Disebuah kamar yang sangat pekat dengan nuansa biru abu-abu ini, seorang gadis tengah sibuk dengan segala urusannya,rambut panjangnya ia ikat kuda,pada wajahnya hanya tertutupi polesan bedak tipis. Cantik. Itulah pandangan semua orang yang kenal dengannya.
"Nona sarapannya sudah siap!" Setelah mendengar suara dari luar kamarnya,gadis itupun langsung melangkahkan kaki nya menuruni setiap anak tangga.
Dibagian dada kanan nya bertengger name tag dengan nama Natalia Felencia Anastasya , nama yang selalu ia sandang sampai saat ini. Gadis ini biasa dipanggil dengan nama Nata,seorang gadis dengan wajah flat tanpa senyum sejak saat itu. Saat sampai dimeja makan semua kursi yang Ada semuanya kosong,tidak seperti keluarga pada umumnya yang akan memulai Hari dengan sarapan bersama. Namun Nata seperti telah biasa dengan keadaan seperti ini,memiliki seorang adik perempuan mungkin memang membuat hidupnya sedikit tidak terlalu sepi namun tidak merubah Hal apapun yang terjadi padanya hingga saat ini.
Setelah melahap sarapan pagi nya Nata langsung melangkahkan kembali kakinya menuju dimana mobilnya terparkir indah. Hari pertama disemester ketiganya.
SMA BIMA CAKRA
Sekolah yang telah satu tahun ini ia duduki untuk menganyam pendidikan. Sekalipun wajah putihnya cantik namun Tak banyak yang kenal dengannya sampai saat ini hanya Ada 6 orang yang kenal dekat dengannya. Setelah sampai disekolahan dia langsung menuju mading untuk melihat dimanakah kelas akan ia duduki satu tahun ini.
NATALIA FELENCIA ANASTASYA XI 5
Namun dia tidak melihat nama teman-temannya didaftar kelasnya,hanya sedikit hembusan nafas setelah itu Nata langsung menuju ke kelasnya,keadaan sekolah saat ini sudah mulai ramai dengan anak-anak smp yang baru saja lulus. Setelah menemukan kelasnya Nata langsung memilih tempat duduknya, tidak Ada seorangpun yang ia kenal dikelas ini.
Akhirnya pilihannya jatuh pada kursi dibarisan ujung nomor 3 dari depan,yang bersebelahan dengan jendela yang mengantarkan angin pagi masuk ke kelas ini. Setelah duduk ia kembali bermain dengan Handphone nya rutinitasnya jika tidak Ada yang bisa dia lakukan,terkadang dia juga menjadi penulis quotes ataupun cerita dadakan.
"NATAAAAAA!!!!!!!!!" Tanpa menoleh pun Nata Tau siapa yang menganggunya pagi ini
"Gua leper kantin kuy" ucap Elena sambil memagang perutnya, setelah itu mereka langsung menuju kantin yang sudah dipastikan sudah mulai ramai.
"Nat, lo baek Kan ngga sekelas ma kita-kita" ucap Naswa sambil memperhatikan teman nya yang sibuk dengan musik nya itu
"Hn...lo Kira gua anak kecil" ucap Nata masih kental dengan nada datarnya
"Ya...siapa Tau lo kesepian Kan" sanggah windi Dan yang lainnya ikut mengiyakan ucapan windi,sementara yang dibicarakan hanya diam tanpa niat menanggapinya sedikitpun.
Kantin
Setelah melewati perdebatan yang cukup panjang akhirnya diputuskan yang memesan adalah Farah,sementara selebihnya mencari bangku yang kosong. Setelah menemukannya mereka langsung mengarahkan langkahnya ke meja kosong itu, saat Nata mengulurkan tangannya guna memundurkan kursi yang akan ia duduki ternyata juga Ada satu tangan lagi yang ikut meraih kursi tersebut. Teman-teman Nata langsung menolehkan pandangannya Dan setelah Tau mereka hanya bisa diam,melihat itu Nata ikut memperhatikan orang itu Dan ternyata dia adalah Faresta bersama teman-temannya.
"Ini kursi kita,lo pergi gih!" Ucap Faresta dengan nada sangarnya
"Apa lo bilang apaan tadi? Kursi lo? Ei Kita disini sama-sama membayar jadi ini bukan kursi nenek moyang lo,yang dengan seenak jidak lo klaim ini kursi lo pada" ucap Nata sedangkan teman-temannya jangan ditanya ini kalimat terpanjang yang pernah dia dengar langsung dari mulut Nata. Mendengar itu Fares langsung Naik darah Dan siap meledak kapan saja
"Lo...-"
"Ehm,,Nata...Kita pergi aja ya,Gua mendadak ngga Laper lagi" ucap Farah sambil menarik tangan Nata keluar dari kantin,melihat itu Fares bersama teman-temannya hanya tertawa meremeh lalu duduk Dan menunggu pesanan mereka.
"Nat...lo beneran ngga kira-kira ya,sakalinya ngomong panjang tuh mulut pedes amat kek cabe" ucap Naswa
"Naswa bener Nat,salut Gua sama lo,tapi...sama aja lo udah ngibarin bendera perang ma dia,yang Ada kehidupan sekolah lo Makin ngga tenang" ucap Nabila
"Kalo kalian takut bakal kena imbasnya,tenang Gua yang bakal nanggung" ucap Nata yang langsung bergegas menuju kelasnya,sedangkan teman-temannya hanya menggeleng sudah terbiasa dengan sifat temannya yang satu itu.
Kantin
"Far baru Kali ini Gua liat Ada cewek yang natap lo garang kek gitu.... salut Gua" ucap gio sambil terkekeh setelahnya
"Mana kata-kata nya nusuk lagi" sambung Darrel,sementara yang dibicarakan masih saja menyunggingkan senyum tipisnya
"Far lo aman Kan?" Ucap Darrel kembali
"Aman lah,lo kira Gua Gila" ucap Faresta sambil meminum jus nya
"Gua denger dia sekelas sama Kita,btw dia cantik juga" ucap gibran sambil kembali mengingat wajah Nata
"Darimano lo Tau?" Ucap Darrel
"Tadi ngga sengaja Gua liat Name tag nya trus pas Cari kelas tadi ngga sengaja juga Gua liat nama dia didaftar kelas Kita" jelas Gibran
"Far lo ngga bakal suka sama dia Kan cuman gegara ini doang" ucap Rey yang sejak tadi hanya diam Dan berhasil hampir saja membuat Faresta menyemburkan jus nya
"Ya ngga lah,"
"Ya bagus deh,bisa aja yang dulu terulang lagi,lo Inget kan dia pulang" ucap Rey,yang berhasil merubah raut wajah Fares
"Ya Gua Tau "
--------------------
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan Dan Bintang END
Romancesᴇᴋᴀʀᴀɴɢ ᴀᴋᴜ ᴍᴇɴɢᴇʀᴛɪ ʙᴀɢᴀɪᴍᴀɴᴀ ʀᴀsᴀɴʏᴀ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ sᴀʟᴀʜ sᴀᴛᴜ ᴅɪᴀɴᴛᴀʀᴀ ʀɪʙᴜᴀɴ ʙɪɴᴛᴀɴɢ. sᴀᴍᴀ-sᴀᴍᴀ ʙᴇʀᴀᴅᴀ ᴅɪsᴇᴋɪᴛᴀʀ ʙᴜʟᴀɴ ɴᴀᴍᴜɴ ʙᴇʟᴜᴍ ᴛᴇɴᴛᴜ ᴍᴇɴᴅᴀᴘᴀᴛ ʜᴀʟ ʏᴀɴɢ sᴀᴍᴀ ᴅᴀʀɪ ʙᴜʟᴀɴ. - ɴᴀᴛᴀʟɪᴀ ғᴇʟᴇɴᴄɪᴀ ᴀɴᴀᴛᴀsʏᴀ ᴋᴀᴜ ᴛᴀᴜ ʙᴜʟᴀɴᴘᴜɴ sᴀᴅᴀʀ ᴍᴀɴᴀ ʏᴀɴɢ ᴘᴀɴᴛᴀs ᴜɴᴛᴜᴋ ᴅɪᴀ...