Chapter 30: Kembar

9.7K 1.2K 308
                                    

"Gue pacarnya. Ada urusan apa lo sama pacar gue?"

Mendadak, kelas hening.

Baru aja Miyeon mau protes, Renjun tiba tiba aja ngerangkul bahunya, ngabisin jarak diantara mereka.

Itu sontak bikin mata Miyeon membulat dan gak bisa berkata kata. Seisi kelas mulai ngegoda Miyeon dan Renjun. Hyunjin ekspresinya tetep datar, tapi terus natep dua orang di depannya.

"Oh, gitu. Gue cuma mau ngasih titipan dari nyokapnya," Hyunjin ngeletakin kotak bekal yang daritadi dia bawa, di meja. "Jangan lupa dimakan ya, Yeon." Lalu, Hyunjin pergi gitu aja tanpa natap Renjun sama sekali.

Miyeon bingung. Otaknya yang minim nyoba buat mikir. Nyokapnya lagi di luar kota sekarang. Jungwoo nyuruh Miyeon buat beli makanan aja di sekolah. Lah terus, kenapa tadi Hyunjin bilang kalo bekal itu titipan dari nyokapnya?

"WAHH WAH WAHH, BUKAN MAKHROM! LEPAS TUH TANGAN!"

Lamunan Miyeon buyar waktu Haechan dateng tereak-tereak. Cepet cepet dia sadar, dan langsung nepis lengan Renjun di bahunya. Hmm, canggung.

"WAHH MIYEON! PEJE LAH PEJE!" teriak Yeonha sambil nyamperin Miyeon.

"ASEKK PEJE BOLE LA!" teriak seisi kelas.

"A-apaansik. Kita gak pacaran," tekan Miyeon bikin satu kelas hening lagi.

"Lo juga ngapain dah ngaku ngaku jadi pacar gue? Kek kagak ada orang lain aja," Miyeon natap Renjun datar. Mood nya entah kenapa jelek banget.

"Lah lah, kok marah? ):" kata Renjun bingung. Miyeon kok jadi marah.

"Tau. Pikir sendiri," kata Miyeon melengos males, ngambil kotak bekal tadi, trus jalan keluar kelas.

"WAYOLO, NJUN!" -Haechan
"WAYOLO, NJUN! *2" -Sunwoo
"WAYOLO, NJUN! *3" -Han
"WAYOLO, NJUN! *4" -Junkyu
"WAYOLO, NJUN! *5" -Sanha
"WAYOLO, NJUN!—"

"Belajar ngitung lo pada?" potong Yeonha jengah. Dia gak peduliin anak kelas yang pada brisik dan lari ngejar Miyeon.

Tapi, pas Yeonha nyampe di lorong, tiba-tiba aja dia jatuh nyungsep. Sialnya, ada keramik yang udah pecah, dan pas banget lutut Yeonha mendarat mulus disitu. Lecet dah dengkul orang.

"Ups, sorry. Kayaknya, kaki gue gak suka deh sama lo."

Yap, pelakunya Shuhua. Dia lagi ketawa sambil ngeliatin Yeonha yang ngedeprok di lantai dengan lututnya yang berdarah.

"Hidup lo itu gak ada gunanya ya, selain bikin hidup orang sengsara? Berguna dikit buat bumi ini bisa gak sih daripada lo nambah-nambahin populasi orang resek?" tanya Yeonha sinis.

Shuhua yang digituin, kzl. "Ngajak ribut?" Shuhua udah maju dan ngulurin tangannya buat jambak Yeonha, tapi..

"Kayaknya..lo harus cuci tangan dulu deh. Tangan lo terlalu kotor buat nyentuh dia."

Mereka sama sama menoleh. Shuhua menyerngit bingung, Yeonha kaget ampe melotot. Speechless gaes.

Shuhua berdecak natap Yeonha, "orang orang macem lo itu banyak banget kesatrianya ya?"

"Itulah kenapa, di setiap cerita ada tokoh antagonis, protagonis, dan figuran," sahut cowok tadi. "Kayak sekarang, lo yang jadi tokoh antagonisnya."

"Tch," decaknya lalu, Shuhua pergi ninggalin dua orang yang terjebak dalam kecanggungan.

Yeonha menghela nafas, enggan buat natap cowok yang gak jauh darinya itu,  lalu mencoba berdiri walaupun ada rasa nyeri di lututnya.

"Gapapa? Ayo ke—"

Cewek Bobrok VS Huang Renjun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang