05

48 39 13
                                    

Ketika bell istirahat bergema adalah hal yang dituju bagi semua warga sekolah yaitu kantin.

Derry Mendengus melihat makhluk sejoli yang selalu nempel alias pacaran. "Idih amit. Orang pacaran mah gitu ya, gak tau diri. so 7mesra-mesraan segala. Kan gue sebagai jones ya sirik,".

"Ihh lo mahh sirik aja. Makanya punya pacar dong, biar ada yang merhatiin," cetus Mela. "Sama dua curut sahabat gue aja kan mereka pada jomblo tuh," tawar Mela.

"Ogahh gue sama dua curut itu. Nih ya si Jessy tuh tipe cewek cerewet suka ngomong sana sini. Nah, kalo s Nisaa tuh tipe cewek kepo. Apa-apa harus tahu. Kan gue gak suka ama tuh dua curut." Timpal Dery dengan melipat kedua tangan di dada.

"Kaya gua dong. Tinggal pilih mana cewek yang gue mau." Vian dengan pedenya berbicara seperti itu. Mela dan yang lainnya menampilkan muka ingin muntah.

"Apa yang kalian lakukan pada saya itu Jahat," sahut Vian.

"Dasar anakan sapa sih lo pedenya kebangetan. Pengen gue tabok boleh gak sih?".

Derry dengan gemas bediri menghampiri Vian yang berada di depannya. Derry bermaksud untuk memukul Vian. Vian yang mengerti situasi seperti ini, langsung pergi berlari.

Derry kesal lalu berteriak."Si Bangsat kabur!".

"Ogah gue di pegang elo. Yang ada gue dikira lesbi," jawab Vian polos. Ketika ia sampai di pintu kantin.

"Ngakak njirr. Sahabat gue sableng semua kagak ada yang bener. Si Vian suka gak tau diri, si Derry mahh baperan kadang nyeplos kagak di pikir dulu kalo ngomong". Kata Marcho geleng kepala.

"Syutt... Itu juga sahabat kamu jangan gitu kalo ngomong." ucap Mela dengan memegang tangan Marcho.

"Eh si Mili sama si Marvho ke mana?," tanya Derry

Tuh orangnya baru kesini." tunjuk Vian.  Semua yang berkumpul melihay ke arah pintu masuk kantin. Dan, benar saja Mili dan kekasihnya baru saja muncul.

"Gue heran ama tuh berdua. Status pacaran. Eh aslinya kek adik kakak. Jadi mereka mah cuman status doang. " sahut Derry. Marcho menjitak kepala Derry dengan nikmat. Jika bicara suka bener. Derry yang kesakitan mendelik melihat Marcho.

"Yaudah sih gak papalah." sahut Mela.
"hayy," sapa Mili ketika sampai di depan meja. Lalu duduk bersebelahan dengan Marvho.

"Kalian abis dari mana sih.  Kenapa baru muncul?" tanya Mela.

"Tadi abis di perpus. Pinjem buku dulu," jawab Mili.  Karena Marvho tak mungkin membalas pertanyaan mereka. Kecuali jika itu penting.

"Rajin amat dahh. Kaya gue dong selalu dadakan.  Biar jadi ciri khas anak sekolahan," kata Vian penuh percaya diri. Derry menjitak kepala Vian. Karena, sepertinya sahabat sudah mencapai tidak waras.

"Lo mah.  Selalu kepala gue yang kena." rengut Vian.

"Abisnya lo selalu buka aib aja sih.  Malu-maluin ihh, " kata Derry.

"Gak papa kali.  Yang penting tuh halal, " sahutnya makin tidak jelas.

"Au ahh." ucap Derry kesal.

***

Setelah pulang sekolah mereka memutuskan untuk kumpul di rumah Mela. Mengobrol hal yang menurut mereka penting.  Seperti nanti setelah Ulangan akan jalan-jalan kemana= dan lajn-lain.

"Selfi yuk gaes. Biar jadi kenangan." ajak Jessy heboh, sambil manyimpan kamera berjarak dua meter dari mereka. Jessy sengaja membawa kamera. Karena tadi ia memotret segala kegiatan eskul yang ada di sekolah. Untuk dijadikan bahan tugas untuk pelajaran Indonesia, entah apa tugas itu.

CINTA Empat SEGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang