20

2.6K 292 33
                                    

Baekhyun menatap sendu pusara yang ada di depannya. Gadis mungil itu masih berdiri tegak di sana, tidak seperti adiknya yang berjongkok dan menundukkan badannya, berdoa.

"Noona" Baekhyun mengalihkan tatapannya ke arah Taehyung saat mendengar gumaman adiknya.

"Hmm" Baekhyun hanya menyahut apa adanya. Dan kembali menatap kosong pusara ibunya. Pusara ayah dan ibunya berdampingan, jadi tidak menyulitkan mereka ketika ingin menjenguk.

"Kemari, doa-kan ayah dan ibu"

Baekhyun menoleh ke arah Taehyung lagi dan menatap dengan rasa bersalah pada adik nya itu.

"Tidak, tidak, tidak. Ini tidak salahmu" Taehyung segera berdiri dan berjalan mendekat ke arah kakaknya. Mendekap dengan erat tubuh yang kecil dari nya itu.

"Hiks.. Hiks" Baekhyun membalas dekapan Taehyung dengan erat dan menangis sesenggukan di sana. Menyandarkan kepalanya pada dada yang tak terlalu bidang itu. "Maafkan aku. Hiks" Taehyung menggeleng menandakan Baekhyun tak harus meminta maaf. "Seandainya aku tak memaksa mereka untuk datang saat itu" Baekhyun kembali menyalahkan dirinya.

"Sudah berapa kali aku harus bilang, ini bukan salah Noona. Ini semua kehendak Tuhan. Dia sudah mengatur semua ini.  Jadi, berhenti menyalahkan dirimu" tegas Taehyung. Walaupun ia sebagai adik di sini, ia harus tenang dan harus menjadi laki-laki dewasa untuk saat ini. Untuk kakaknya.

"Aku--"

"Kita pulang" potong Taehyung dan melepas pelukannya secara pelan. Baekhyun segera mendongak untuk menatap adiknya. Adik laki-lakinya ini sudah lebih tinggi dari pada diri nya.

"Tapi kau--"

"Cepat noona!" teriak Taehyung yang sudah berjalan lebih dulu.

"Maafkan aku, Tae" gumam Baekhyun sendu.

***

Chanyeol melangkah mendekat ke arah Kyungsoo. Kekasih mungil nya itu kembali datang ke apartemen nya setelah tak lama Baekhyun pergi.

Kyungsoo langsung memasuki apartemen nya dan berteriak memanggil dirinya. Chanyeol sangat kesal melihat kelakuan tidak sopan kekasihnya itu. Namun ketika Chanyeol menegurnya, Kyungsoo hanya bilang itu sudah jadi kebiasaan dirinya. Ingin marah, namun tak tega ketika melihat ekspresi memelas milik Kyungsoo.

"Lebih baik kau singirkan adiknya"

Chanyeol menghentikan langkah ketika mendengar Kyungsoo berbicara dengan seseorang melalui telepon. Chanyeol tak ingin menganggu, dan lelaki tinggi itu hanya berjalan dengan pelan menuju tempat dimana Kyungsoo duduk.

"Kau tidak bisa?! Aku bahkan telah menyingkirkan orang tuanya. Sedangkan kau ku suruh hanya untuk menyingkirkan seorang bocah dan kau bilang tidak bisa?!"

Chanyeol mengerutkan keningnya ketika Kyungsoo berteriak marah.

"Benar! Aku yang telah membunuh kedua orang tua Baekhyun dengan cara merusak rem-nya!"

Chanyeol tersentak dan menatap tak percaya pada punggung Kyungsoo.

"Apa yang kau lakukan Kyung?" Chanyeol refleks bertanya setelah mendengar pengakuan Kyungsoo pada orang yang ditelpon nya.

Chanyeol menyadari perubahan gerik Kyungsoo. Wanita itu terdiam membeku. Chanyeol berdiri tepat di depannya.

"Apa yang kau lakukan pada orang tua Byun Baekhyun?" tanya Chanyeol sekali lagi. Walaupun ia tau jawabannya namun ia ingin mendengar dari bibir kekasihnya.

"Aku membunuhnya. Kau puas?!" teriak Kyungsoo.

"Kenapa kau melakukan itu?!" Chanyeol marah? Tentu saja. Kenapa wanita ini melakukan hal sekejam itu?!

Kyungsoo membulatkan matanya ketika Chanyeol berteriak ke arahnya. Itu tidak pernah terjadi semenjak mereka berpacaran.

"Kenapa kau seperti marah?" lirih Kyungsoo. Bertanya dengan nada tak menyangka.

Chanyeol mengusap wajahnya frustasi. "Tentu saja aku marah. Kau sudah membunuh. Membunuh orang yang tak bersalah. Kau akan di hukum" ujar Chanyeol lembut.

Kyungsoo menatapnya dengan berkaca-kaca. "Aku melakukannya dengan alasan"

"Apa?"

"Dia, selalu mendapatkan apa yang aku inginkan. Kasih sayang, cinta dan kebahagiaan. Dia mendapatkannya dengan mudah. Bahkan mendapatkan perhatian mu saja ia bisa. Sungguh, aku iri" jelasnya.

"Kau telah mendapat kan perhatianku sekarang" balas Chanyeol.

Kyungsoo menatapnya dengan penuh air mata. "Ku mohon, jangan mengatakannya pada siapapun" lirihnya.

"Tidak akan" Chanyeol mendekat dan memeluk wanita yang menangis itu.

"Kau hanya memikirkan perasaanmu?"

Kedua sejoli itu terkejut dan mengalihkan tatapan mereka ke arah pintu.

"Hanya karena iri, kau dengan teganya membunuh kedua orang tua ku?!" teriak Baekhyun. Ia sudah cukup lama berdiri sendiri di sana. Sejak Chanyeol menanyakan apa yang dilakukan Kyungsoo pada orang tuanya.

"Kau--" Baekhyun tak sanggup melanjutkan kata-katanya. Ia terduduk di lantai dan menagis sesenggukan di sana. Entah sudah berapa kali ia menangis hari ini.

"Kalau kau memang iri padaku, bunuh saja aku. Jangan orang tua ku. Aku mempunyai adik yang masih membutuhkan kasih sayang mereka" lirih Baekhyun dan menenggelamkan kepala di antara kedua lututnya. "Aku bahkan rela ketika kau merebut Chanyeol dariku, tapi aku tidak bisa tinggal diam saat kau dengan tak punya hati membunuh kedua orang tua ku" Baekhyun mengangkat kepalanya dan menatap sinis kedua orang yang berada di depannya.

"Kau akan mendapat balasannya!" Baekhyun segera berdiri dan memutar badannya. Namun ketika ia hendak melangkah keluar, lengannya di tahan oleh seseorang.

"Lepaskan aku!" sinis Baekhyun.

"Aku tidak akan membiarkanmu melaporkan Kyungsoo"

Baekhyun tertawa keras dan menatap semakin sinis ke arah Chanyeol lalu beralih ke arah Kyungsoo.

"Kau memang setia pada kekasihmu, ya? Saking setianya dia menjadikanmu sebagai budak!"

"Jaga mulutmu!"

Chanyeol menampar Baekhyun membuat gadis mungil itu menamparnya balik.

"Kau pikir kau berhak menamparku, sialan?!" Baekhyun sungguh hilang kendali saat ini. Ia menghempaskan genggaman Chanyeol pada lengannya dan berjalan cepat ke arah Kyungsoo.

PLAK!

"Seharusnya dia yang di tampar!" teriak Baekhyun ke arah Kyungsoo yang wajahnya berpaling sembilan puluh derajat. "Dasar pembunuh! Kau sudah membunuh orang tuanku dan menyuruh Chanyeol menyembunyikan hal itu?!" Baekhyun masih di kuasai oleh amarah.

"Apa yang kau lakukan, sialan?!" Chanyeol marah ketika Kyungsoo di tampar oleh Baekhyun.

"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan? Menyembunyikan ini semua? Kau senang melihatku menderita, iya kan? Tapi jangan senang menyembunyikan kebenaran. PENGECUT!" Baekhyun memaki Chanyeol dengan uraian air mata. Kyungsoo masih belum bersuara. "Kau boleh menyiksaku, tapi ku mohon, biarkan dia menjalani hukuman nya"

"Tidak!" Chanyeol berkata dengan tegas. Baekhyun menatap Chanyeol dengan amarah yang semakin menggebu-gebu.

"Chan--"

"Ku mohon, jangan katakan bahwa Kyungsoo yang membunuh kedua orang tua mu" mohon Chanyeol.

Baekhyun menatap Chanyeol dengan tak percaya. Apa yang ada pada pikiran lelaki tinggi ini. Membiarkan kekasihnya bersenang-senang dan bebas ketika telah membunuh kedua orang tuanya. Setau nya, Chanyeol tidak pernah memohon. Dan sekarang, demi kekasihnya bebas, ia melakukan hal itu. Memohon.

"Sebegitu cintanya kau dengannya?" tanya Baekhyun dan mendapat tatapan memohon dari Chanyeol.

"Sehingga tidak mengingat aku yang jauh terluka disini"

TBC

Do You Understand Me? [CHANBAEK GS AREA] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang