Bandel

85 46 70
                                    

Digo berlarian disepanjang koridor kelas 11,ia dikejar Pak Maman karena ketahuan mabal atau kabur dari pelajaran.

"Digo sini kamu!!" Teriak Pak Maman yang terus berusaha mengejar Digo.

"Ampun pak" Balas Digo sambil terus berlari.

"Berhenti kamu!!" Teriak Pak Maman yang mulai kelelahan.

Pak Maman pun berhenti mengejar Digo.

Digo yang kelelahan akibat dikejar kejar Pak Mamanpun berhenti berlari dan duduk dikursi depan kelas 11 Ips 1.terlihat Velly keluar dari kelas itu ya karena itu adalah kelasnya.

"Hai Digo,lo kenapa lagi bisa dikejar-kejar Pak Maman?" Tanya Velly.

"Bukan Urusan lo" Digo bangkit dan berjalan menuju kelasnya.

***

Digo memang berhasil kabur dari Pak Maman namun tidak dengan Bu Thia yang selalu guru Bk di SMA Samakha.

Digo mendapat hukuman membersihkan lapangan.

Digo yang sibuk menyapu lapangan melihat Megan dan Catherine yang sedang berjalan dari arah toilet perempuan.

"Babang gans dihukum ya?" Tanya Catherine sambil cengegesan.

"Bacot!" Balas Digo.

"Lah kan gue cuman nanya"

"Jangan banyak tanya lo Catherine, mending kita bantu Digo" Suara itu berasal dari Megan yang segera memumuti daun daun yang berserakan dilapangan.

"Makasih ya" Ujar Digo.

Megan mengganguk dan tersenyum kecil.

"Lo pasti mabal lagi kan?" Tanya Megan sambil membuang beberapa helai daun ketempat sampah.

"Hehe iya" Balas Digo.

"Udah gue duga pasti karena itu,ya klo gak mabal paling lo berantem" Kata Megan.

"Makanya jangan bandel!" Tambah Catherine.

Dan beberapa menit kemudian.

Akhirnya selesai.

"Thanks ya Megan, Catherine dah bantu gua" Ujar Digo.

"Sama-sama" Jawab Megan dan Catherine berbarengan lalu meninggalkan Digo.

***

Brugh!
Bragh!

"Habisin! Habisin!" Sorak para murid murid yang sedang menonton Digo dan Brayden saling hantam dibelakang kantin.

"Ugh!" Keluh Digo sambil memegang perutnya yang ditendang Brayden dan ia membalasnya.

"Sialan! bangun lo brengsek!" Brayden menarik kerah seragam Digo.

Digo tetap cengegesan ia tidak memperdulikan rasa sakit yang ia rasakan.

Brugh!
Digo bangun dan menghajar Brayden

Namun Brayden membalasnya sampai beberapa property sekolah rusak karenanya.

***

Megan yang baru saja sampai dikantin keheranan melihat keramaian dibelakang kantin.

"Ada apa sih?" Tanya Megan pada salah satu siswi yang ada dikantin.

"Itu Brayden lagi berantem sama ketua Epic" Jawab Siswi tersebut.

Ketua Epic? Berarti Digo dong batin Megan yang segera mendatangi keramaian tersebut.

"Hey Stop!!" Teriak Megan sambil menerobos keramaian.

"Stop!" Sekali lagi namun tidak ada yang memperdulikannya.

Brugh!
Tidak sengaja Megan terkena hantam oleh Brayden dan Megan langsung tak sadarkan diri.

Brayden melihat ke arah Megan yang tak sadarkan diri ia langsung pergi.

"Pengecut dasar!" Bentak Digo pada Brayden yang mulai menjauh.

"Vero!!" Teriak Digo, Veropun segera datang.

"Kejar Brayden!" Titah Digo.

"Ashiap!" Vero segera megejar Brayden.

Digo membawa Megan ke UKS

***

"Gimana sih?! Lo pada kan PMR" Tanya Digo yang panik melihat keadaan Megan yang belum sadarkan diri.

"Iya emang kita PMR tapi kita bukan dokter!" Balas salah satu anak PMR yang dimarahi Digo sedari tadi.

Catherine mengusap-usap punggung Digo sembari modus pikirnya. "Kita bawa ke rumah sakit aja."

Brak!
Digo menutup pintu UKS dengan kasar.

Catherine menatap Megan yang terbaring lemah.

"Bangun Meg, si Digo ngamuk tuh" bisiknya.

***

Digo mendatangi kelas Brayden 11 Ips 1 disana terlihat Vero yang sedang menghajari Brayden.

Digo memisahkan Vero yang sedang menghajar Brayden. Digo menarik kerah seragam Brayden.

"Tanggung jawab lo sama Megan" Titah Digo

"Buat apa? Salah dia kenapa ikut campur" Balas Brayden.

Brugh!
Digo menghajar perut Brayden.

"Lo gua minta tanggung jawab ya tanggung jawab sekarang!" Bentak Digo.

"Gua harus apa? Jadi pacar dia? Klo itu oke, because she's really hot,ugh her body"
Balas Brayden yang mengundang emosi Digo bertambah.

Digo siap memukul Brayden namun tanganya ditahan oleh Velly.

"Jangan gue nggak mau lo kena masalah lagi sama bu Thia" kata Velly dengan suara soft-nya.

"Urusan lo sama gua belom selesai!" Bentak Digo sambil menunjuk Brayden dan meninggalkan kelasnya.

Disusul Vero ia mengikuti gerakan Digo sebelum meninggalkan kelas 11 Ips 1 yap dia menunjuk Brayden sambil berlaga sedang mengatakan sesuatu.

Tbc
See you guys
Jangan lupa comment & Vote

DiligitisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang