PART 1.

722K 18.9K 2.2K
                                    

Ketika takdir sudah berkata.
Bagaimamapun alurnya, seperti apapun ceritanya, kita harus menjalaninya seperti drama dan pemeran utama.

Selamat-Membaca.
. . .

Seorang gadis cantik bernama AUREL BRILIANA PUTRI tengah melamun diatap balkon kamarnya, memikirkan ucapan kedua orang tuanya beberapa hari yang lalu tentang perjodohan sialan ini.

Aurel takut jika seseorang yang akan dijodohkan dengannya itu terpaut jauh dengan usianya. Ia takut jika dirinya tak bisa mencintai suaminya kelak. Ahh intinya Aurel sangat takut saat ini.

"Apa yang harus gue lakuin?" gumamnya memandang langit malam yang dipenuhi bintang itu.

"ARGHHH!!" teriaknya kesal sambil mengacak-acak rambut hitam panjangnya. Pasalnya ia sudah duduk hampir dua jam disini memikirkan bagaimana caranya mengatasi masalah ini. Apa Aurel harus melarikan diri saja? Atau menerima takdirnya ini dengan sangat-sangat terpaksa?

Tok!Tok!Tok!

Suara pintu menghentikan aktivitas melamun Aurel. Segera Aurel masuk kedalam kamar dan membuka pintu untuk melihat siapa yang mengetuk.

"Ada apa Bun?" tanya Aurel ketika melihat sang Bunda berdiri didepan pintu kamarnya.

Sedangkan Rere tersenyum geli melihat penampilan kacau sang anak kala Aurel menampakkan wujudnya.

"Bunda boleh minta tolong?"

"Minta tolong apa?"

"Ikut bunda sama ayah keacara makan malam dirumah temannya." jelas sang bunda membuat Aurel seketika memincingkan matanya curiga.

"Kamu kenapa?" tanya Rere bingung.

"Gabiasanya bunda ajak aku kaya gini.. atau jangan-jangan?" ujar Aurel menggantungkan kalimatnya.

"Jangan-jangan apa? Udah, mending sekarang kamu siap-siap. Sebentar lagi kita pergi." Dan setelah itu Rere pergi meninggalkan putrinya yang masih diam karena curiga.

"AURELLL!!! CEPET SIAP-SIAP!!" teriak Rere dari lantai bawah membuat Aurel mendengus kesal.

Pasti bundanya tau kalau dirinya masih diam berdiri didepan pintu. Segera ia masuk kamar dan bersiap-siap seperti apa yang bundanya perintahkan. Ntahlah, mungkin kali ini ia harus menyingkirkan fikiran buruk tentang bundanya yang tiba-tiba mengajaknya makan malam dirumah teman sang papah.

***

Ntah kemana Aurel sekarang akan dibawa pergi, yang pasti ayah dan bundanya membuat Aurel heran karena sedari tadi mereka berdua tak berhenti tersenyum.

"Aurel.. kamu yang sopanyah didepan teman ayah, jaga sikap dan ucapan." pesan Rere seraya melihat putri cantiknya yang sedang duduk manis dibelakang pengemudi.

"Benertuh apa kata bunda kamu. Ini bukan cuma sekedar temen, bisa dibilang udah kaya sodara sendiri. Jadi kamu harus baik-baik nanti disana." sang ayah menimpali.

Aurel memutar bola matanya malas. Ia sudah mendengar itu ketika turun tangga menemui ayah dan bundanya dirumah, ia juga sudah mendengar itu ketika hendak memasuki mobil, dan sekarang ia lagi-lagi mendengar pesan yang sama dari keduanya. Apakah mereka tak cukup bilang satu kali saja? Pikir Aurel.

"Kamu dengerin apa kata ayah dan bunda kan nak?" ujar Tio bertanya.

"Iya ayah.."

Dan sedikit menempuh jarak yang cukup jauh, akhirnya mereka sampai didepan rumah yang memiliki pagar menjulang tinggi. Aurel yakin pemilik rumah ini pasti orang kaya. Dan benar saja ketika mereka memasuki garasi setelah diperintah oleh penjaga keamanan didepan, Aurel bisa melihat jelas depan halaman rumah tersebut. Sangat megah, mewah dan luas. Tak terbayang jika ia memasuki rumah bak istana itu.

My Husband Is Devil √ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang