Mobil itu berhenti tepat dihalaman sebuah rumah yang khas dengan corak Itali nya,Fares langsung turun dari mobilnya dan masuk kedalam rumah yang sudah 1 bulan tidak dia kunjungi itu.
Tidak ada senyum atau apapun yang menghiasi wajah tampan itu,hanya saja kilatan mata nya cukup membuat orang terdiam tidak bisa berkata-kata
"Ah kamu sudah datang nak" seorang wanita paruh baya menyambut nya dibelakangnya Elena hanya bisa diam memperhatikan sang kakak
"Ada apa?" Hanya itu kata yang keluar dari mulutnya
"Papa ingin bicara dengan mu far" ucap wanita itu
"Dimana dia?"
"Di ruangan kerja nya,kamu tunggu saja di ruang tengah biar mama yang memanggilnya" tidak ada kalimat bantahan Fares hanya menurutinya dan duduk disalah satu sofa diruang itu
"Kenapa sih Lo kalau dirumah beda banget sama disekolah?" Ucap Elena yang tidak tahan dengan keadaan yang mendadak mencengkam itu
"Entahlah,gue lebih suka kayak gini" kembali senyum cerah itu muncul bagai tidak terjadi apapun tadi
Seorang lelaki paruh baya itu langsung mengambil posisi duduk tepat dihadapan anak lelakinya itu
"Sebenarnya ada hal penting yang ingin papa bicarakan dengan kamu Fares"
"Apa?"
"Setelah selesai dengan pendidikan SMA mu,kamu akan papa kirim keluar negri untuk melanjutkan pendidikan kamu disana,karna setelah lulus kamu yang akan menggantikan-"
"Apa papa bilang? Kirim keluar negri? Kheh..ngga semudah itu memaksa Fares pa" Fares langsung berdiri bersiap untuk pergi dari rumah keluarga nya itu
"Setidaknya pikirkan dulu ya nak,mama yakin ini bakal jadi yang terbaik buat kamu" tapi Fares hanya diam tidak ada jawaban sedikitpun
"Minggu depan Papa dan Mama ada perjalanan dinas ke Inggris jaga adik kamu,kamu harus tinggal disini,setidaknya sampai kami pulang" ucap Papa nya itu
"Hn" setelah itu Fares benar-benar pergi,
Drrrttt. Drrrttt
Getaran Hp nya sedikit mengganggu Nata yang sedang menikmati waktu istirahat nya,karna getaran itu tidak berhenti dalam sekali saja,Nata langsung mengambil Handphone nya itu
+62xxxxxxxxxxxx calling
"Ini siapa sih,baru juga gue mau tidur nganggur banget" Nata langsung menggeser tombol Answer dan menempelkan Handphone itu ketelitiannya
"Lo udah tidur?" Ucap seseorang dari seberang sana,suara seorang lelaki dan sepertinya Nata mengenal lelaki ini
"Lo dapet nomer gue darimana!"
"Kalo orang nanya tuh dijawab,bukan malah nyolot sambil nanya balik"
"Bodo lah,ngga peduli gue...ganggu aja lu,gue mau tidur juga" terdengar kekehan dari seberang sana
"Simpen nomer gue ya,siapa tau besok atau besok nya lagi atau kapanpun Lo kangen ma gue..hhhh"
"Ih PD Lo tingkat dewa banget"
"Ya haruslah kan Lo Dewi nya,eh maksud gue Dewi gue" setelah itu suara tawa Fares terdengar lewat sambungan telfon itu sedangkan Nata langsung matikan sambungan telfon itu dan memilih memejamkan kembali mata nya
"Gue ngga tau apa yang gue lakuin yang pasti sekarang gue ingin ada dilingkungan Lo" Fares langsung menaruh handphone nya diatasi nakas dan mulai menyelami alam mimpinya
Keesokan harinya
Pagi-pagi sekali Mata sudah terbangun dari tidurnya,Minggu. Seharusnya hari ini saat ini menit ini detik ini ia masih harus tidur di ranjang empuknya,tapi sepertinya matanya tidak menginginkan hal itu sama sekali.
Akhirnya Nata memutuskan untuk membasuh mukanya dan juga setelahnya kebawah,berharap dimeja yang selalu kosong itu kini ada mereka
Saat sampai dibawah hanya ada Tifani,adik perempuan nya yang sedang melahap sarapannya
"Eh kak,tumben Lo weekend gini bangun pagi?kerasukan dimana Lo?" -Tifani
"Bacot ah....Gua kebangun tadi" -Nata
"Mama sama Papa mana?" Sambungnya
"Lo ngga tau? Mereka kan lagi di Inggris,ngurusin bisnis mereka" -Tifani
Berita itu sama sekali tidak mengejutkan bagi Nata,ia pun hanya menanggapi dengan seulas senyum mirisnya,mengingat bagaimana dia dengan kedua orangtuanya,setelah itu Nata langsung bangkit dari kursi itu
"Lo mau kemana kak?" -Tifani
"Cuman mau jalan-jalan pagi,ke taman komplek doang" setelahnya Nata langsung kembali melangkahkan kakinya
Menuju taman,tempat biasa yang menjadi tempat baginya sendiri dan sedikit melupakan masalah dirumah
Drrtttttt. Drrtttttt
Far is calling
'ini ngapain lagi, pagi-pagi nelfon' bukannya menolak panggilan Nata malah melakukan hal sebaliknya
"Ngapain Lo nelfon' gua pagi-pagi gini"
"Lo free nggak?"
"Gua sibuk"
"Elah sok sibuk lu,mending balik badan deh"
"Ngapain coba" tapi tetap saja dia lakukan
"Lo ngga sibuk kayak nya,yudah sana siap-siap ntar jam 11 gua jemput"
Pip....
Setelahnya sambungan telfon itu berhenti bersamaan dengan Fares yang menjauh dari hadapan Nata,tidak terlalu dekat tapi berjarak sekitar 3 meter
Nata yang masih cengo hanya bisa kembali ngelangkahin kakinya pulang,dan siap-siap,setidaknya bangun paginya kali ini sedikit memberi manfaat baginya
____________________
TBCHolla aku back lagiiii,waaaahhhhh fast update kan ya :v
Moga-moga suka deh ma work yang ini,jangan lupa
Vomen nya ya
Alias vote and coment
Because vote itu gratis dan komen itu bikin penulisnya semangat buat ngelanjutin ceritanya
![](https://img.wattpad.com/cover/183862844-288-k387799.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan Dan Bintang END
عاطفيةsᴇᴋᴀʀᴀɴɢ ᴀᴋᴜ ᴍᴇɴɢᴇʀᴛɪ ʙᴀɢᴀɪᴍᴀɴᴀ ʀᴀsᴀɴʏᴀ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ sᴀʟᴀʜ sᴀᴛᴜ ᴅɪᴀɴᴛᴀʀᴀ ʀɪʙᴜᴀɴ ʙɪɴᴛᴀɴɢ. sᴀᴍᴀ-sᴀᴍᴀ ʙᴇʀᴀᴅᴀ ᴅɪsᴇᴋɪᴛᴀʀ ʙᴜʟᴀɴ ɴᴀᴍᴜɴ ʙᴇʟᴜᴍ ᴛᴇɴᴛᴜ ᴍᴇɴᴅᴀᴘᴀᴛ ʜᴀʟ ʏᴀɴɢ sᴀᴍᴀ ᴅᴀʀɪ ʙᴜʟᴀɴ. - ɴᴀᴛᴀʟɪᴀ ғᴇʟᴇɴᴄɪᴀ ᴀɴᴀᴛᴀsʏᴀ ᴋᴀᴜ ᴛᴀᴜ ʙᴜʟᴀɴᴘᴜɴ sᴀᴅᴀʀ ᴍᴀɴᴀ ʏᴀɴɢ ᴘᴀɴᴛᴀs ᴜɴᴛᴜᴋ ᴅɪᴀ...