Keesokan hari nya, April memasuki sekolah cukup terlabat, sehingga ia harus di hukum untuk membereskan perpustakaan sekolah pada saat jam istirahat.
April memasuki kelas nya dengan wajah yang dihiasi dengan senyuman yang manis, walaupun hati nya saat marah dan kesal terhadap kelakuan Difan kemarin.
April menatap Difan sinis dan langsung menduduki kursi nya dengan berat hati.
Pelajaranpun berlangsung dengan tertib dan tenang karena hari ini ada ulangan matematika.
-o0o-
Saat jam istirahat, tanpa basa basi April langsung menuju perpustakaan tanpa memberitahukan kepada siapapun.
April membereskan semua buku buku yang ada di di sana membersihkan semua debu debu yang terdapat di setiap sudut ruangan.
Lain hal nya denga Fifan yang sendari tadi mencari April dari sudut ruangan ke sudut ruangan lain nya.
Difan bertemu dengan Ara dan langsung bertanya diamana April saat ini, tapi alhadil Arapun tidak mengetahui keberadaan April.
Difanpun semakin cemas dan mencoba mencari ke perpustakaan, ia berfikir jika April akan menuku perpustakaan jika ia kesal.
Tak lama Difapun menemukan April yang sedang membereskan semua buku buku disana, tanpa berfikir panjang Difan menghampiri dan langsung bertanya.
"April, kamu marah sama aku? "Tanya Difan
" Untuk apa aku marah jika semua nya sudah terjadi? " tanya April
"Maksud kamu? " Difan mulai bingung ia mencoba mengingat ingat apa yang telah ia lakukakan kemarin.
" apa karena aku gak nganter kamu Pulang?. " tanya April
" Ada hal lain lagi. "
"Apa pril coba jelasin ke aku. "
" seharus nya aku yang minta penjelasan dari kamu, kenapa kamu goncengan dama Villa mantan kamu sedangkan aku? Aku jalan. " ucap April sambil menata semua buku yang betantakan.
" Aku ama dia cuman mantan dan aku gak ada maksud buat bikin kamu marah. "
" oh jadi gitu kamu lebih belain Villa?" tanya April
"Dan aku juga mau tanya sama kamu apa kamu jalan juga sama Fatur? Aku tau semua nya dari Villa. " ucap Difan.
"Ia aku sama Fatur jalan bareng kalau kamu tau tragedi sevenar nya kamu pasti akan sedih. " ucap April
" Srkarang aku mau sendiri jangan ganggu aku. " ucap April sambil keluar dari perpustakaan dan meninggalkan Difan sendirian.
'Fatur? Apa yang terjadi? Aku harus mencari fatur sekarang. ' Batin Difan.
Difanpun mencari Fatur dari ruang kelas satu ke ruang kelas lain nya.
Dan akhir nya Difan menemukan Fatur di lapangan."Fat gue mau ngomong sesuatu sama lo. " ucap Difan
" Ok mau ngomong apa Gc gue gak punya banyak waktu. "
"Apa yang terjadi kemarin saat lo sama April jalan bareng. " tanya Difan
"Oh masalah itu, seharus nya gue yang bertanya kenapa lo gonceng mantan lo kemarin sampai sampai April jalan dan hampir ken bencan. " jelas Fatur
" bencana? Bencana apa? "Tanya Difan mulai bingung.
"Dia hampir mati di tangan laki laki bejat, sedangkan lo berduaan sama mantan lo tanpa mikirin Apri. "
" Gue gak tau tentang semua itu, gue hanya nganter Villa kerumah nya dan gak nyangka kalau seamua ini akan terjadi"
"Sekarang lo jelasin ke April buat dia tersenyum, kasian dia terluka begitu dalam. " Ucap Fatur memberi saran.
Difanpun memikirkan cara untuk meminta maaf kepada April, andai saja ia tau apa yang terjadi saat ini, dia pasti juga akan sedih.
'Maafin gue pril, gue lakuin ini juga buat lo Pril sekali lagi maafin gue. ' batin Difan merasa bersalah.
•°•°•
KAMU SEDANG MEMBACA
DifanApril [Tamat]
Teen Fiction"Cinta kita bagaikan kembang api,Indah saat menyala.Namun sayang itu semua takakan bertahan lama" Inilah kisah Cinta mereka, Butuh perjuangan dan pengorbanan, namun sayang semua hanya sesaat.