💕Ending💕

19 2 1
                                    

" Non ini ada Surat dari Difan. " ucap bibik sambil menjulurkan sebuah surat.

April yang melihat nya langsung membaca bya dengan seksama.

Teruntuk April

"Dari Hati Untuk Jiwa"

Ku tak tau langkahku akan kemana
Dan seberapa kuat lagi
Sebelum ku pergi
Ingin sekali mata ini melihat
Sebuah cinta yang indah
Seperti halnya ku lihat hijaunya alam ini

Ku masih bisa bernafas hingga detik ini
Dan ku masih menulis sebuah kata ini
Tuk sekedar menghibur hati
Yang telah tiada arti untuk jiwa yang mati

Ku tak tahu apa yang akan ku lakukan
Bila ummurku akan segera berakhir
Ku tak sanggup lagi tuk melangkah
Diri ini sepertinya sangatlah lelah
Tuk membawa sebuah jiwa yang mati

Haruskah ku kabarkan semua ini
Tentang tak berdayanya lagi gerak tubuhku
Yang semakin hari semakin sepi
Dan semakin ku rasakan
Detak jantung yang melemah pada diri ini

Satu inginku sebelum ku pergi
Ku ingin jiwa ini terjaga
Dalam keindahan bahasa
Dan satu andai aku bisa
Aku ingin melihat indahnya cinta

Difan 20mei 1985

Saat membaca surat tersebut, April meneteskan air mata nya perlahan, membuat beberapa tulisan di kertas tersebut memudar.

April kecewa atas apa yang telah ia lakukan saat itu, semua nya akibat salah paham.
Ingin rasa nya April mengulang waktu dan membuat semua nya baik baik saja seperti semula.

" April " Teriak Ara dari kejauhan.

" Gimana Difan? Dia selamatkan?" Tanya Dion

April hanya bisa menggelengkan kepala pelan, sembari menangis.

" Serius Pril, Difan ngak mungkinkan "
Tanya Difan tak percaya

" Ini semua salah gue, gue udah salah paham sama Difan... " Ucap April sambil menangis.

" Kamu gak salah sayang, kamu gak salah apa apa di sini, yang salah di sini adalah Difan, andai dia memberi tahukan semua ini, hal ini tidak akan terjadi" Ucap mamah Difan sambil menghelus kepala April

" Tante, jangan salahin Difan, kasihan dia jafi tante mauka. Maafin Difan anak tante sendiri? " Tanya April

" Sekali lagi tante minta maaf ya, kamu sudah kehilangan orang yang kamu sayangi selama 2 kali."

" Ia tante gak papah." Ucap April mengikhlaskan.

-o0o-

Dua hari berlalu, April masih menyimpan kesedihan nya.
Ia tidak seceria biasa nya, murung, lemah, gak bersemangat itu yang ia rasakan saat ini.

Ia merasa ini semua adalah kesalahan nya. Tak lama April tertidur di kelas saat jam istirahat, dan ia bermimpi sesuatu......

"April. Jangan sedih, aku akan selalu bersama kamu." Sura tersebut bergema di mana mana, dengan bingung April melihat lingkungan sekitar, mencari sumber suara.

"Difan, Difan, diamna kamu? " Teriak April mencari di setiap sudut ruangan tersebut.

" April" Ucapan itu mulai bergema lagi, Aprilpun memutarkan badan nya dan melihat dua orang pria yang sefang berdiri di sana

" Difan, Dafin, jangan pergi" Ucap April sambil mengejar mereka yang semakin menjauh.

" Di sini kami akan selalu melihat mu, kami tidak ingin kamu menangis, Jika kamu menangis, kamipun akan menagis juga " Ucap mereka besamaan.

Merekapun semakin menjauh, dan menjauh, dengan kata kata terakhir yang bergema "TERSENYUM LAH. " Teriak motivasi mereka berdua yang membuat April semangat.

Tak lama, April Terbangun dari tidur nya, bertanya tanya apakah ini sebuah kebetulan?. Apakah ini pesan terakhir mereka?.

Sejak saat itu, April memutuskan untuk tersenyum dan ceria seperti biasa nya. Selain itu, April sering melakukan apa yang biasa nya Difan, dan Dafin lakukan.

•°•°•

" Kisah Cinta Kita Seperti kembang Api, Indah dan Berwarna. Namun Sayang Itu hanya Sesaat "

•°•°•

DifanApril [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang