Nggak semua orang tau dengan apa yang kita rasakan
Terkadang mereka hanya mampu menanggapi dengan sebuah kata
Sabar********************************
"Jadi apa bege?? Daritadi lo diam Mulu kapan ngomong nya" sambar Farah yang mulai jengah dengan Nata yang belum juga bicara
"Sabar Napa sih ah, gua ngatur kata-kata dulu" - Nata
"Jadi gue apa??!!....." Lagi mereka yang tidak sabar langsung meneriaki Nata
"Guesukafares"
Loading
10%
25%
50%
79%
99%
"WHAT????!!!!!" emang dasarnya tidak bisa santuy mereka langsung saja meneriaki Nata setelah mencerna baik-baik kata-kata Nata tadi
"Lo..Lo apa tadi?? Gue mendadak budek" ucap Windi
"Lo seriusan Nat?" Kali ini Elena yang bicara
"Huwaaaaaaaa"
"Lah lo Napa nangis goblok" - Naswa
"Gue terhura, akhirnya sahabat gue udah waras" ucap Keisha
"Terharu goblok" - Nabila
Sedangkan Nata hanya diam melihat adu mulut teman-teman nya itu,ya memang seperti ini lah kalau sedang kumpul mulut mereka benar-benar tidak disaring
"Ehm Nat" Elena yang tiba-tiba memanggil Nata langsung mendapat perhatian dari semua orang yang ada di sana
"Gue pribadi sih setuju aja Lo suka sama Fares kek siapa kek,tapi Galang...-
"Gue tau" potong Nata tapi setelah nya senyum menawan hadir diwajahnya "Ngga papa kok,gue juga ngga ngerasa Galang punya perasaan lebih sama gue, lagipula Galang kan emang orangnya baik ke semua orang" jelasnya
"Gue ikut apa mau lo deh" ucap Keisha yang langsung merangkul bahu sahabat nya itu
"Kita-kita juga kalik" tiba-tiba mereka seperti Teletubbies yang sedang berpelukan
Kruukkk
Semua yang ada di sana lantas tertawa hanya karna mendengar bunyi perut Farah yang benar-benar nyaring
"Hehe maap gue belom makan" yang punya pun cuman nyengir tanpa dosa
"Yudah sini-sini moms masakin" ucap Nata
"Yeayy, bahan-bahan juga Uda dibeli kok kemaren" - Elena
Setelah nya mereka langsung menghambur keluar dari kamar Elena menuju dapur, memang didalam persahabatan ini Nata seperti ibu bagi mereka karna terkadang yang sering ngoceh hanya karna salah satu dari mereka pulang malam atau apa lah hanya Nata,dan juga kalau tidak ada yang bisa memasak dirumah mereka langsung mendatangi rumah Nata agar bisa makan.
Saat sedang asik dengan berbagai bahan masakan mereka ralat hanya Nata, Fares pulang dengan baju yang banjir dengan keringatnya dan bola basket dilengan kanan nya
"Lo habis latihan?" - Elena
"Hn, gue ke kamar dulu" ucap Fares tidak lupa juga sedikit melirik ke arah dapur dimana Nata berada namun sepertinya Nata tidak melihat balik kearah nya
"Nat" - Naswa
"Hn...apaan?" Nata dalam mode tidak bisa diganggu
"Lu dateng kan?" Ucap Naswa lagi
"Kemana?"
"Ya ampun Nat,besok kan dia tanding,masa Lo ngga tau sih?" Ucap Elena
"Eh! Auw" Mereka berhasil membuat Nata salah sasaran saat memotong sosisnya,dan pekikan nya cukup bisa dibilang sangat nyaring
"Nat!!" Mereka langsung mengahampiri Nata
"Ya ampun berdarah lagih" - Elena
"Sini Lo" ucap Fares yang langsung membawa Nata menuju sofa ruang tamu dan juga mengambil kotak P3K "kalian ngapain disini,Sono lanjutin masaknya,gue juga laper" ucap Fares yang layaknya mengusir yang lainnya itu,dan yang mereka lakukan mau tidak mau nurut
"Ahkkk sakit"
"Tahan dikit kek" setelahnya Nata merasakan ada angin yang meniup luka dijarinya itu,dan ketika membuka mata yang sekarang ada didepan matanya adalah Fares yang dengan telaten meniup lukanya sebelum diberikan Betadine " kok bisa gini sih, masak tuh hati-hati,jangan bengong,untung cuman dikit gini,kalo yang kena parah gimana,bikin khawatir tau ngga" ini kalimat terpanjang yang pernah Nata dengar langsung dari mulut Fares
"Khawatir?" Jika diperhatikan lagi ada sedikit perubahan diwajah Fares, tidak ada tanggapan sedikitpun dari Fares,setelah memasang kan handiplas ditangan Nata
"Sana lanjut masak gue laper banget,tu anak-anak pasti ngga bisa" ucap Fares yang langsung mengambil posisi ternyamannya untuk tidur,sedangkan Nata dia langsung melangkah kan kakinya menuju dapur dan benar saja masih sama seperti saat dia meninggal kan dapur
"Ah Akhirnya moms kita baliak guysss" ucap Naswa
"Elah kalian ngapain aja dari tadi"
"Ya kalo kita-kita kerjain bisa-bisa nih dapur amburadul" - Elena
Setelah nya Nata kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat tertundanya, sekalipun kali ini yang lainnya bisa menolong sedikit,seperti mengaduk masakan misalnya
"Jadi besok pergi kan" ucap Windi
"Iya" bukannya Nata yang menanggapi malah yang lainnya yang menjawab
"Baiklah sudah diputuskan,besok kita nonton bareng" ucap Elena
Setelah beberapa saat sekitar 3 macam masakan telah masak semua bau dari masakan itu benar-benar membuat yang menciumnya langsung ketagihan. Bahkan Fares yang hampir saja menyalami lebih dalam alam mimpi nya langsung terbangun,dan mendekati meja makan yang telah tersuguhi macam-macam masakan itu
"Yeay makan besar" ucap Farah yang tanpa malu langsung saja memakan masakan itu,dan juga diiringi semua yang ada dimeja makan itu
Setelah selesai makan karna tadi yang memasak adalah Nata akhirnya mereka memutuskan bahwa yang mencuci piring-piring kotor itu adalah Naswa,Elena dan juga pastinya Farah.
Sedangkan Windi, Keisha,dan Nabila sudah menempati kamar Elena yang seperti nya akan mulai menyelami alam mimpinya,sedangkan Nata masih setia memandangi langit dibalkon lantai dua rumah itu
"Gue ngga mau tau,pokoknya lo harus liat gue tanding besok" cukup membuat Nata kanget tapi Nata kembali menetralkan detak jantungnya
"Kalau gue ngga mau gimana" ucap Nata dengan Nada yang seperti nya manantang Fares
"Harus mau pokoknya,oya dan juga besok juga bakal ada prepare terakhir gua,Lo harus ada juga" ucap Fares
"Kok ngatur?"
"Harus dong"
___________________________________________
TBCVomen nya ya
Alias vote and coment
Because vote itu gratis dan komen itu bikin penulisnya semangat buat ngelanjutin ceritanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan Dan Bintang END
Romancesᴇᴋᴀʀᴀɴɢ ᴀᴋᴜ ᴍᴇɴɢᴇʀᴛɪ ʙᴀɢᴀɪᴍᴀɴᴀ ʀᴀsᴀɴʏᴀ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ sᴀʟᴀʜ sᴀᴛᴜ ᴅɪᴀɴᴛᴀʀᴀ ʀɪʙᴜᴀɴ ʙɪɴᴛᴀɴɢ. sᴀᴍᴀ-sᴀᴍᴀ ʙᴇʀᴀᴅᴀ ᴅɪsᴇᴋɪᴛᴀʀ ʙᴜʟᴀɴ ɴᴀᴍᴜɴ ʙᴇʟᴜᴍ ᴛᴇɴᴛᴜ ᴍᴇɴᴅᴀᴘᴀᴛ ʜᴀʟ ʏᴀɴɢ sᴀᴍᴀ ᴅᴀʀɪ ʙᴜʟᴀɴ. - ɴᴀᴛᴀʟɪᴀ ғᴇʟᴇɴᴄɪᴀ ᴀɴᴀᴛᴀsʏᴀ ᴋᴀᴜ ᴛᴀᴜ ʙᴜʟᴀɴᴘᴜɴ sᴀᴅᴀʀ ᴍᴀɴᴀ ʏᴀɴɢ ᴘᴀɴᴛᴀs ᴜɴᴛᴜᴋ ᴅɪᴀ...