Saat jam istirahat, Difan melihat April sedang duduk di depan kursi tunggu kelas sambil membaca buku seperti biasa nya yang ia lakukan setiap pagi.
Difan berencana mendekati April dan menyapa nya dengan ramah." Halo Lagi apa Pril?"
" Punya mata enggak?" Ucap april sinis
" Ya salah apa, gue nanya?" Tanya Difan pasrah.
" Hahaha...ia ia gue lagi baca baperan banget sih lo" Terdengar suara tawa April kecil.
'Makin suka deh gue sama lo pril' Batin Difan
" BTW lo ngapain ke sini tumben?" Tanya april
" Gak gue lagi B-T aja di kelas" Jelas Difan mencari alasan
" Oh... "
" Hem...Pril? "
" Kenapa" Tanya April sambil menutup novel nya.
" Pulang mau bareng gak?" Tanya Difan
" Hmm...boleh, tapi gue gak janji ya" Jelas April
'Berhasil juga gue...hahaha' Batin Difan senang.
" Nanti gue tunggu di parkiran ya." Ucap Difan dengan senang
" Ia..."
Saat bel masuk berbunyi, merekapun masuk ke kelas dan duduk dengan diam dan tenang, lain hal nya dengan Difan yang sendari tadi terlihat senang dan gembira.
" Fan?kamu gak papah?kok kayak nya seneng banget?" Tanya Pak Johan yang sendari tadi memerhatikan nya.
"Enggak pak lagi Mood ajah belajar Matematika" Jelas Difan mencari alasan.
Pak Johan hanya bisa menggelengkan kepala nya pelan atas kepasrahan nya terhadap sikap Difan.
-o0o-
2 menit April menunggu di parkiran, belum datang juga bahkan batang hidung nya tidak terlihat.
" Sor...sorry....hehehehe " Ucap Difan dengan nafas tersengal sengal
" Kenapa kok kayak nya capek banget habis lari maraton?" Ledek April
" Gue telat maaf ya" Ucap Difan lagi
" iya gue maafin,emang lo habis dari mana kok sampe kayak gini?"
" udah di jalan gue jelasin naik buruan" Ucap Difan sambil memakai helm dan menjalankan motor nya.
" hey...gak takut jatoh?" Tanya Difan
" Gak, mau ngapain emang"
" Pegangan sama gue, gue mau ngebut" Jelas Difan mencari ide modus.
April bingung antara mengikuti perkataan Difan atau menuruti mau nya.Tak lama Difan mengegas motor nya dengan kecepatan di atas rata rata,Dan membuat April reflek memeluk Difan dengan erat.
" Lo nyari mati apa?" Tanya April sinis
" Sorry gak sengaja tapi niat"
" Maksud lo?"
" Lupakan saja."
Taklama, April menunjukkan jalan rumah nya dan sampai di gerbang hitam yang cerah.Difanpun pergi dan melajukan motor nya dengan cepat untuk menuju rumah nya.
Aprilpun masuk kedalam rumah nya yang cukup sepi.
" Anak bunda sudah pulang?bagaimana sekolah nya?" Tanya seorang wanita parubaya yang sedang menonton TV
" Iya bun, sekolahku juga seperti biasa nya lancar" Ucap April sambil menaruh tas nya di sofa.
" Tadi di antar siapa?" Tanya bunda April
'Kok bunda tau ya?' Batin April bertanya
" Pacar baru mu?" Tanya bunda April lagi
" Bukan bun dia itu nama nya Difan dia satu kelas dengan aku selama 3tahun.Bunda baru kenal karna dia itu jarang beradaptasi" Jelas April
" Jarang Adaptasi?"
" Ia dullu dia orang nya pendiam dan sekarang jadi kayak gitu Famous"
" oh...kayak nya cocok buat jadi mantu nih?" Ucap bunda April menggoda
" Ih...bunda apa apaan sih?geli aku"
" Jangan geli geli nanti tunangan loh"
" Bunda...udah April mau istirahat" Ucap April sambil menaiki anak tangga dengan langkah yang cepat.
Saat April sampai di kamar ia langsung pergi ke kamar mandi dan bergegas membersihkan diri.
" Selesai juga kira kira gue ngapain ya" Ucap April pelan sambil membuka menu yang ada di hand pone nya
" Mungkin telfon Ara" Ucap April sambil membuka konta dan mencari nama Ara.
Beberapa menit kemudian ada Wats App masuk dari nomor tidak di kenal.Aprilpun langsung membuka pesan tersebut.
Tidak di kenal
p.
p.
Save back.Siapa ini?
gue yang tadi nganterloh pulang.
Difan
Nice.
Gimana?udah makan?Hah?knp emang?
nanya ajah kok
oh...yaudah gue mau off ya.
ok bye
to.
April langsung bingung mengapa Difan bertanya seperti itu,dan dari mana dia tau nomor telfone April.banyak pertanyaan yang terlintas di benak pikiran nya saat ini.
Aprilpun merebahkan badan nya di atas kasur dan melihat langit langit kamar nya,dan berkata
'Difan Cool,Famous,Pinter,lumayan juga.' batin April Sejenak.
" Ih apaan sih gue ini kok malah muja muja Difan?Gak gak gue gak boleh suka sama Difan,gak boleh" Ucap April marah terhadap diri nya sendiri.
Aprilpun tertidur pulas saat itu juga dan mungkin bermimpi indah.
•°•°•
KAMU SEDANG MEMBACA
DifanApril [Tamat]
Jugendliteratur"Cinta kita bagaikan kembang api,Indah saat menyala.Namun sayang itu semua takakan bertahan lama" Inilah kisah Cinta mereka, Butuh perjuangan dan pengorbanan, namun sayang semua hanya sesaat.