DifanApril [18]

9 1 0
                                    

April keluar dari cafe tersebut dengan wajah kesal, marah, kecewa, dan tak percaya.

Dengan penuh uraian air mata ia tetap berjalan menelusuri jalan dn menuju sebuah taman yang dahulu pernah ia datangi bersama Difan.

April duduk di sebuah bangku taman dan menagis tersedu sedu, tak kuas menahan perih nya hati ini, terluka nya perasaan ini.

Tak lama Erfan menghampiri nya dan bertanya apakah ia ingin bercerita, April hanya terdiam dan terus menangis.

Erfan kebingungan harus berbuat apa untuk membuat April bahagia kembali. Tak lama ia memnemukan ide, ia mengambul sebuah sarung tangan dan mulai menghibur April dengan sarung tangan tersebut.

Erfan mengetahui April sejak kecil, jadi ia tau apa yang di senangi April dan di benci April. Perlahan April mulai tersenyum dan mulai tertawa. Merekapun mulai bercanda gurau satu sama lain.

"Makasih kak kakak friend ship ter the best. "Ucap April

"Dalam persahabatan gak pernah akan ada kata terima kasih atau maaf, aku cuman mau kamu tersenyum dan ceria Pril" jelas Erfan

"Ia kak"

Lain hal nya dengan Difan yang sedang meratapi nasib nya saat ini, di sisi lain ia harus menjaga April dari Villa, dan di sisi lain lagi ia sangat menghawatirkan Villa.

Ia bingung harus berbuat apa. Jiak ia menjauh dari Villa, April dalam bahaya. Tapi jika ia slalu melakukan ini terus menerus, April akan merasakan kepedihan yang mendalam.

'Aku minta maaf april, ini semua demi kamu juga' Batin Difan.

-o0o-

Keesokan pagi nya, di kantin sekolah April sedang menukmati makanan yang telah ia pesan dengan Dion dan Ara. Mereka bercanda gurau dengan lepas, April tertawa, tersenyum, untuk menutupi luka yang telah ia alami.

"April lo tumben gak sama Difan? " tanya Ara.

" hm mungkin dia sibuk" ucap April santai

"Loh loh itu Fifan kata lo sibuk pril, tapi dia sama Villa " ucap Dion.

"Yaudahsih biarin ajah. " ucap April santai sambil melihat Difan malas

"Pril, lu gak papah kan? Lo gak biasa nya kayak gini" Tanya Ara

"Sebenernya gue udah putus sama Difan. " ucap April lirih

"Hah? Serius lo? Kenapa lo gak cerita? Pantesan lo dari tadi ketawa dan senyum, padahal gak ada yang lucu. " ucap Ara

"Emang karena Apa Pril? Gak mungkinkan lo putus sama dia gak ada alasan nya? " tanya dion.

" singkat cerita, Difan nampar gue kemain dan dia sama Villa di caffe" ucap April.

"Demi apa lo? Gue ngak nyangka." Ucap Dion

"Udah jangan di bahas lagi gue gak mau ngiget kayak gitu. " ucap April.

Tak lama bel madikpun berbunyi dan semua siswapun memasuki kelas nya masing masing dengan rasa senang karena hari inj free class

Berbeda dengan Difan yang sendari tadi terlihat murung dan merasa bersalah atas kejadian kemarin du cafe, ia tak tau harus berbuat apa saat ini, ia hanya bisa meminta maaf lewat doa dan hati.

•°•°•

DifanApril [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang