Harusnya Aku,..

380 26 0
                                    

Aku berusaha menyembunyikan gemuruh bahagia dalam diriku. Meski hatiku was-was dan juga sedikit takut menghadapi sesuatu yang baru, tak menutupi kemungkinan bahwa aku sangat bahagia. Aku duduk menghadap meja rias (bahkan nggak ada rias apapun di sana kecuali bedak sama celak) dengan mengembangkan senyum. Lihatlah, wajah ini akan tampak sangat bahagia nanti malam. Tapi, kenapa Akad nya malam ya? Nggak sekalian besok pagi aja?

Seseorang mengetuk pintu kamar dan tanpa banyak tanya aku pun membukanya.

"Siapa ya?" tanyaku pada seseorang yang bahkan tak pernah ku kenal sebelumnya.

"Oh ya, Salima kan? Aku Zahra" dia mengulurkan tangan padaku. Tunggu dulu, dia mbak Zahra? Yang dicintai Gus Afa itu bukan? Aku ragu untuk menerima uluran itu, namun disambut hangat olehnya hingga cipika-cipiki.

"Seneng bisa ketemu langsung sama kamu" terangnya usai memelukku juga. Dia kenapa sih? Kok kayak ada yang aneh gitu? Aku kan jadinya nggak enak juga kalau gini.

"Mau Salim buatin teh mbak?" tawarku kikuk.

"Nggak usah. Aku cuma mau ketemu calonnya Arish"

Arish? Farish kali ya? Ohhh!

"Masuk mbak" ucap ku mempersilakan dia duduk di dalam kamar. Aku harus gimana ya? Kok dia bisa ada di sini sih? Aduh, mana nggak ada mbak Manda atau Neng Ikha lagi. Aku harus ngapain ini?

"Tenang aja. Kok wajah kamu ketakutan gitu sih" dia terkekeh sambil duduk di sofa.

"Hehe, nggak kok mbak. Salim ke belakang dulu ya, bentar" aku hendak melangkah keluar kamar, namun dia berkata dengan kalimat yang menohok Ulu hatiku.

"Sal, lu tahu kan. Gua dan Arish masih saling mencintai?"

Aku terpaku dan kakiku seketika lemas. Bagaimana aku tidak tahu? Jelas aku tahu, jelas aku selalu mendengar namanya saat berdebat tentang masa lalu dengan Gus Afa. Bagaimana bisa aku tidak tahu?

"Lu jadi cewek nggak bisa hargain hati cewek lain ya Sal?" dia mulai mendekat ke arahku yang membuat jantungku berdetak tak karuan.

"Mmmmakksuddnya gimana mbak?" ucapanku memperjelas bahwa aku sangat ketakutan.

"Jangan berlagak polos lu! Bahagia kan bisa dapetin Arish? Seneng kan lu bisa jadi mantunya Kyai? Padahal lu nggak bisa dapetin hati Arish sepenuhnya! Apa yang lu harapin? Harta? Tahta? Cinta? Lu tuh nggak bakal dapat cinta Arish seperti gua dapetin dulu! Ingat ya Sal, Arish cinta sama gua dan akan jauh bahagia sama gua, bukan cewek dekil kayak lu!"

Dia kemudian pergi gitu aja, tanpa memperdulikan perasaanku yang hancur berkeping-keping. Aku tahu mereka saling mencintai, tapi apakah aku juga salah jika menerima perjodohan dari wasiat Abi? Kenapa seakan aku yang disalahkan? Kenapa?!!

Gus, bisakah datang sebentar? Aku butuh njenengan!

.
.
.

.
..
.
.
.

Sebagian part dihapus ;)

Takdir Tersembunyi 1 & 2 [SUDAH TERBIT✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang