Happy-Happyy buat yang baca..
Holla...
***
"Mel, udah sore." ucap Marvho membangunkan Mela.
Mela mengucek matanya. "MASA IYA SORE!! lo boongin gue ya? " pekik Mela. Lalu ia melihat kesekeliling ruangan. Dan, memang benar hari sudah nampak lumayan gelap. Bahkan sinar matahari pun hampir meredup.
"Pulang, " kata Marvho, ia langsung berdiri dan meninggalkan Mela yang masih bengong sendiri.
Mela langsung berlari mengejar Marvho yang hampir sampai di ambang pintu.
"Tungguin gue elah," Mela mendengus.
"Cepet! "
"Iyaa tunggu. Gue nebeng ya. Soalna kakak gue pasti udah pulang." pekik Mela. "Tas gue di kelas," Mela langsung mengambil tangan Marvho menariknya menuju kelasnya.
Marvho tak mengelak. Ia mengikuti Mela yang menarik tangannya.
Mela langsung mengambil tas dan langsung keluar kelas menuju parkiran motor. Tanpa mereka sadari kedua tangan mereka saling menggenggam.
"Udahkan pegangannya." seru Marvho. Mela yang sadar akan hal itu langsung tersenyum kikuk seraya melihat ke sekelilingnya untuk mengalihkan pandanganya.
Lalu Mela menaiki motor Marvho. Hari ini entah angin apa Marvho memakai motor ketimbang menggunakan mobil.
"Tumben bawa motor. Biasanya pake mobil mulu? "
"Iya. "
"Iyaa apa? Anterin beli buku dulu dong ke toko buku." pinta Mela.
"Hm, "
"Eh enggak deh. Tiba-tiba pengin es krim deh yang deket taman kota itu. "
"Hm, "
"Yaelah ikhlas gak lo nganterin gue, "
"Hm, "
"Gagu lo? Ehh btw adek lo kemana beberapa hari kayanya dia sibuk banget ya. Sampe lupa dia punya pacar. " Marvho hanya meangkat bahunya. Sebetulnya ia pun ingin tahu apa yang dilakukan adiknya itu.
"Yaudah. Berangkat yuk. Keburu malem." ajak Mela.
Marvho mengangguk. "oke, "
Skip-
"Tumben lo mau bareng gue. Kemana cewek lo. Alias sepupu gue? " tanya Mela.
Mereka sekarang sedang berada di kedai es krim depan tokbuk yang berada di daerah taman kota.
"Gak tau. "jawab Marvho seadanya. Karena memang ia tidak mengetahui tentang Mili.
Mela mengernyitkan dahinya. "Lho, seriusan gak tau? Kalo di pikir-pikir kenapa mereka ngilangnya barengan ya, " cetus Mela tanpa sadar. Karena ia juga baru ngeh dan mempunyai pikiran ke arah sana.
"Jangan negatif dulu. Belum tentu mereka bareng. "
"Heh. Kalo beneran mereka bareng gimana? Lo ikhlas gitu. Liat pacar lo berduaan sama cowok lain. Dan, yang lebih parah lagi cowok itu adalah adek lo sendiri. Sorry, Marvho gue cewek bukan cowok yang gampang buat move on. Terus bisa cari cewek sana sini ibarat beli baju." Amarah Mela seketika muncul. Karena ia kesal. Kesal lantaran ia posisinya sebagai perempuan bukan sebagai laki-laki.
"Please. Mar., cewek sama cowok itu beda. Kita pacaran sama pasangannya kita itu udah lama, bukan hitungan bulan sama hari. Kita hampir dua tahun lebih." Mela menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA Empat SEGI
De TodoIni khusus orang-orang kepo. Ini hanya cerita fiksi yang menyajikan cerita berbeda dari yang lain. so, buka aja. Terima kasih ^^