Keesokan hari nya, April berangkat kesekolah dengan wajah yang murung. Ia memasuki kelas dengan wajah yang masih tertunduk malu atas tragedi yang terjadi selama dua hari berturut turut kemarin.
Tak lama Difan datang dan duduk di samping April. April berdiri dan menghindar tapi sebelum April menjauh tangan April di tahan oleh Difan.
" Kenapa? jangan menjauh?Ada yang salah sama gue?" Tanya Difan bingung.
" Lepasin" Ucap April sambil berusaha melepaskan tangan nya dari genggaman Difan.
Aprilpun pergi dan berlari keluar, ia berhenti di halaman belakang sekolah. Ia menangis tak tau harus berbuat apa. Ia binggung ia merasa semuanya adalah kesalahan April sepenuh nya.
Tapi di sana ada Ara sahabat nya dari kecil sampai sekarang, ia bertanya kepada April dan mencoba menenangkan april.
" Hey kok nangis kenapa coba cerita" Tanya Ara.
" Hiks...hiks...dunia ini gak adil"
" Kenapa emang?"
" Setiap April Senang atau bahagia kenapa Banyak halangan nya banyak yang mau ngerebut kebahagiaan April ra..." Ucap April lirih sambil menangis di pelukan Ara.
" Hm...pulang sekolah kamu kerumah aku nanti kamu ceriatain semua nya ya" Ucap Ara memberi solusi
April hanya bisa mengangguk dan meneteskan air mata nya selagi ia bisa.
" Oke ayo kita ke kelas."
Ucap Ara sambil menuntun April menuju kelas dengan wajah yang kurang mood.
-o0o-
Saat pulang sekolah April bertemu dengan Difan yang sedang berada diparkiran dan mendekati April dengan motor nya.
" Pril...bareng yuk" Ajak Difan
" Gue bareng sama Ara"
" Loh kenapa kok ada yang beda sama loh"
" Apasih gue masih tetep sama sama manusia kok" Ucap April sibuk dengan Handpone nya.
" Bukan itu maksud gue...." Belum selesai Difan menyelasaikan kalimat nya tapi di potong dengan kata kata April.
" Gue duluan ya" Ucap April sinis.
" Oh yaudah..." Ucap Difan pasrah.
" Hey Difan kita duluan ya" Sapa Ara.
" Oh...ya ok..."
Ara dan Aprilpun pergi. Difan masih bertanya tanya tentang sikap April yang mulai berubah hari ini.
'Apa ada yang salah sama gue?'Batin Difan bertanya.
-o0o-
Saat sampai di rumah Ara, April menceritakan semua yang telah terjadi selama dua hari ini.
" Jadi?apa rencana lo selanjutnya?"
" Masih nanya?ya pasti gue akan jauhin mereka berdua"
" Tapi mereka gak salah dan lo juga gak salah"
" Ya gue tau tapi hanya ini, gue gak mau mereka berdua kena getah nya karena gue."
" Yaudah kalo menurut lo itu yang terbaik silahkan"
" Ok makasih saran nya...gue yakin kok"
" Yaudah lo mau pulang?gue anter ok"
" Eh ia, gak usah gue bisa sendiri lagi pula rumah gueken deket Ra"
" Serius?"
" Ia...makasih ya..."
Aprilpun mengambil tasnya dan bergegas pulang kerumah nya dengan cara berjalan kaki.
Saat dijalan,,,
" Eh ada cewek cakep tuh bro" Ucap salah seorang rombongan cowok yang sedang menongkrong di depan toko yang tutup.
" Eh sendirian ajah sih" Ucap salah satu cowok tersebut sambil berusaha memegang tangan April.
" Ih apaansih" Ucap April sinis
" Wah galak ternyata."
" Weh ayolah" Ucap lelaki itu memanggil sekawanan nya.
Segerombolan laki laki itu mengepung April dan mulai mendekat kepada April.
" Kalian menjauh atau gue teriak?" Tanya April panik
" Mau teriak silahkan gak akan ada yang denger lo di sini" Ucap salah satu laki tersebut.
lelaki itu mulai berusaha memegang April tapi tak disangka sebelum semua nya terjadi ada Difan yang menyela aksi para laki laki bejat tersebut.
" Cuman cowok pengecut yang berani dengan seorang cewek" Ucap Difan sambil menarik tangan April dan melindungi nya.
" Wah wah ada yang sok jagoan serbu..."
Di situlah pertengkaran mulai terjadi adu kekuatan yang sangat menyeramkan bagi April yang sedang berdiri menjauh dari sana.
" Difan..." Teriak April dari kejauhan.
'Ya tuhan ini semua salahku lagi...' Ucap April sambil meneteskan air mata.
Taklama semua laki laki bajing itu lari ketakutan karena lelah melawan Difan.
April berlari kearah Difan dan meminta maaf kepada nya." Difan...April minta maaf selalu buat Difan kesusahan" Ucap April lirih dan menangis.
" Hey ini semua bukan salah lo semua ini salah laki laki itu sekarang gue anterin lo pulang, lo maukan?"
April hanya bisa mengangguk pelan dan berjalan sejajar dengan Difan menuju rumah April.
•°•°•
KAMU SEDANG MEMBACA
DifanApril [Tamat]
Teen Fiction"Cinta kita bagaikan kembang api,Indah saat menyala.Namun sayang itu semua takakan bertahan lama" Inilah kisah Cinta mereka, Butuh perjuangan dan pengorbanan, namun sayang semua hanya sesaat.