Rindu!

296 24 0
                                    

Yang aku kira kami akan ke KUA seperti yang dikatakan Gus Afa, ternyata ini lebih parah lagi. Kami kembali ke pondok ku. Padahal aku baru ingat kalau Ummi mengajakku ke pasar. Apa Ummi bohong? Ahh sudahlah!! Tapi aku takut sekali hendak turun dari mobil. Bagaimana kalau nanti aku di dukani Abah sama Ummi?

"Ayok turun Lim" aku bimbang, ini maksudnya aku di pulangkan atau emang di usir dari pondok ya?

Saat aku mulai turun dari mobil dengan perasaan yang tidak karuan, terlihat dari ndalem Abah ramai. Ada apa ya?

"Abiiiii!!!" pelik Gus Afa yang telah berteriak lebih dulu saat kami menyadari itu adalah Abi beliau. Ummi yang tadi masih terlihat cerah seketika pingsan tak sadarkan diri.

"Ummiiii!!" aku ikutan memekik lantaran kang Supir hendak menghampiri Abi bersama Gus Afa.

"Al! Jaga Ummi!!" suatu perintah buatku yang diindahkan oleh kang supir dan membawa Ummi ke dalam mobil, kemudian aku menidurkan beliau dengan berbantal pahaku.

"Ini gimana kang? Alim takut" ucapku sembari memijit pelipis Ummi.

"Paringi Minyak kayu putih mbak" ucap kang santri nyang telah menyodorkan minyak angin itu di depanku. Perutku yang terlanjur sensitif dengan bau itu langsung berinteraksi yang membuat mulutku ingin muntah.

Ini demi Ummi!!

Ku tahan mati-matian hawa muntah itu yang berakibat air mataku mengalir tak tertahankan dan gejolak dari perut memaksa keluar ke mulut.

Bantu Salim Yaa Allah!

Kalau aku terus saja mencium bau ini, bisa jadi nanti aku ikutan pingsan! Ini harus gimana?

"Al, Ummi gimana?" tiba-tiba Gus Afa datang menggantikan kang supir yang berlalu.

"Gus, tolong" aku menahan gejolak muntah itu sembari terus mengeluarkan air mata. Gus Afa yang ku lihat merasa iba langsung bergantian tempat denganku. Saat aku hendak keluar dari mobil, dia memegang tanganku.

"Kamu kenapa Al?" dengan enggan menjelaskan aku segera berlari dengan menyibak tangan Gus Afa. Maafkan Salim Gus, Salim harus segera masuk ke pondok!

Namun belum sempat aku melintasi jalan setapak di antara tempat sambangan dan ndalem, tubuhku lemas dan aku hampir muntah-muntah di sana. Dan aku pun jatuh tanpa sadarkan diri.

"Aaaaallll!!!" suara itu yang terakhir kali aku dengar.

***

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sebagian part dihapus ;)

Takdir Tersembunyi 1 & 2 [SUDAH TERBIT✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang