Keesokan hari nya.
Tepat pukul 06.00 April sudah siap untuk berangkat sekolah. Ia menuruni tangga dan menikmati sarapan nya dengan bunda dan ayah nya." Bagaimana sekolah kamu?" Tanya ayah April
" B. ajah kok yah"
"Kok B sih A donk kalo anak ayah"
" Bukan itu pah maksud aku biasa ajah."
" Ya bikin luar biaa donk..." Ucap ayah April.
" April...kamu cepat makan nya Fatur udah ada di depantuh di ajak masuk gak mau" Ucap bunda April
" Uhk...uhk.." April tersedak saat mendengar nya dan bingung.
" Fatur? aku lupa dia minta berangkat bareng" Ucap april panik
" Dah sana berangkat kasian dia udah nunggu."
" yaudah...bye bunda, ayah...I Love you" Ucap April sambil berlari keluar rumah.
April mendekat kearah pagar dan menegur Fatur pelan.
" Hey udah lama nunggu ya?"
" Eh...gak kok baisa aja"
" Sekarang ngapain?"
"Berangkat lah...masa ngopi"
April hanya bisa tertawa kecil dan langsung menaiki motor Fatur.Beberapa menit kemudian mereka sampai di sekolah dengan banyak segala mata yang tertuju pada mereka." Ayo masuk ke kelas dikit lagi bel" Ucap Fatur sambil menarik tangan April.
mereka hanya berjalan santay sambil tertawa dengan gembira. Tak lama mereka sampai di kelas April dan Fatur sempat mengatakan sesuatu yang kurang jelas.
" April...tugas Sains udah belom gue liat..." Ucap viona
" Dih enak banget lo minta tugas. Kerjain sendiri" Ucap April sambil menghampiri tempat duduk nya.
Saat April duduk dan merogoh kolong meja nya, ia merasakan ada sesuatu. Iapun berjongkok dan melihati ada kotak kecil yang berwarna Biru laut kesukaan nya.Tanpa berfikir panjang ia langsung membuka nya dan melihat isi nya...dan ternyata
' Omg...ini buku kesukaan gue,dan ini VCD apa?coba nanti gue lihat dirumah'Batin April senag.iapun melihat sebuah note yang tetempel di buku itu.
'Dear April, Aku suka kamu dari pertama kita bertemu,aku ngerasa kamu berbeda dengan yang lainnya dan kamu adalah permata yang ada di hadapan ku dan tak akan peranh aku buang. -Orang baru dalam hidup mu.'Batin April sambil membaca. Ingin rasa nya ia meneteskan air mata saat ini tapi apa daya.
" Apa ini Difan?untuk apa ia lakukan ini?" Tanya April.
" Aku akan balas budi, aku akan membelikan ia sesuatu besok ya...itu yang akan kulakukan" Ucap April pelan.
-o0o-
Seperti yang April bilang dia akan membelikan sesuatu untuk Difan.
Setelah pulang sekolah ia langsung bergegas pergi ke toko musik.disana ia membeli sebuah buku lagu dan CD lagu yang mungkin di sukai Difan. Ia membungkus nya dan membayar nya kekasir.
" Tolong di bungkus kado nya mbak"
" Baik kak...buat pacar nya ya?"
April tersenyum malu dan berkata.
" Bukan mbak itu buat teman saya.""oh...ini kado nya trimakasih sudah membeli di sini." Ucap karyawan kasir tersebut ramah.
April bergegas kerumah nya dan menaruh kado tersebut di laci kamar nya saat sampai di rumah.
" Hey kamu lagi apa sayang?" Ucap Bunda april mengagetkan april.
" Ih...bunda ketuk dullu."
" Yaudah maaf kamu lagi apasih emang kok serius banget?" Tanya bunda april sambil duduk di samping april yang sedang berhadapan dengan laptop nya.
" Nih bun...aku dapet kado rahasia dan dia ngasih ini sama buku kesukaan aku" Jelas April
" Cie anak bunda ada yang suka" Ledek bunda april
" Bunda..."
" Diatuh nyayiin lagu bun..."
" Yaudah kamu dengerin ya, bunda mau beres beres dullu."
" Iya bun..."
" Saat pertama...ku melihatnya..." lirik pertama lagu tersebut menbuat April penasaran.
April masih tenang mendengarkan lagu yang di bawakan oleh Difan dengan cermat dan pada saat reff nya April sempat menangis. Semua perasaan Difan ia tuliskan di lagu ini betapa merasa bersalah nya April saat ini.
'Oh tidak...Aku sudah keterlaluan apa yang harus kulakukan?hiks... hiks maafkan aku Fan.'Batin April
" Sebaiknya aku tidur lebih awal untuk memberi kejutan ini diam diam. Ya aku harus datang lebih awal." Aprilpun tidur dengan pikiran yang berantakan tapi apa boleh buat demi kejutan yang ingin ia siapkan untuk Difan besok.
•°•°•
KAMU SEDANG MEMBACA
DifanApril [Tamat]
Novela Juvenil"Cinta kita bagaikan kembang api,Indah saat menyala.Namun sayang itu semua takakan bertahan lama" Inilah kisah Cinta mereka, Butuh perjuangan dan pengorbanan, namun sayang semua hanya sesaat.