Setelah liburan kemarin sekarang mereka semua kembali kepada aktivitas biasanya yaitu sekolah. Keadaan kelas yang masih sepi membuat Nata bisa bersenang-senang dengan pena dan sebuah buku yang disampulnya bertuliskan This my story , bukan ini bukan buku diary nya, itu adalah salah satu buku dengan kumpulan susanan kata-kata yang Nata kerjakan setiap otak dan hati kecilnya mulai berdebat tentang satu hal, senyum yang masih setia terlukis diwajah cantinya itu menjelaskan sekali bahwa saat ini dia sedang bahagia.
Tak lama ketanangannya harus terganggu oleh makhluk semacam human yang datang menghampirinya dan tangan yang masih fokus dengan game yang ada pada smartphone nya, tanpa meminta persetujuan dari si pemilik meja Fares langsung saja mendudukan tubuhnya pada meja milik Nata yang membuat nya haru berenti dengan aktivitas pagi nya itu
"Jangan duduk diatas meja gue, sana pergi, huss"
"Shut up by gue lagi fokus"
"By by pale lu, gue bukan babi"
"Siapa juga yang bilang lu babi, shut up ok "
"Hahh, serah lah bodo gue ngga peduli" tidak ada respons apapun dari Fares, sejenak terlintas ide jahil dipikiran Nata
"Far~ turun ih gue mau nulis" masih belum ada respons "faresta turun ih" masih sama
Nata masih setia memperhatikan Fares yang sekarang masih diposisi yang sama sudah lewat 30 menit tapi fares masih belum berhenti dengan game tersayangnya itu, pelajaran untuk hari ini sepertinya tidak akan dilaksanakan
"Far udah dong main nya gue Laper" Faresta yang masih asik dengan game nya hanya bisa pasrah dan langsung mematikan game nya
"Yok lah" Mereka langsung bangkit dari duduknya dan melangkah menuju kantin yang sepertinya sudah mulai sepi,karna jam istirahat yang telah terlewat dan juga ada beberapa kelas yang mengikuti kelas tambahan
Sesampai dikantin mereka langsung menempati meja sedangkan Fares juga langsung memesan makanan untuk mereka berdua
"Kaki lo masih sakit?"
"Engga sih udah baikan"
"Bagus deh, ntar pulang sekolah ikut gue dulu ok"
"Tapi gue-" "ah dan gue ngga nerima penolakan" potongnya
"Udah gue duga" ucap Nata pasrah "emang mau kemana?" lanjutnya
"Temenin gue beli kado buat kakak gue, besok dia ultah, oya besok lu harus dateng ya ke party kakak gue, ntar gue yang jemput sekalian minta ijin ma bonyok lu" mendengar kalimat terakhir Fares mendadak Nata dibanjiri keringat dingin "lo ngga perlu takut, mereka ngga bakal bisa ngapa²in lo, sekalipun itu bonyok lo tapi gue bakal berusaha buat ngejagain lo" ucap Fares ketika menyadari perubahan wajah Nata
"Thanks far" cicit Nata sambil menunduk yang tentu saja masih bisa didengar oleh Fares, seulas senyum mengembang dijawah tampan itu 'cukup begini gue udah bahagia ta, mungkin sekarang gue baru bisa ngejagain lo dari belakang, tapi suatu saat nanti gue janji gue lah orang pertama yang berdiri didepan lo ketika ada yang berusaha ngubah senyum lo ta' kata-kata itu masih belum bisa terlontarkan, hanya dapat dipendam tanpa tau kapan waktunya untaian itu keluar
Setelah selesai dengan makanan mereka, Fares dan Nata langsung pergi dari kantin itu, dan memilih untuk kembali ke kelas
"Kita liat siapa yang bakal terus berada disamping fares, lo atau gue" senyum miring itu masih tercetak hingga sang pemilik memilih meninggalkan tempat itu
Drrttt. Drrrtt
"Halo lo dimana? "
"lo tunggu digudang gue bakal kesana"
"Ok"
Sambungan telfon itu diputus secara sepihak,oleh orang yang mendapat telfon tersebut"Sampai kapanpun gue ngga bakal rela dia jadi milik lo"
Setelah bel pulang berbunyi,Fares langsung menggandeng tangan Nata menuju parkiran dan setelahnya mereka langsung menuju sebuah mall yang tidak jauh dari letak sekolah mereka
"Lo mau beliin apaan emang?" ucao Nata ketika mereka telah sampai di mall tersebut, fares hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban "aishh"
"Nih makanya gue bawa lo,gue yakin calon pacar abadi gue ini pinter buat nyariin kado kakak ipar nya" ucap Fares sambil mengusak rambut Nata lembut, Nata? Jangan ditanya wajahnya sudah merah sekarang
"Apa sih, ih rambut gue kusut kan lu mah"
"Hahah sini gue bantu rapiin"
"Eh eh ngga usah ayo lah lu bilang mau beli sekarang kan" ucap Nata yang memilih jalan terlebih dahulu meninggalkan Fares yang masih terkekeh dibelakangnya
"Tangan kanan lo tuh ngga boleh nganggur kek gitu,gini" ucap Fares yang langsung mengaitkan tangan kiri nya dengan tangan kanan Nata "nah gini kan lebih baik" Tidak tau saja perlakuan Fares berhasil membuat Nata malu dan juga menjadi pusat perhatian pengunjung yang lain,yang berpikiran mereka adalah sepasang kekasih yang romantis padahal aslinya masih dalam zona HTS alias HUBUNGAN TANPA STATUS
Setelah keluar masuk banyak toko akhirnya pilihan mereka jatuh pada sebuah liontin dengan bandul bulan sabit. Karna Nata yang meminta ingin langsung pulang terpaksalag Fares mengantarnya.
"Emang lo ngga laper hah?! Malah minta pulang" ucap Fares saat motor mereka berhenti dilampu merah
"Kan bisa dirumah" Fares hanya bisa menghela nafas pasrah,sepertinya Nata dalam tidak peka mode on
Setelah mengantar Nata, Fares pun langsung pulang kerumahnya, sedangkan Nata juga langsung melakukan aktifitas sorenya, hari ini kedua orang tuanya akan pulang, mereka akan dirumah selama 3 hari sebelum pergi kembali menuju paris, pikiran Nata masih penuh dengan bagaimana caranya dia akan ikut dengan Fares besok jika kedua orang tuanya dirumah, dan sudah dipastikan jika dia memilih kabur dia juga yang akan tidak selamat
_______________________________
TBCYeayyyyy up egennnn
Vomen nya ya
Alias vote and coment
Because vote itu gratis dan komen itu bikin penulisnya semangat buat ngelanjutin ceritanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan Dan Bintang END
Romancesᴇᴋᴀʀᴀɴɢ ᴀᴋᴜ ᴍᴇɴɢᴇʀᴛɪ ʙᴀɢᴀɪᴍᴀɴᴀ ʀᴀsᴀɴʏᴀ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ sᴀʟᴀʜ sᴀᴛᴜ ᴅɪᴀɴᴛᴀʀᴀ ʀɪʙᴜᴀɴ ʙɪɴᴛᴀɴɢ. sᴀᴍᴀ-sᴀᴍᴀ ʙᴇʀᴀᴅᴀ ᴅɪsᴇᴋɪᴛᴀʀ ʙᴜʟᴀɴ ɴᴀᴍᴜɴ ʙᴇʟᴜᴍ ᴛᴇɴᴛᴜ ᴍᴇɴᴅᴀᴘᴀᴛ ʜᴀʟ ʏᴀɴɢ sᴀᴍᴀ ᴅᴀʀɪ ʙᴜʟᴀɴ. - ɴᴀᴛᴀʟɪᴀ ғᴇʟᴇɴᴄɪᴀ ᴀɴᴀᴛᴀsʏᴀ ᴋᴀᴜ ᴛᴀᴜ ʙᴜʟᴀɴᴘᴜɴ sᴀᴅᴀʀ ᴍᴀɴᴀ ʏᴀɴɢ ᴘᴀɴᴛᴀs ᴜɴᴛᴜᴋ ᴅɪᴀ...