"MELA YUHUUUUUUUUUUU!!,"
"Siapa sih. Masih pagi juga udah pada teriak di bawah. Tapi kaya nya gue kenal nih suara. Percis kaya kunti di perempatan jalan." gumam Mela seraya ia mengucek matanya.
Klek..
Seketika pintu kamar Mela terbuka. Munculah sosok cempreng suara dari Nisa. Dan, di belakangnya di ikuti oleh Jessy."Heh onta betina bangun Lo. Gue tahu lo denger suara gue di bawah. Bangun lo. Atau gak gue siram lo pke air gula. Biar di gigit semut dah tuh badan." kata Nisa terkikik geli.
"Gila lo. Oke gue bangun. Sekarang lo pada ngapain ke rumah gue pagi buta gini. Atau lo berdua mau nyulik gue ya? "
"Setres lo. Kita mau ngajak lo ngemall lah. Udah lama juga kita gak jalan bareng. Kali kali napa ngabisin duit." cetus Jessy seraya menuju ke arah tempat make up Mela.
"Oke. Gue mandi dulu ya guys. Abis itu kita langsung otw dah."
Setah itu Mela langsung bergegas ke kamar mandi.
Mela dan kedua sahabatnya telah sampai di mall. Mereka bertiga masuk ke toko pakaian wanita. Lalu berjalan mengelilingi mall. Mereka itu seperti tidak akan merasa lelah.
"Mel, Njess. Makan yuk. Laper nih. Perut pengen di isi kaya nya, " ucap Nisa merengek.
Mela menoleh. "Oke. Kita ke kafe itu aja tuh. Kaya nya sepi," tunjuk dan ajak Mela.
Lalu mereka duduk di pojok dekat dengan jendela. Jalanan dan orang berlalu lalang di bawah terlihat. Karena dindingnya di dominasi oleh kaca.
"Gue aja deh yang pesen. Samain ajankan." kata Jessy. Langsung pergibke stand penjual kafe. Nisa dan Mela hanya meng-iya kan saja.
"Ehh. Itu buka bukanya si Vian sama si Derry ya, " tunjuk Nisa. Mela menoleh ke arah pintu masuk kafe.
"Iya. Tumben cuman dua curut. Biasanya bertiga." Jawab Mela. Seketika ia ingat bahwa hari ini Marcho belum memberi kabar atau menghubunginya.
Nisa berdiri. "WOYY!! ONTA KUDANIL SINI!! " teriak Nisa.
Vian dan Derry celingukan. Setelah menemukan orang yang memanggil. Mereka berdua langsung menuju ke arah tempat Nisa dan Mela berada.
"Tumben cuman berdua. Satu onta lagi kemana? " tanya Nisa.
"Gak tahu gue. Si Marcho dari tadinpagi juga udah gue hubungin tapi gak aktif nomernya. Pas gue ke rumahnya udah pergi kata nyokapnya. Tau dah, " sahut Vian cuek. Lalu Vian dan Derry duduk di dekat Nisa. Sehingga berhadapan dengan Mela. Karena posisi mejanya itu memanjang. Jadi, otomatis berhadapan.
"Satu lagu makhluk kemana? Masa cuman berdua," tanya Derry.
"Lagi pesen. Tapi lama banget dah, " sahut Nisa.
"Eh Mel. Gue. Kira lo lagi bareng si Marcho. Tapi lo lagi bareng sama sahabat lo. Terus pacar lo kemana dong, " tanya Vian.
"Gak tau. Gue udah hubungin dari tadi tapi gak aktif. Chat WA juga gak di bales. Lagi ngilang mungkin, " jawab Mela.
"Ehh. Ada duo onta. Satu onta lagi kemana? "tanya Jessy. Lalu duduk di samping Mela.
"Gak tau gue. " sahut Derry.
Lalu makanan yang di pesan datang.
"Mas. Kita berdua pesen ya. Samain aja kaya mereka. Minuman sama makannya. Oke. " pesan Vian. Pada pelayan yang mengantar pesannya para cewek.
"Oke. Ada lagi Mas? " tanya si pelayan.
"Gak ada." jawab Derry. Lalu si pelayan pergi.
Lalu mereka menyantap makanan bersama. Sambil di selingi ocehan Vian dan kejahilan Derry. Mela sejenak melupakan tentang kabar Marcho yang hingga siang tak ada kabar.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA Empat SEGI
NezařaditelnéIni khusus orang-orang kepo. Ini hanya cerita fiksi yang menyajikan cerita berbeda dari yang lain. so, buka aja. Terima kasih ^^