiba, Lisa Raya dan dimas tampak sedang asik menonton sambil memakan cemilan-cemilan yang telah mereka bawa. sementara itu Shilla tidak ikut bergabung bersama teman-temannya. Prima yang menyadari bahwa Shilla tidak ada didalam villa pun segera bergegas mencari Shilla. ternyata Shilla sedang berada di halaman villa, ia duduk sendiri sambil menatap indahnya langit malam. Prima pun menghampiri Shilla.

   Prima : Sendirian aja ? jangan ngelamun ntar kesambet loh

   Shilla : hehe iya kak lagi pengen nyari udara seger.

   Prima : mending kita jalan-jalan aja yuk, cari jajanan, disana biasanya ada jual jagung bakar. (sambil menunjuk arah tujuan)

   Shilla : jagung bakar ? hmmm boleh kak, udah lama juga ngga makan jagung bakar.

Shilla dan Prima pun melangkahkan kakinya menuju sebuah pondok didekat Villa. mereka pun memesan jagung dan sosis bakar serta tak lupa memesan teh es sebagai pelengkapnya. Shilla mulai berbincang dengan Prima, kali ini ia yang terlebih dahulu membuka pembicaraan.

    Shilla : disini seru banget ya kak, loe udah berapa kali liburan kesini ?

    Prima : udah sering banget, dulu bokap sering ngajakin gue sama Lisa kesini. disini tuh tenang adem, makanya gue ngajakin kalian liburam kesini.

   Shilla : oh iya, loe kok ngga ngajakin Siska ?

   Prima : yaelah ngapain juga gue ngajakin dia, ntar yang ada malah pusing ngurusin dia doang. ribet !

   Shilla : dia itu cantik loh kak, ngga ada niat balikan gitu ?

   Prima : balikan ? gue paling ngga setuju yang namanya balikan. apalagi balikan sama yang udah dengan enjoy ninggalin kita. engga deh mending gue jomblo aja.

   Shilla : jomblo ? hehe anak kampus kan banyak yang naksir sama loe kak

   Prima : haha bisa aja ngarangnya, kalaupun ada yang naksir kan belum tentu juga gue punya rasa yang sama.

   Shilla : tapi bohong deh kalau loe ngga ada naksir sama 1 pun cewek dikampus

   Prima : ada kok

   Shilla : serius ? siapa ?

   Prima : ada deh, anaknya baik, beda banget kayak cewek yang lain, tapi yah dia udah jadi milik orang lain.

   Shilla : oh gitu ya kak ? ( jawab Shilla mengangguk, sebenarnya ia sudah mengetahui siapa yang prima maksut).

Prima pun menatap jelas wajah Shilla yang asik memakan jagung bakar.

"Aku tidak tahu bagaimana harus memulainya. Sebuah cerita yang sudah lama aku simpan, sebuah rasa yang sudah lama aku pendam. Mungkin aku keliru. Mungkin aku salah, tapi aku tidak tahu harus berbuat apa. Yang kutahu, kau selalu hadir dalam pikiranku sejak pertama kali kau menyapaku. Dan sejak saat itu, wajahmu adalah apa yang selalu aku lihat setiap kali aku menutup mataku, dan bayanganmu adalah apa yang selalu aku temukan setiap kali aku membuka mata. Terkadang aku berpikir, kau adalah hantu, yang dengan beraninya mampu membuatku takut kehilanganmu.

Di Bawah Rintik Hujan ituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang