23. END

4.7K 259 22
                                    

Baekhyun menuruni tangga dengan terburu-buru ia harus segera memasak untuk seseorang. Dirinya tidak boleh terlambat untuk membuat sarapan. Kalau dirinya sempat telat, maka orang itu akan sarapan di luar. Dan dirinya tidak menginginkan itu. Dan untuk hari ini, dirinya akan memasak nasi goreng kesukaan orang itu.

Baekhyun menghela nafas lega ketika sarapannya selesai tepat waktu. Saatnya membangunkan lelaki yang ia sayangi.

Baekhyun berjalan pelan dan membuka pintu kamar. Melihat gundukan seseorang di bawah selimut menandakan lelaki tersebut masih tidur nyenyak. Baekhyun menyibak selimut itu dan menggoyangkan bahu lelaki itu pelan.

"Hey, bangunlah" ujar nya lembut dan masih menggoyangkan bahu lelaki itu pelan.

"Lima menit lagi" suaranya masih serak menjawab. Matanya sempat terbuka dan kembali tertutup setelah mengatakan itu.

"Tidak! Kalau kau tidur lagi aku akan marah padamu. Tidak akan berbicara lagi padamu. Itu sumpahku" Baekhyun berujar kesal dan hendak meninggalkan lelaki itu.

"Baiklah-baiklah. Aku bangun! Puas Nyonya?" tanya lelaki itu dengan kesal dan bertambah kesal setelah Baekhyun mengangguk dan tersenyum penuh kemenangan.

"Aku tunggu kau di meja makan!" teriak Baekhyun karena lelaki tinggi itu sudah masuk ke kamar mandi.

Tak lama menunggu, Baekhyun sudah melihat lelaki itu turun menuruni tangga dengan penampilan yang lebih segar daripada sebelumnya.

Lelaki itu duduk di hadapan Baekhyun dan menikmati nasi goreng yang telah di siapkan Baekhyun untuknya.

Lelaki itu menikmati makanannya dan tidak sadar bahwa Baekhyun menatap kosong piring nya. Melamun. Hingga akhirnya ia baru mengalihkan tatapannya ketika hanya mendengar dentingan sendoknya sendiri.

"Ada apa?" dirinya bertanya dan menyudahi sarapannya. "Baek?" panggilnya karena Baekhyun tak kunjung menyahut. "Baekhyun!" teriaknya dan membuat Baekhyun tersentak dan menatap matanya.

"Yak! Tidak sopan!" gerutu Baekhyun karena lelaki itu berteriak di meja makan.

Baekhyun melihat lelaki itu menghembuskan nafas gusar dan melihatnya dengan serius.

"Kau tak ingin menemuinya? Ini sudah tiga tahun"

Baekhyun menghelas nafas ketika mendengar pertanyaan lelaki itu. Lalu menggelang sebagai jawaban.

"Noona--"

"Aku tidak ingin mengecewakan mu, Tae" lirih Baekhyun dan menunduk. "Kau yang menyuruhku untuk meninggalkannya"  lanjutnya pelan.

"Aku pikir dulu ini adalah yang terbaik untukmu" ujar Taehyung.

"Kalau begitu, itu pilihan yang tepat untukku" balas Baekhyun dan tersenyum riang. "Kalau begitu, habiskan sarapanmu dan pergi kuliah" lanjutnya dan memakan sarapannya sendiri.

Setelah kepergian Taehyung, Baekhyun kembali melanjutkan lamunannya. Apakah ia harus bertemu lagi dengan lelaki itu? Apakah harus?

Baekhyun mengambil ponselny dan menghubungi seseorang. "Hallo, Oemma Park. Ini Baekhyun" perempuan itu tersenyum ketika mendengar suara antusias di seberang.

"Ya, aku akan menemuinya" Baekhyun berujar pelan dan menatap kosong dengan sinar sendu ketika mendengar ibunya Chanyeol yang menangis di seberang.

Ya, ia akan menemui Park Chanyeol.

Tiga tahun lalu ia meminta cerai pada Chanyeol karena perselingkuhannya dengan Kyungsoo. Sebenarnya itu hanya alasan karena permintaan adik satu-satunya.

Do You Understand Me? [CHANBAEK GS AREA] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang