DifanApril [19]

12 1 0
                                    

Saat pulang sekolah, April sedang menunggu di parkiran sekolah, entah siapa yang ia tunggu saat itu. Taklama Difan menghampiri nya dan berkata

"April, gue minta maaf soal kemarin"ucap Difan

"Gue udah maafin lo kok sans" ucap April tanpa menatap mata Difan.

" gue tau lo belum bisa maafin gue. "

"Hm yaudah ya gue duluan" ucap April buru buru saat melihat Bunda nya menjemput.

April dan Difanpun berpisah saat itu, kecewa marah, kesal itulah yang dirasakan oleh Difan, ia harus mencati cara untuk menjauhi Villa.

Tanpa berfikir panjang, Difan langsung menuju rumah Villa, dan dia mendapati Villa sedang memegang pisau dan ingin menusuk bibi yakni pbantu Villa.

"Villa apa yang kamu lakukan? " tanya Difan

"Den tolong bibik den. " isak sang bibik.

Difan yang melihat kejadian tersebut terlihat panik dan bingung.

" dunia ini gak adil. " ucap Villa smbil menusukkan pisau yang ia pegang kebadan bibik

" bibik... "Teriak Difan sambil mendekati dan memeluk bibik.

" ah... " Teriak Difan kesakitan.

" nak Difan... "Teriak bibi saat melihat Difan berlumuran darah dan Pisau yang menancap di punggung Difan.

"Ha ha ha Difan maaf villa a... "Teriak villa frustasi dan meninggalkan mereka keluar rumah.

"Nak difan... " Ucap bibik sambil meneteskan air mata nya.

"Bik, beriakan ini kepada April, dan bilang kepada nya Aku akan selalu ada di hati nya. " ucap Difan sambil memberikan sebujuk surat dan kado dari saku jaket nya.

"Gak nak kamu pasti akan pulih. " Ucap bibik penuh harapan.

Tanpa berfikir panjang, bibik segera menelfone Ambulance.
Dan menelfone April untuk memberi tahukan kondisi Difan.

-o0o-

Saat di rumah sakit, Bibik menunggu keputusan dokter di ruang tunggu dambil menangis, tak lama April dan mamah Difan datang dengan wajaha cemas.

"Bibik, difan kenapa bik? " tanya April

" difan punggung nya fi tusuk sama non Villa. "

" hah? Nin villa maksud bibik. "

"Ia sebener nya non villa itu stress akibat den difan menolak nya lagi an semenjak itu non villa putus asa. Tapi saat Difan tau kebenaran nya, difan berusaha menebus kesalahan yang ia lakukan, dan berujung lah hari ini. " jelas bibik.

" jadi bagai mana kondisi anak saya difan bik" ucap mamah Difan yang tak percaya.

"Masih di tangani dokter bu. "Ucap bibik sambil meneteskan air mata.

Tak lama dokter keluar dan bertanya, siapa keluarga pasien, dan mamah difan menjawab nya, dokter berkata bahwa Difan selalu menyebutkan nama April dan siapa april.

April yang mendengar tanggapan dokter tersebut langsung memasuki ruangan fan menemui Difan.

" Difan, difan ini aku April, kamu pasti kuat kamu pasti bisa menjalani inj semua. " ucap April sambil meneteskan air mata nya.

"Difan April minta maaf karena udah gak percaya sama Difan, April menyesal udah ngelakuin itu. "Ucao april sekali lagi.

Tak lama bibik memberikan sebuah surat yang telah di tulis oleh difan sebelumnya.

"Nak april ini ada surat dari difan. "

tiba tiba mata Difan mulai terbuka perlahan, tangan yang kaku mulai bergerak. Dan mulai nelihat seluruh ruangan.

"Difan nak kamu sudah pulih?. "Tanya Mamah Difan.

Difan hanya bisa tersenyum dan mencium tangan mamah nya, lalu sesaat ia melihat april dan berkata

" April, maukah kamu maafkan aku? " tanya difan.

April hanya mengangguk dan tersenyum sembari menghelus kepal Difan.
Difan yang melihat air mata yang jatuh dari mata April langsung menghapus nya.

" Aku akan selalu ada buat kamu, walaupun nanti kita tak akan bertemu lagi"ucap Difan terbata bata.

" Engak Difan pasti kuat, kamu pasti bisa. "Ucap April

"Mah, bik, April Difan pamit, Difan mau menyusul kak Dafin di sana" Ucap difan mulai terbata bata.

"Ngak difan ngak. " lirih mamah Difan.

Difan mulai tak kuasa menahan sakit yang ia rasakan, saat itu. Ia mulai memejamkan mata nya perlahan, dan menghembuskan nafas terakhir nya saat itu juga.

"Difan.... "Teriak semua orang yang ada di ruangan tersebut.

"Difan kamu gak boleh pergi. " ucap April sambil meneteskan air mata.

Semua orang menangis dan sefih, Aprilpun segera memberitahukan teman teman nya terutama Ara dan Dion.

Saat April menunggu di bangku tunggu, Bibim menghampiri April dan berkata...........

•°•°•

DifanApril [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang