MSB [14]

1.3K 46 1
                                    

Jika rindumu tak dihargai gunakan kesibukanmu. Jika ia kembali bilang 'aku tidak butuh kamu!'.

-----------------------

Ketika mereka sampai disekolah sangat kebetulan mereka berpapasan dengan syarel. Terlihat syarel yg melirik mereka berdua. Mencoba tidak memperdulikannya, hingga akhirnya ia terus fokus pada arah motornya.

Mereka mulai turun dari motor syahel, dan syahel mulai memarkirkannya.

"Hel gue duluan ya. Makasihh!..."ucap deril kemudian pergi

"Lah lah tungguin napa et deh"balas syahel. Syahel yg sudah tau kalau deril pergi, ia hanya menggelengkan kepalanya.

Saat ini syahel sudah berjalan dikoridor sekolahnya. Sudah lumayan ramai setelah ia sampai disana. Saat sudah sampai dikelasnya, ia mulai duduk tanpa aba² sambil menampangkan muka dongonya. Semua temannya yg melihat itu terlihat bingung karna bukan biasanya syahel seperti ini.

"Hel lu napa? Pagi² dateng udah cemberut bae"ucap riko

"Kaga"balas syahel

"Lah tumben lu dah dateng ae. Lu ikut upacara nih?"tanya evan

"Iya mang napa"balas syahel

"Ya kaga ngapa ngapa si. Abisan tumben bat gitu"ucap evan

"Hel maapin gua ya waktu itu gua nanya² soal cewe lu. Ciusan dah gua kaga tau. Suwer tekewer kewer"ucap fito sambil mengacungkan 2 jarinya.

"Nyantai to"balas syahel tersenyum

"Nah gitu ke lu senyum"ucap riko

Tidak lama kemudian bel berbunyi. Anak² sudah mulai berlarian ke lapangan. Suara pecutan pak warno sudah mulai terdengar membuat nyali anak anak ciut.

"SEMUANYA BARIS KELAPANGANN!!..."teriak pak warno

Syahel dkk pun sudah mulai berlarian untuk segera kelapangan. Saat sedang berlarian ia berpapasan dengan pak warno.

"Tumben kamu ngikut upacara"ucap pak warno pada syahel

"Yaiyalah.. kan saya anak rajin emangnya bapa, cuman geprak² tu pecut. Kapan pa maen kuda lumpingnya?"balas syahel dengan tawanya dan dkknya.

Lagi² pak warno dibikin kesal oleh syahel. Pak warno menghempaskan pecutnya kelantai sambil teriak "syahel!!". Lantas mereka pun kabur terbirit birit.

Upacara telah dimulai. Lapangan sudah mulai sunyi untuk mendengarkan acara upacara. Tapi tidak dengan geng syahel, malah ia lagi tertawa terbahak² oleh temannya. Karna ia kebagian barisan paling belakang, itu kesempatan dia untuk bercanda. Sudah berkali kali mereka diberitahu anggota osis untuk diam. Tapi mereka malah ngotot duluan, hingga osis kalah.

Saat acara sudah selesai semuanya bertepuk tangan. Tapi geng syahel malah meminta untuk segera masuk ke kelas karna mereka sudah cape berdiri.

"Cepetan woy balik ke kelas. Cape nihh!!"teriak syahel dan anak² yg lainnya tertuju kepada syahel. Dan syahel yg melihat itu bingung.

"Ngapa lu pada lietin gua? Gua tau gua ganteng...tapi lietinnya biasa aja kali hahay"ucap syahel tertawa sambil melet dan itu malah membuat siswa perempuan menggila.

Si Sableng!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang