Seperti yang April bilang dia akan membelikan sesuatu untuk Difan.
Setelah pulang sekolah ia langsung bergegas pergi ke toko musik.disana ia membeli sebuah buku lagu dan CD lagu yang mungkin di sukai Difan.
Ia membungkus nya dan membayar nya kekasir." Tolong di bungkus kado nya mbak"
" Baik kak...buat pacar nya ya?"
April tersenyum malu dan berkata
" Bukan mbak itu buat teman saya"" Oh...ini kado nya trimakasih sudah membeli di sini" Ucap karyawan kasir tersebut ramah.
April bergegas kerumah nya dan menaruh kado tersebut di laci kamar nya ketika sampai si rumah nya.
" Hey kamu lagi apa sayang?" Ucap bunda april mengagetkan april.
" Ih...bunda ketuk dullu."
" Yaudah maaf, emang kamu lagi apasih kok serius banget?" Tanya bunda april sambil duduk di samping april yang sedang berhadapan sengan laptop nya.
" Nih bun...aku dapet kado rahasia dan dia ngasih ini sama buku kesukaan aku" Jelas April
" Cie anak bunda ada yang suka" Ledek bunda april
" Bunda..."
" Diatuh nyayiin lagu bun..."
" Yaudah kamu dengerin ya bunda mau beres beres dulu ."
" Iya bun..."
" Saat pertama...ku melihatnya..." Lirik pertama lagu tersebut membuat April penasaran.
April masih tenang mendengar lagu yang di bawakan oleh Difan dengan cermat. Pada saat reff nya April sempat menangis. Semua perasaan Difan ia tulis di lagu ini betapa merasa bersalah nya April saat ini.
'Oh tidak...Aku sudah keterlaluan apa yang harus kulakukan?hehehhe maafkan aku Fan.' Batin April
" Sebaiknya aku tidur lebih awal untuk memberi kejutan ini diam diam, ya aku harus datang lebih awal" Aprilpun tidur dengan pikiran yang berantakan tapi apa boleh buat demi kejutan yang ingin ia siapkan untuk Difan besok.
-o0o-
Sebelum pukul 06.00 April sudah sampai di sekolah tepat dengan perkiraan bahwa Difan belum datang.
Dengan segera April menaruh kado yang telah ia siapkan di kolong meja Difan. Tapi belum selesai ia menaruh kejutan tersebut geng Caca datang dan membuly April.
" Ngapain lo?" Tanya Caca
Aprilpun langsung melihat kebelakang dan melihat gengan Caca sudah berada di belakang April.
" Coba gue liat" Ucap salah satu members geng Caca dan mengambil kejutan yang disiapkan April untuk Difan.
" Apa nih?mau ngerebut Difan dari gue?" Tanya caca sambil membanting kado tersebut
" Habisin ajah cewek kayak ginimah gak usah di kasih ampun" Ucap kesya salah satu members caca lagi.
April hanya bisa tertunduk dan menangis saat semua nya terjadi. Semua murid hanya bisa menonton dan terdiam saat semua nya terjadi.
Caca langsung mendorong April hingga terjatuh kelantai dan menampar April hingga meninggalkan luka di sudut bibir nya.
" Gue ingetin sama lo jangan sekali lagi lo deketin Difan atau Fatur, Kalo gak..." Ucap Caca sambil menarik tangan April memaksa April berdiri.
" Kalo gak kenapa?" Tiba tiba semua terdiam dan menoleh ke arah sumber suara. Difan ya, dia yang ada di sana. Mata nya terlihat berapi api, dengan tangan yang di kepal kuat saat itu.
Difan mendekat dan melihat April yang tak berdaya. Lalu mendekat Ke Caca dengan tatapan Memusuhi nya.
" Apa maksud lo cewek kampungan?"
" Difan...gak seperti apa yang lo pikirin semua salah paham"
" Lo mau keluar atau Berurusan dengan BK?" Tanya Difan tegas.
Geng Cacapun keluar dari kelas tersebut dan lari ketakutan.
Difan mendekat kepada April dan melihat mata nya yang penuh kesedihan." Kenapa?Jangan nangis" Ucap Difan sambil menghapus air mata April.
Taklama Difan melihat sebungkus kado yang telah hancur. Difan mengambil nya dan menanyakan kepada April
" Apa ini?"
" Itu...maaf aku berniat memberi kejutan tapi...tapi...semua nya hancur..." Ucap April Sembari menangis.
" Hey...untuk apa?Ingin balas budi?"
April hanya mengangguk pelan dan meneteskan air mata nya.
" Makasih ya...Ayo kita ke UKS..." Ajak Difan.
Difan merangkul April dan menuntun nya ke UKS. Difan menemani April saat itu hingga jam pelajaran ke-4.
•°•°•
KAMU SEDANG MEMBACA
DifanApril [Tamat]
Teen Fiction"Cinta kita bagaikan kembang api,Indah saat menyala.Namun sayang itu semua takakan bertahan lama" Inilah kisah Cinta mereka, Butuh perjuangan dan pengorbanan, namun sayang semua hanya sesaat.